RSS
Container Icon

::. Nashr bin Hajjaj & Abu Dzuaib : Adalah 2 Lelaki Tampan Yang Pernah Diusir Oleh Umar Ibn Khatab .::


Umar bin Khattab merupakan sahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Walaupun sebelumnya ia merupakan penentang agama Islam dan menjadi musuh yang paling perkasa. Namun hidayah menuntun Umar menjadi pemeluk agama Allah ini.

Hingga pada akhirnya ia dipercaya menjadi khalifah kedua setelah sepeninggalan Rasulullah dan Abu Bakar. Dalam kepemimpinannya, Islam berhasil menaklukkan berbagai negeri. Selain itu, dirinya juga sangat dekat dengan rakyat karena kerap berkeliling ke berbagai pelosok Madinah.


Dikisahkan pada suatu malam Khalifah Umar bin Khattab berkeliling ke berbagai pelosok di kota Madinah. Ketika dalam blusukan tersebut, beliau mendengar seorang wanita bersenandung dengan bait yang cukup ‘aneh’. Bunyi bait tersebut adalah seperti ini:

“Adakah jalan untuk minuman keras Dan aku akan meminumnya..,, Atau adakah jalan kepada Nashr bin Hajjaj?”

Setelah mendengar lantunan bait yang aneh tersebut, Khalifah Umar pun bertanya-tanya siapakah Nashr bin Hajjaj yang disebut dalam nyanyian wanita tadi? Setelah mendapatkan informasi mengenai sosok tersebut dari pembantunya, maka Umar langsung memanggil si pemuda tadi.

Ternyata, pemuda yang disebutkan dalam nyanyian wanita di malam tersebut memiliki rupa yang sangat tampan. Maka tidak heran jika hal tersebut membuat dirinya di gila-gilai oleh wanita yang ada di sana.

Ilustrasi
Setelah itu, Amirul Mukminin pun memerintahkan Nashr bin Hajjaj untuk memotong rambutnya. Namun ternyata Nashr bin Hajjaj justru terlihat semakin tampan. Mengetahui hal ini, Umar kemudian menyuruh dirinya untuk memakai ikat kepala, malah membuat Nashr bin Hajjaj jauh lebih tampan lagi. Maka dari itu, demi kebaikan Nashr, akhirnya Umar memerintahkan dirinya untuk bergabung menjadi tentara di Bashrah.

Setelah waktu berlalu, Umar bin Khattab tetap rajin blusukan melihat keadaan rakyatnya pada malam hari. Kali ini, beliau mendengar perbincangan beberapa orang wanita. Ternyata mereka tengah membicarakan lelaki tampan yang bernama Abu Dzuaib.

Keesokan harinya, Umar bin Khattab memanggil si pria yang menjadi bahan perbincangan tersebut. Setelah melihatnya ternyata memang benar bahwa lelaki ini sangat tampan. Maka dari itu, Umar pun kemudian menyuruhnya untuk memotong rambut seperti Nashr dan hasilnya sama ternyata ia malah terlihat semakin tampan.

Lalu berkatalah si pria tadi kepada Umar, “Wahai Amirul mukminin,” kata Abu Dzuaib yang mengerti maksud Umar bin Khattab, “jika aku harus berangkat, susulkan aku pada sepupuku.” Ya, Abu Dzuaib adalah sepupu Nashr bin Hajjaj. Lalu dirinya pun menyusul sepupunya tersebut, menjadi tentara Islam di Bashrah.

Ternyata ada alasan tersendiri Umar memerintahkan keduanya untuk pergi menjadi tentara. Tujuannya adalah agar mereka berdua terselamatkan dari fitnah wanita dan menggabungkan mereka dengan barisan calon syuhada.

Selain itu, khalifah Umar juga berusaha untuk menyelamatkan para muslimah dari godaan jiwa dan fitnah pandangan mata. Maka beruntunglah orang-orang yang menyucikan jiwa dan merugilah orang yang menodainya.


Umar mengetahui bahwa ketika muslimah tadi sibuk membicarakan ketampanan lelaki, ia telah terjatuh dalam nafsu hewani yang hanya mementingkan rupa dan fisik semata. Ketika mereka terus mengulangi kegiatan serupa makan hatinya akan menjadi gersang karena tidak pernah berdzikir kepada Allah SWT dan tidak ada sentuhan Ilahiyah.


Sumber Dari : http://www.infoyunik.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Inilah Beberapa Hewan Langit Yang Dijumpai Rasulullah SAW Saat Isra Mi'raj .::

Allah SWT menjelaskan dalam Al-Qur'an jika terdapat tujuh lapis langit di alam semesta. Di sanalah terdapat Arsy' atau singgasana Sang Maha Pencipta. Ada begitu banyak misteri yang tidak bisa dijelaskan dengan logika.


Namun, Nabi Muhammad SAW sedikit memberi gambaran tentang bagaimana kondisi di sana. Manusia kesayangan Allah SWT ini melihat banyak hal yang aneh ketika sampai ke langit ke tujuh saat Isra Mi'raj untuk menjemput perintah salat.

Salah satunya adalah tentang hewan yang hidup di sana. Tentu saja, bentuk dan kemampuan hewan-hewan ini berbeda dengan yang ada di dunia. Mulai dari belalang dari emas, hingga hewan tunggangan yang bisa terbang. Seperti apa hewan lainnya?


Belalang dari Emas

Hewan pertama yang dilihat Nabi ketika mencapai langit ketujuh adalah Belalang Emas. Hewan ini beterbangan diantara dedaunan di pohon Sidratul Muntaha. Seperti yang digambarkan Rasulullah SAW, pohon ini merupakan pohon yang sangat besar. Akarnya saja berada di langit ke enam sedang rantingnya berada di langit ketujuh serta puncaknya menembus langit ke tujuh. Diantara dedaunan pohon ini lah belalang emas beterbangan. Rasulullah menyebut belalang emas ini saat menjelaskan tentang Sidratul Muntaha.

Asma bintu Abu Bakar Ra, beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda yang artinya  "Orang yang naik kuda akan mampu melintasi bayang-bayang Pohon Sidratul Muntaha selama seratus tahun lamanya atau seratus penunggang kuda yang sangat cepat yang berada di bawah naungannya, disana juga ada belalang dari emas, buahnya seperti kendi yang besar-besar."  (Hadits Hasan, HR. Turmudzi 2541 di shahihkan oleh imam Al-Hakim dalam Mustadrok, di hasankan oleh Tirmidzi dan Al-Albani (Shahih Tharghib Wat Tarhib (3727)).

Sementara itu, Imam Ibnu Rojab Al-Hambali Rahimahullah mengatakan jika belalang emas tersebut diantaranya laron, lebah, kupu-kupu dan lain-lain.


Hewan Tunggangan yang Bersayap

Di dalam Alquran Surat Adz-Dzariy at ayat 22 dijelaskan jika surga dan neraka berada di langit ke tujuh. Di dalam surga juga terdapat hewan yang dilihat Nabi menjadi kendaraan para penghuni surga.

Namun, sungguh indah hewan tunggangan yang ada di sana. Mereka diciptakan dari Yakut atau mutiara, mempunyai sayap dan siap mengantarkan para penghuninya kemana pun yang diinginkan.

Hewan tunggangan ini pun sesuai dengan yang diinginkan penghuni surga. Bisa berupa onta, kuda, dan sebagainya.

Dalam sebuah riwayat, diceritakan jika ada seorang pria yang bertanya tentang kendaraan surga.

“Ada seorang laki-laki yang bertanya kepada Rasulullah: Apakah di Surga ada ONTA?, lalu Rasulullah menjawab: “Jika Allah memasukkan anda kedalam Surga, maka akan di sediakan Hewan-Hewan Tunggangan di Surga sesuai yang di inginkan oleh hati (jiwa) anda dan yang di inginkan oleh mata anda.” (HR. Tirmidzi, Ahmad, dll. Syeikh Al-Albani menilai hasan lighairihi (Shahih Targhib Wat-Tarhib: 3756))

Selain itu, dari Abdurrahman bin Sa’idah Radhiyallahu Anhu berkata : Aku sangat menyukai Kuda, Wahai Rasulullah, 'Apakah di Surga Ada Binatang Kuda?'

Maka Nabi menjawab:” Wahai Abdurrahman, 'Jika Allah memasukkan engkau ke dalam surga, maka engkau akan menunggangi KUDA dari yakut (Mutiara), Memiliki dua Sayap. Ia akan terbang membawa engkau ke mana saja engkau suka." (Hadits Hasan, HR Thabrani di Mu’jam Al-Kabir, dishahihkan oleh Imam Al-Haitsami, Al-Mundziri. dan di hasankan oleh Al-Albani. (Shahih Targhib Wat-Tarhib: 3755))


Burung Hijau di ‘Arsy

Ada pula burung hijau yang hidup bergelantungan di 'Arsy. Burung-burung hijau ini temboloknya adalah hunian para syuhada yang mati shahid. Mereka dibebaskan untuk masuk surga kemana saja. Burung-burung ini memiliki lentera dan bergelantungan di 'Arsy. Rasulullah SAW menyebut burung ini tatkala menceritakan tentang keutamaan Syuhada yang berperang di jalan Allah SWT.


"Sesungguhnya ruh-ruh para syuhada’ itu ada di dalam tembolok burung hijau. Baginya ada lentera-lentera yang tergantung di 'Arsy. Mereka bebas menikmati surga sekehendak mereka, kemudian singgah pada lentera-lentera itu. Kemudian Rabb mereka memperlihatkan diri kepada mereka dengan jelas, lalu bertanya: “Apakah kalian menginginkan sesuatu?” Mereka menjawab: “Apalagi yang kami inginkan sedangkan kami bisa menikmati surga dengan sekehendak kami?” Rabb mereka bertanya seperti itu sebanyak tiga kali. Maka tatkala mereka merasa bahwasanya mereka harus minta sesuatu, mereka berkata, “Wahai Rabb kami! kami ingin ruh kami dikembalikan ke jasad-jasad kami sehingga kami dapat berperang di jalan-Mu sekali lagi. “Maka tatkala Dia melihat bahwasanya mereka tidak mempunyai keinginan lagi, mereka ditinggalkan.” (HR. Muslim)


Hewan Menakutkan di Neraka

Jika di surga ada hewan yang hidup di sana, maka demikian juga dengan neraka. Namun bedanya, binatang ini bukan melayani penghuninya, melainkan memberikan siksaan pedih kepada mereka. Bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah saw bersabda yang Artinya:


''Siapa yang dikaruniai oleh Allah kekayaan tetapi tidak mengeluarkan zakatnya, maka pada hari kiamat nanti ia akan didatangi oleh seekor ular jantan gundul, yang sangat berbisa dan sangat menakutkan dengan sambil berteriak, 'Saya adalah kekayaanmu, saya adalah kekayaanmu yang kau timbun-timbun dulu.''


Sumber Dari : http://www.infoyunik.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Golongan Orang Tua Yang Batal Masuk Surga Karena Anaknya .::

Orangtua memiliki kewajiban dalam mendidik dan mengasuh anak dengan tuntutan agama. Hal tersebut harus dilakukan agar anak bisa menjadi sosok yang shaleh. Namun, tidak semua orangtua bisa melakukan tanggung jawab tersebut.

Masih banyak orangtua shaleh namun memiliki anak yang suka berbuat maksiat. Hal ini bisa terjadi karena faktor dari si anak sendiri dan lingkungan mereka. Hal ini berpotensi membawa anak masuk ke jurang neraka di akhirat kelak.

Namun, tidak hanya akan menyeret dirinya sendiri, anak tersebut juga bisa membuat orangtua yang sudah divonis akan masuk surga akhirnya batal dan justru terjerumus ke dalam neraka. Golongan orangtua bagaimanakah yang akan mengalami nasib seperti itu? Dibawah ini penjelasan selengkapnya.


***
Orangtua yang shaleh dan telah divonis akan masuk ke dalam surga bisa batal memasukinya dan justru terjerumus ke dalam neraka adalah orangtua yang melihat anaknya berbuat maksiat namun ia tidak melarang perbuatan tersebut.

“Telah dikabarkan kepada kami bahwa seorang anak akan tergantung di leher ayahnya pada hari kiamat nanti. Lalu dia berkata: ‘Wahai Rabbku, ambillah hakku dari orang yang menzhalimiku ini!’ Sang ayah berkata: ‘Bagaimana aku menzhalimimu, sedangkan aku telah memberimu makan dan pakaian?’ Sang anak berkata: ‘Benar, engkau telah memberiku makan dan pakaian, tetapi engkau melihatku melakukan maksiat dan engkau tidak melarangku.'” (Dikutip dari Majalah Az-Zahur, Sya’ban 1420 H)

Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT telah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” (Q.S.At-Tahriim:66)

Mengenai tafsir dari ayat di atas, Qatadah berkata: “Perintahkan mereka untuk taat kepada Allah dan laranglah mereka dari perbuatan maksiat kepada-Nya. Bantulah mereka untuk mengerjakan perintah Allah. Apabila kamu melihat mereka melakukan kemaksiatan, maka tegurlah!” Ibnu Jarir juga berkata: “Kita wajib untuk mengajarkan anak-anak kita tentang agama Islam, kebaikan dan adab!” Sedangkan Ibnu Umar berkata: “Didiklah anakmu, karena kelak kamu akan ditanya tentang pendidikan dan pengajaran seperti apa yang telah kamu berikan kepada anakmu. Anakmu juga akan ditanya tentang bagaimana dia berbakti dan berlaku taat kepadamu.”

Dari tafsir yang sudah dijelaskan oleh para mufassir di atas, jelaslah bahwanya Allah SWT memberikan perintah tegas kepada para muslim untuk senantiasa menjaga keluarganya dari siksaan api neraka. Caranya adalah dengan memperhatikan pendidikan agamanya serta memantau setiap perbuatan yang dilakukannya. Hal tersebut merupakan sebuah kewajiban yang apabila tidak dipatuhi maka konsekuensinya akan diterima di akhirat kelak.

Hal senada juga dapat difahami dari hadits shahih yang berbunyi: “Seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya, dan dia akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dari hadist di atas mengisyaratkan bahwa apabila ada orangtua yang mendidik anaknya dengan tidak baik, maka ia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan yang dilakukannya di dunia tersebut saat hari kiamat kelak.


Demikianlah informasi mengenai orangtua yang batal masuk surga karena anaknya. Oleh karena itu, sudah seharusnya sebagai orangtua mendidik buah hati dengan ajaran agama. Agar anak tersebut menjadi sosok yang shaleh dan membawa kita masuk ke dalam surga, bukan menjerumuskan ke dalam api neraka karena perbuatan mereka.


Sumber Dari : http://www.infoyunik.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Inilah 5 Tanda Allah SWT dalam Menginginkan Kebaikan Kepada Hamba-Nya .::


Manusia terlahir dengan berbagai karakter. Pribadinya terbentuk melalui didikan orang tua serta lingkungan yang ada di sekitarnya. Jika mendapat ajaran dan lingkungan yang baik, tentu Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang baik pula. Namun ini berlaku jika berada dalam kondisi sebaliknya.

Seseorang bisa sangat jauh dari Tuhan sehingga selalu membuat kerusakan bagi diri dan sosialnya. Kehidupan yang dipikirkan hanya seputar dunia tanpa mengingat mati. Namun Allah maha mengetahui hamba-hamba-Nya.

Jika Allah SWT berkehendak, maka sangat mudah bagi-Nya untuk membolak-balikan hati. Dia akan menunjukan kasih sayang kepada manusia pilihan-Nya. Jika sekarang kita merasakan lima hal ini, maka bisa jadi itu tanda Allah menginginkan kebaikan bagi kita. Apa saja tandanya?

Dibukanya Pintu Amal Sebelum Kematian Menjelang
Pertanda pertama orang yang diinginkan kebaikannya oleh Allah SWT akan dibukakan pintu amalnya sebelum kematian menjelang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Apabila Allah SWT menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah bukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al Hamq).

Dalam hadist di atas, Rasulullah SAW mengabarkan bahwa orang yang Allah inginkan kebaikan kepada dia, ketika mendekati ajalnya, maka ia beramal shaleh dan bertaubat kepada Allah SWT. Sering kita jumpai orang semasa hidupnya banyak berbuat dosa, namun di akhir hayatnya ia bertaubat kepada Allah dan melakukan banyak amalan shaleh.

Dipercepat Sanksinya di Dunia
Selain dibukakan pintu amalnya sebelum kematian menjelang, ternyata jika Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba maka Dia akan mempercepat sanksi bagi orang tersebut sewaktu di dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Apabila Allah SWT menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah SWT akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah SWT menginginkan keburukan kepada hambaNya, Allah akan membiarkan dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya pada hari kiamat.” (HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik).

Akan tetapi, meskipun demikian kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia. Hal ini dikarenakan, belum tentu manusia yang menginginkannya akan mampu menghadapi sanksi tersebut. Rasulullah SAW bersabda:

“Dari Anas, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk seseorang dari kaum muslimin yang telah kurus bagaikan anak burung. 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah kamu berdo’a dengan sesuatu atau kamu memintanya?” 
Ia berkata, “Ya, aku berdo’a, “Ya Allah siksa yang kelak Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di dunia.” 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Subhanallah, kamu tidak akan mampu itu. Mengapa kamu tidak berkata, “Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka.” Maka orang itupun berdo’a dengannya. Allah pun menyembuhkannya.” (HR Muslim).

Diberikan Cobaan
Tenyata cobaan menjadi salah satu pertanda bahwa Allah menginginkan kebaikan dari seorang hamba. Oleh karenanya, hadapilah cobaan dengan ikhlas dan penuh ketakwaan kepada Allah. Jangan jadikan cobaan sebagai pelemah keimanan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang Allah SWT inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al Bukhari dari Abu Hurairah).

Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu janji Allah:

“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.” (QS Al Baqarah: 155).

Selain sebagai pertanda diinginkan kebaikan oleh Allah SWT, ternyata cobaan juga bisa untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat manusia itu sendiri. Rasulullah SAW bersabda:

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad dengan sanad yang hasan).

Difaqihkan dalam Agama
Di antara pertanda Allah SWT inginkan kebaikan dari makhluk-Nya adalah difaqihkan dalam agama. Kefaqihan merupakan pemahaman yang Allah berikan kepada hamba-Nya. Pemahaman yang lurus terhadap Al Qur’an dan hadits berasal dari kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Al Qur’an dan hadits dengan benar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” HR Al Bukhari dan Muslim).

Diberikan Kesabaran
Orang terakhir yang diinginkan kebaikan oleh Allah SWT adalah mereka yang diberikan kesabaran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

“Tidaklah seseorang diberikan dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al Bukhari dan Muslim).

Untuk menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, selain keimanan juga sangat membutuhkan kesabaran bagi yang melakukannya. Hal ini dikarenakan iblis dan balatentaranya tidak akan pernah menyerah untuk menyesatkan manusia dari jalan Allah.

“Tidak ada yang diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidak ada yang diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS Fushilat: 35).


Demikianlah infomasi mengenai lima pertanda orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah SWT. Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang sudah disebutkan serta dijauhkan dari segala keburukan.


Sumber Dari : http://www.infoyunik.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Terry Holdbrooks : Kelakuan Narapidana di Penjara Guantanamo Bay, Mengantarkan Ku Kepada Islam .::


Kisah Terry Holdbrooks, tentara Amerika yang masuk Islam saat bertugas di Guantanamo Bay (Gitmo) sebenarnya bukan berita baru karena dia jadi Mualaf akhir tahun 2003. Tapi karena Terry menerbitkan buku "Traitor?" tahun 2013 lalu, yang berisi pengalamannya saat bertugas di Gitmo, nama Terry kembali jadi sorotan berbagai media massa.

Judul "Traitor?" sengaja dipakai Terry karena sebagian besar rekannya menuduh Terry sebagai traitor (pengkhianat). Terry menyangkal tuduhan itu dia bilang "saya berubah jadi Muslim tapi bukan pengkhianat!" Menurut Terry apa yang dia ceritakan tentang Guantanamo Bay adalah fakta, oleh karena itu Terry setuju jika pemerintah Amerika menutup saja penjara itu. 

Setelah masuk Islam, ada ucapan Terry yang menarik tentang Muslim di Amerika, apakah yang diucapkan Terry? Sebelum membahas ucapannya itu, ada baiknya mengenal sekilas kehidupannya.


Terry Holdbrooks lahir di Arizona, Amerika tahun 1983 sebagai anak tunggal yang kurang kasih sayang, karena orang tuanya adalah pasangan Junkies (pecandu narkoba) dan lebih suka tenggelam dalam kenikmatan dunianya sendiri daripada mengurus anak. Sejak umur 6 tahun, Terry sudah dititipkan pada kakek dan neneknya hingga lulus SMA dan sekolah ketrampilan lainnya. 

Sejak remaja Terry sudah hidup liar. Alkohol, tatto, seks bebas dan musik keras adalah bagian dari hidupnya. Suatu hari Terry tertarik untuk masuk Militer, selain bosan dengan kemiskinan, dia pikir profesi tentara adalah sesuatu yang keren dan bisa menghasilkan uang. Terry lalu mendaftar, saat pendaftaran dia ditanya, "Apa motif kamu masuk militer?" Terry jawab, "Saya ingin bunuh orang dan dibayar." Saat itu juga Terry ditolak. Tapi Terry tidak menyerah setelah kunjungan ke empat kali, Terry ikut test dan dia lulus. 

Juni 2003 diusia 19 tahun, Terry ditugaskan di penjara Guantanamo Bay, sebelum berangkat para tentara itu diperlihatkan lagi video saat gedung WTC hancur. Saat itu sang komandan bilang bahwa para teroris ini tidak perlu dikasihani, mereka berbahaya, bukan manusia dan jangan berinteraksi dengan mereka. Dalam pikiran Terry, para tahanan Gitmo itu sangat berbahaya, berdarah dingin dan menyeramkan. Begitu sampai di Gitmo. Apa yang dia lihat disana ternyata jauh berbeda dengan bayangannya selama ini. Sebagian besar para penghuni Gitmo seperti orang desa yang lugu dan tidak tahu apa-apa, ada juga beberapa yg bergelar doctor, koki, guru, supir taxi bahkan ada anak 12 tahun dan kakek 70 tahun yang akhirnya meninggal karena sakit paru-paru. 


Dia bingung, inikah para teroris itu?? Apalagi jika melihat penyiksaan diluar batas kemanusiaan yang dilakukan pada para tahanan hatinya semakin terguncang, dia pikir banyak tahanan yang tidak terlibat terorisme, jadi apa lagi info yang mau dikorek dari orang yang tidak bersalah? Tugas Terry di Gitmo adalah memeriksa tahanan secara berkala dan membawa mereka sesuai perintah atasan, biasanya keruang interogasi. 

Karena itu Terry tahu bagaimana kejamnya para tentara itu menyiksa mereka, tapi perilaku sebagian tahanan yang sabar, tabah, rajin shalat dan mengaji Qur'an membuat Terry heran, bahkan ada seorang tahanan yang tak pernah mengeluh dan selalu tersenyum, dia seorang koki (orang Maroko) yang kerja di Inggris tapi kena getahnya akibat peristiwa 9/11 dan jadi tahanan Gitmo, padahal dia bukan teroris.



Terry lalu bertanya pada dia, "Kenapa kamu masih bisa tersenyum padahal kamu menghadapi hidup sangat berat disini? Jika Tuhanmu menyayangimu tentu DIA tidak akan membiarkanmu menderita seperti ini! Saya tidak mengerti kamu masih rajin berdo'a sementara Tuhanmu tidak peduli sama kamu?"  tapi orang itu menjawab, "Tuhan sedang menguji keimanan saya terhadap-NYA dan inilah bentuk ujian Tuhan pada saya. Disini saya bisa lebih rajin shalat, ngaji dan mendalami Islam" Terry semakin kagum padanya. 

Sejak itu Terry diam-diam sering berdiskusi dengan para tahanan dan mulai mempelajari Islam di internet. Diantara sekian banyak tentara Amerika yang bertugas disana, hanya Terry yang mengasihani para tahanan hingga dia jadi penjaga favorit disana. 

Suatu malam dibulan Desember 2003, Terry pun masuk Islam dibimbing orang Maroko itu dan disaksikan beberapa tahanan disitu. Sejak masuk Islam, Terry sempat kesulitan untuk menyembunyikan hal itu pada semua rekannya apalagi jika harus shalat 5 waktu. 

Juli 2004 Terry kembali ke Amerika dan menikah. Tapi sejak jauh dari Gitmo Terry balik lagi ke kebiasaan semula seperti minum alkohol, narkoba dll hingga pernikahannya kandas dan dia keluar dari Militer. Setelah cerai dari Istrinya tahun 2008, Terry kembali tersentuh hatinya. Ingatannya melayang saat dia bahagia di Gitmo bersama para tahanan. Sejak itu Terry bertekad untuk kembali kejalan yang benar. Dia rajin puasa sunat dan meninggalkan alkohol dan Narkoba.



Tahun 2009 Terry benar-benar bersih, sempat meneruskan kuliah dijurusan sosiologi hingga selesai dan rajin mengikuti kegiatan Islam dengan beberapa organisasi Islam di Amerika bahkan diundang umroh ke Mekah dan sudah menikah lagi dengan seorang perawat yang tak sengaja bertemu di mesjid. Lalu apa ucapan Terry yang patut kita renungkan? Dia bilang begini, 


"If the Prophet Muhammad were to come back to Earth today, he would find the best examples of Islam in the United States. American Muslims have a responsibility to live their faith so others can see a true example, not the perversions of the terrorists or the tyranny of corrupt governments in some majority-Muslim nations." 

(*Terjemahan bebas: "Seandainya Nabi Muhammad kembali lagi kedunia, beliau akan melihat contoh Islam terbaik di Amerika. Karena para Muslim Amerika bertanggung jawab terhadap agamanya hingga bisa jadi contoh yang benar bagi orang lain, tidak seperti penyimpangan yang dilakukan para teroris atau para pemimpin dari pemerintahan yang korup di sebagian besar Negara Muslim"). 


Apa yang diucapkan Terry itu ada benarnya, jika kita renungkan sebagian besar orang Indonesia beragama Islam tapi seperti apa perilakunya? Lalu seperti apa kelakuan orang yang disebut pemimpin dan ustadz disini? Entahlah hanya hati nurani yang bisa jujur menjawabnya...


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS