RSS
Container Icon

::. Calon Mertuaku Adalah Mantan Isteriku .::

Duda yang masih sangat muda, itulah Aku (Ridho). Penikahan dini yang tidak berjalan dengan baik memaksa Aku dan Istri harus berpisah. Sempat ada rasa risih ketika harus berada dalam satu kelompok calon Duda dan Janda di Pengadilan Agama. Masih sangat muda tapi sudah harus berada diantara mereka.

Singkat cerita, perceraian sudah terjadi dan kami menjalani kehidupan sendiri-sendiri. Aku tidak tahu tentang mantan istri dan juga sebaliknya, mungkin. Dalam hitungan hari, minggu, bulan, hingga tahun, sudah lebih dari satu wanita yang Aku pacari. Hingga akhirnya pilihan terakhir menurutku adalah Siska. Siska adalah seorang wanita yang bisa menerima orang apa adanya.

Meskipun begitu, Siska belum tahu kalau Aku ini adalah seorang Duda. Aku menunggu saat yang tepat untuk mengatakannya, saat ketika hubungan kami benar-benar kuat. Aku tidak bermaksud jahat, hanya takut kehilangan dirinya.

Hingga suatu saat, Aku berniat berkunjung ke Rumahnya. Siska menyetujui hal itu. Dengan segala persiapan baik itu oleh-oleh, dsb Aku berangkat menuju Rumahnya. Sampai di Rumahnya, yang ada adalah sang Nenek dari Siska. Neneknya baik karena bersedia menunggui Aku ketika Siska sedang mandi.

Rencana awal ke Rumah itu tentu saja untuk mengenal keluarganya. Aku sempat berpikir positif karena neneknya begitu ramah dan baik kepadaku. Saat Siska sudah bergabung bersama Aku dan Neneknya Di ruang Tamu, seorang wanita pulang dan masuk Rumah. Siska sempat mengatakan kalau itu Mamanya.

Bagai mimpi, antara percaya dan tidak wanita yang diakui Siska sebagai Mamanya itu adalah Mantan istriku. Perubahan sikap pada diriku yang mungkin terjadi juga pada mantan istriku mungkin sempat membuat Siska heran.

Sedikit senyum sambil menyalamiku, mantan istriku langsung masuk ke Ruangan lain di Rumah itu dan tidak keluar lagi. Aku berusaha bersikap biasa sambil menanyakan pada Siska apakah itu Mama kandungnya, dengan alasan mamanya masih sangat muda. Jawaban yang Aku dapat, Mantan Istriku adalah mama tirinya Siska. Sebenarnya tanpa bertanya Aku sudah tahu yang sebenarnya. Hanya untuk memastikan dan menyadarkan diriku dari rasa tidak percaya, itu saja.

Hingga kejadian yang hampir membuat Aku tidak percaya itu, Siska mulai berubah dan akhirnya menjauh. Sempat marah juga karena tidak jujur kalau Aku ini Duda. Meskipun menunggu saat yang tepat untuk memberitahunya adalah alasanku, dia tetap tidak peduli.

Akhirnya Aku mengalah, selain karena alasan itu, Aku juga tidak sampai hati menjalani hubungan dengan anak tiri dari mantan istriku. Hanya sebagai pelajaran saja, Aku hanya akan bersikap serius dan mencintai seseorang dengan sepenuh hati setelah masing-masing tahu segalanya.


Kisah ini bukan karena kesalahanku sebagai Duda, duda bukan penjahat dan juga bukan kejahatan. Semuanya hanya karena keadaan. Tidak ada yang pantas untuk disalahkan karena semua ini adalah cobaan.


Sumber dari : http://www.madjongke.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: