RSS
Container Icon

::. Perasaan Seorang Ayah Yang Menjadi Tamu Untuk Anaknya .::


Kisah menyedihkan yang dialami oleh Danang. Secara biologis, Danang adalah Ayah kandung dari Rangga. Akan tetapi Rangga statusnya adalah anak dari pasangan Indri dan Dimas. Dengan banyak perjuangan, Danang berusaha untuk membuat dirinya menjadi sosok Ayah bagi Rangga.


Aku Hanya Sebagai Tamu Bagi Anakku

Danang, panggil saja begitu. Aku adalah Orang biasa dan sepertinya tidak ada hal yang bisa Aku banggakan. Sebelumnya Aku menjalin cinta dengan Seorang Wanita bernama Indri, sebut saja begitu. Bertahun-tahun Kami menjalani kehidupan bersama. Impian indah untuk menikah sudah ada dalam pikiran Kami. Hingga setelah Kami merasa siap untuk hidup bersama, Kami utarakan niat itu pada kedua Orang tua Kami.

Orang Tua Aku setuju saja dan tidak ada tindakan yang sifatnya sebuah tentangan. Akan tetapi Orang Tua Indri tidak setuju karena tahu latar belakangku juga pekerjaanku yang tidak bisa dibanggakan. Meskipun dengan alasan lain tapi Aku tahu dari Indri bahwa alasan sebenarnya adalah itu. Aku sangat sedih, tapi tidak berhenti begitu saja, Aku masih bisa berjuang. Aku yakinkan pada Indri bahwa Aku bisa mengambil hati Orang Tuanya suatu saat nanti. Aku berjuang keras untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.

Meskipun pada akhirnya Aku mendapatkan pekerjaan yang lebih bisa dibanggakan, akan tetapi jujur saja hasilnya tidak sebanyak pekerjaan Aku sebelumnya. Akan tetapi jika dibandingkan dengan pekerjaan yang lama, pekerjaan baru Aku lebih bisa dibanggakan.

Setelah itu tentu saja kehidupan Aku semakin sulit. Banyak hal yang perlu Aku tinggalkan demi hidup lebih hemat. Setelah merasa sedikit bangga dengan pekerjaan Aku yang baru, Kami berniat memberi tahu Orang Tua Indri bahwa Kami masih menjalin hubungan dan ingin menikah. Jawaban yang Kami dapat intinya sama, Kami tidak direstui. Hingga setelah itu, kehidupan Indri semakin dibatasi oleh Orang tuanya. Bahkan ada kabar Dia diperkenalkan (dijodohkan) dengan Pria lain.

Aku putar otak hingga akhirnya Aku putuskan untuk memilih jalan pintas. Aku memaksa Indri untuk hamil duluan. Aku tahu ini sangat memalukan tapi Aku berpikir cara ini akan berhasil. Singkat cerita, Indri benar-benar hamil. Aku menyuruh Dia untuk mengatakan kehamilannya pada Orang tuanya.

Tapi semua tidak sesuai yang Aku harapkan, Orang Tuanya tetap tidak setuju dan memilih untuk segera menikahkan Indri dengan Pria lain. Hatiku sangat hancur, hari-hari Aku lalui tanpa semangat. Setelah beberapa bulan menikah, Indri melahirkan. Mendengar kabar itu Aku tidak bisa tidur dan terus memikirkan anaknya yang lahir. Aku tidak sempat melihatnya, sampai akhirnya Dia ikut Suami untuk meneruskan kehidupan Rumah Tangganya.


Tidak Sengaja Bertemu

Bertahun-tahun berjalan, Aku pindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain hingga akhirnya Aku bekerja sebagai penjual perabotan Rumah keliling. Pekerjaan yang tidak membanggakan tapi memberikan hasil cukup besar bagiku.

Saat keliling disuatu daerah, seorang calon pembeli memanggilku dan saat itu juga Aku tahu kalau Dia adalah Indri. Kami sempat kaget dan Kami juga gugup untuk beberapa saat. Basa basi sejenak kemudian Aku tanyakan anaknya yang sekarang sudah cukup besar. Dia menyuruhku masuk dan memperkenalkan Aku dengan anak tersebut. Om, panggilan untukku. Dia begitu lucu dan menggemaskan. Dari wajah dan postur tubuhnya sangat mirip denganku, namanya Rangga. Aku yakin Dia adalah anakku. Lebih yakin lagi ketika Indri meyakinkanku bahwa Rangga memang Anakku.

Hingga akhirnya, Aku sering mengunjungi Rangga dengan modus memberi kredit pada Indri agar tetangga tidak curiga. Aku pilih jam kerja karena Suami Indri tidak ada di Rumah. Aku ajak Dia bermain, membelikan makanan ringan, hingga memaksa Indri untuk menerima sejumlah uang untuk biaya hidup Rangga. Tentu saja harus dirahasiakan dari Suaminya.

Sejak saat itu Aku jadi sering termenung dan tersiksa dengan perasaan sendiri. Bayang-bayang panggilan "Om" sering menghantui pikiran Aku. Aku ingin panggilan itu berubah jadi "Ayah" tapi tentu saja itu tidak mungkin.

Sejak saat itu Aku jadi sering berjualan di daerah Indri tinggal. Dan akhirnya merangkap jadi tukang kredit perabotan Rumah tangga padahal sebelumnya tidak pernah sama sekali, hanya terima uang cash. Tapi demi menghindari kecurigaan tetangga, Aku terpaksa melakukan hal itu. Bahkan Aku mencoba akrab dengan Orang sekitar. Sering mampir Rumah-rumah Mereka untuk sejenak ngobrol dan juga bercanda. Dengan begitu, Aku bisa leluasa mengunjungi Rangga dalam waktu lama tanpa menciptakan kecurigaan tetangga.

Aku tidak tahu apa saja yang Aku rasakan. Tersiksa, bahagia, dan perasaan apa lagi yang bercampur ketika bersama Rangga. Yang jelas, Aku hanya ingin membuatnya senang meskipun Aku hanya sebagai tamu bagi anak kandungku. Aku akan terus melakukan ini meskipun hanya Indri dan Aku yang tahu. Kasih sayang seorang Ayah yang tidak akan pernah disadari sang Anak. Bagi yang sudah punya Anak tentu tahu perasaan seorang Ayah yang tidak mendapat pengakuan dari anaknya karena keadaan.


Sumber Dari : http://www.madjongke.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. 3 Tahun Pacaran, Pacar Q Malah Menghamili Wanita Lain .::

Sangat terpukul, sakit hati dan juga sedih. Setelah sekian lama menjalin cinta, Dia justru menghamili Wanita lain. Padahal Saya sendiri tidak pernah sekalipun melakukan hal semacam itu dengan Dia...

... Hingga kini Dia selalu mengganggu Saya serta melakukan hal aneh. Padahal Saya sudah menikah dan punya anak...


***
Perkenalkan Nama Saya Rosa. Saya Seorang Pengajar di salah satu SMA Negeri di Kota sebelah tempat saya tinggal. Saya sudah menikah dan sudah memiliki anak 3. Laki-laki semua dan salah satunya sudah cukup dewasa.

Awal cerita saat Saya masih kuliah, Saya sering sekali mengerjakan tugas kuliah di Beranda Mushola Kampus. Dari situlah awal perkenalan Saya dengan Cowok bernama Wawan. Awalnya tidak ada alasan apapun untuk berbicara, karena memang sama-sama tidak kenal. Semakin lama Kami satu rombongan semakin terbiasa bertemu. Awal basa basi hingga akhirnya Dia minta nomor handphone, kedekatan mulai tercipta.

Singkat cerita Kami (Saya dan Wawan) sering sekali menghabiskan waktu bersama. Dia main ke Rumah untuk jemput Saya, pergi bersama, mengerjakan tugas kuliah bersama, dan lain sebagainya. Yang pasti hubungan cinta Kami wajar. Tidak ada yang aneh apalagi melebihi batas. Saya benar-benar mencintai Dia atas dasar perasaan. Sepertinya Dia juga seperti itu.

Dia tampak begitu baik dan Saya tidak ada pikiran curiga terhadap Dia. Dalam pikiran Saya saat itu, Dia mencintai Saya dengan ketulusan. Tidak terpikirkan apa yang Dia lakukan dibelakang Saya. Yang pasti, sudah tertanam dalam pikiran Saya, hubungan Kami baik-baik saja. Kami sama seperti remaja lainnya yang sama-sama mengikuti hasrat atas dasar perasaan.

Hubungan Kami terus berlanjut, hingga berjalan selama 3 tahun. Tiba-tiba Saya mendengar kabar Dia menghamili Orang. Tentu seperti tidak percaya dengan kabar yang Saya terima. Dia yang terlihat biasa saja, baik, dan penuh pengertian ternyata tega melakukan hal itu.

Dia sempat datang ke Rumah Saya. Menjelaskan sambil menangis dan menyatakan bahwa Dia khilaf dan harus bertanggung jawab atas perbuatannya. Dia bahkan berjanji setelah anaknya lahir, Dia akan bercerai. Saya tidak bisa mengatakan apa-apa selain menangis.

Sangat terpukul, sakit hati dan juga sedih. Setelah sekian lama menjalin cinta, Dia justru menghamili Wanita lain. Padahal Saya sendiri tidak pernah sekalipun melakukan hal semacam itu dengan Dia.

Dia akhirnya menikahi Gadis SMA yang Dia hamili. Sebelum menikah Dia sempat meminta Saya untuk menunggu hingga Dia bercerai. Dia sempat juga memberikan Saya sebuah cincin. Saya hanya diam dan tidak menjawab. Selama itu, jujur Saya masih berharap sama Dia. Tapi perceraian itu tidak pernah terjadi.


Mungkin Saya bisa dikatakan seperti Orang gila saat itu. Mungkin karena perubahan pada sikap Saya setelah itu, Keluarga Saya menjodohkan Saya dengan Pria yang masih terhitung saudara. Saudara jauh tapi masih halal jika menjadi Suami Istri. Dia Orang baik dan hingga kini masih setia mendampingi hidup Saya. Memberikan keturunan yang pintar-pintar dan juga tampan. Suami yang bertanggung jawab dan penuh pengertian. Dia berhasil membuat Saya lupa pada perasaan terhadap Wawan. Saya sudah benar-benar mencintai Suami Saya. Dia sudah merubah hidup Saya.

Selang beberapa tahun, terdengar kabar Istri Wawan (Mantan) selingkuh. Dia bercerai dan hingga kini menjadi Duda. Sering sekali Dia berusaha terhubung dengan Saya. Bersamaan dengan Dia bercerai, Anak ketiga Saya lahir. Sehingga dengan kesepakatan bersama, anak Saya yang ketiga Kami beri nama sama seperti nama Wawan.


Hingga kini Dia selalu mengganggu Saya serta melakukan hal aneh. Padahal Saya sudah menikah dan punya anak. Segala cara Dia lakukan untuk menunjukkan pada semua Orang bahwa Dia terkesan masih mencintai Saya. Foto Kami berdua sering Dia upload di media sosial. Dia juga memaksa Saya untuk bertemu. Dia berjanji menyatakan ingin bertemu saja untuk sekedar mengobati rasa kangen. Tidak ada niat Dia untuk memiliki Saya atau merusak Keluarga Saya.


Sumber Dari : http://www.madjongke.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Jayaprana Dan Layonsari : Kisah Cinta Dari Bali Yang Berakhir Tragis .::

Kisah ini terjadi di tanah Bali.

Makam Jayaprana - layonsari

Pada jaman dahulu, ada sebuah kerajaan kecil di daerah utara pulau Bali. Kerajaan itu bernama Kerajaan Wanekeling Kalianget. Di kerajaan itu, hiduplah satu keluarga sederhana, terdiri dari suami istri serta tiga anaknya, dua orang laki-laki dan seorang wanita. Kerajaan itu terkena sebuah wabah yang menyebabkan banyak warganya meninggal, baik dari kalangan kerajaan maupun rakyat biasa. Keluarga sederhana itu pun ikut terkena wabah, empat anggota keluarganya meninggal dan menyisakan si bungsu, I Nyoman Jayaprana.

Raja Kalianget saat itu, juga merasakan duka yang mendalam atas banyaknya warga yang meninggal, sehingga Raja memutuskan untuk mengunjungi rakyatnya. Pada saat kunjungan, Raja merasa tertarik dengan Jayaprana yang pada saat itu tengah menangisi kematian kedua orang tua dan kedua saudaranya. Raja merasa iba dan teringat dengan mendiang anaknya hingga membuatnya ingin menjadikan Jayaprana sebagai anak angkat.

Setelah diangkat anak oleh Raja, Jayaprana pun tumbuh di lingkungan kerajaan. Dia mendapatkan pelajaran selayaknya anak kandung Raja. Jayaprana tumbuh menjadi seorang pemuda tampan yang lihai bertarung. banyak gadis yang diam-diam memendam pada Jayaprana. Melihat itu, lantas Raja memerintahkan Jayaprana memilih dayang-dayang istana atau gadis di luar istana untuk dijadikan pendamping. Jayaprana sempat menolak, karena merasa dia masih kekanak-kanakan dan belum cukup pantas untuk menjalin asmara.

Namun karena Raja terus mendesak, maka Jayaprana pun menurutinya. Pada suatu hari Jayaprana berjalan-jalan ke pasar di dekat Istana. Dia melihat para gadis berlalu-lalang di sana. Matanya terpukau pada seorang gadis jelita penjual bunga anak Jero Bendesa dari Banjar Sekar. Nama gadis jelita itu, Ni Komang Layonsari. Pandangan Jayaprana tidak mau lepas dari Layonsari, Layonsari yang merasa dirinya diamati pun berusaha menghilang diantara kerumunan pasar.

Setelah Layonsari menghilang dari pandangannya, Jayaprana buru-buru kembali ke istana untuk melapor pada Raja bahwa dia telah menemukan gadis pujaannya. Raja pun membuat sebuah surat dan memerintahkan Jayaprana membawa surat itu ke rumah Jero Bendesa. Setibanya di rumah Jero Bendesa, Jayaprana langsung menyerahkan surat tersebut. Jero Bendesa membaca isi surat Raja yang ternyata adalah surat pinangan terhadap anak gadisnya, layonsari. Dia pun tidak merasa keberatan apabila anaknya Layonsari dikawinkan dengan Jayaprana. Betapa bahagia hati Jayaprana mendengarnya dan dia pun bergegas kembali ke Istana.

Di istana, Raja sedang mengadakan rapat di pendopo, Jayaprana menyela rapat tersebut untuk memberitahukan Raja bahwa lamarannya diterima Jero Bendesa. Pada saat itu juga, Raja mengumumkan pada segenap hadirin bahwa pada hari Selasa Legi wuku Kuningan, raja akan membuat upacara perkawinannya Jayaprana dengan Layonsari. Raja memerintahkan kepada segenap perbekel, supaya mulai mendirikan bangunan-bangunan rumah, balai-balai selengkapnya untuk Jayaprana. Menjelang hari perkawinannya semua bangunan-bangunan sudah selesai dikerjakan dengan secara gotong royong, semuanya serba indah.

Tibalah hari hari upacara perkawinan Jayaprana diiringi oleh masyarakat desanya, pergi ke rumahnya Jero Bendesa, hendak meminang Layonsari dengan alat upacara selengkapnya. Di Istana, Raja sedang duduk di atas singgasana, dihadapnya ada para pegawai raja dan juga para perbekel. Kemudian datanglah rombongan Jayaprana di depan istana. Kedua mempelai itu lantas turun dari atas kereta kuda, langsung menyembah kehadapan Raja dengan hormatnya. Raja terpesona dengan kecantikan Layonsari hingga tak mampu berkata-kata.

Raja telah sekian lama menduda, diam-diam tumbuh benih cinta di hati Raja pada Layonsari. Rasa cintanya pada Layonsari membutakan akal sehat Raja yang sebelumnya dikenal sangat bijaksana. Raja pun memikirkan strategi untuk membunuh Jayaprana agar dapat memperistri Layonsari. Strategi itu disampaikan Raja kepada patih kerajaan bernama Sawung Galing. Hati Sawung Galing sebenarnya menolak untuk melaksanakan tugas tersebut, tapi Raja berkata bahwa bila dia tidak dapat memperistri Layonsari maka dia akan mati karena sedih. 

Sebagai abdi setia, patih Sawung Galing pun menuruti kehendak Raja. Skenario untuk membunuh Jayaprana adalah Raja menitahkan agar Jayaprana bersama rombongan pergi ke Teluktrima, untuk menyelidiki perahu yang hancur dan orang-orang Bajo yang menembak binatang di kawasan Pengulon.

Pada hari ketujuh bulan madunya, datanglah seorang utusan kerajaan ke rumah Jayaprana yang menyampaikan titah Raja agar Jayaprana menghadap Raja secepatnya. Jayaprana pun bergegas menuju istana. Raja menceritakan bahwa di perbatasan istana ada pemberontakan, kemudian sesuai skenario, Jayaprana diperintahkan memimpin rombongan bersama patih Sawung Galing ke perbatasan istana di Teluktrima untuk menyelidiki kekacauan di sana.

Sepulangnya dari istana, Jayaprana menceritakan titah Raja. Malam harinya Layonsari bermimpi, rumahnya dihanyutkan banjir besar, ia kemudian terbangun dari mimpinya dan menceritakan mimpi seramnya kepada sang suami. Dia meminta agar keberangkatannya besok dibatalkan karena merasa mimpi itu adalah firasat buruk, tetapi Jayaprana tidak berani menolak perintah Raja. Untuk memenangkan istrinya, Jayaprana berkata bahwa hidup dan mati ada di tangan Ida Sang Hyang Widhi Wasa.

Pagi harinya Jayaprana pun berangkat ke Teluktrima, meninggalkan istrinya yang sedang sedih. Sepanjang perjalanan Jayaprana merasa ada yang tidak beres, perasaannya mengatakan bahwa dia akan dibinasakan tapi dia mengacuhkannya. 

Sesampainya di hutan Teluktrima dengan galaunya patih Sawung Galing menyerang Jayaprana, namun ilmu Jayaprana lebih sakti dari patih Sawung Galing hingga tidak mampu mengalahkan Jayaprana. Ditengah kebingungannya, Jayaprana bertanya pada patih Sawung Galing, mengapa patih ingin membunuhnya. Patih Sawung Galing menyerahkan sepucuk surat dari Raja kepada Jayaprana yang isinya:

Hai engkau Jayaprana.. Manusia tiada berguna
Berjalan jalanlah engkau. Akulah menyuruh membunuh mu.
Dosamu sangat besar. Kau melampaui tingkah raja
Istrimu sungguh milik orang besar. Kuambil kujadikan istri Raja.

Serahkanlah jiwamu sekarang.., Jangan engkau melawan
Layonsari jangan kau kenang. Kuperistri hingga akhir jaman.

Jayaprana menangis sesegukan membaca surat tersebut, lalu dia berkata "Lakukanlah patih, bila ini memang titah Raja, hamba siap dicabut nyawanya demi kepentingan Raja, dahulu Beliaulah yang merawat dan membesarkan hamba, kini Beliau pula yang ingin mencabut nyawa hamba". Dalam dukanya Jayaprana menyerahkan keris sakti miliknya sebagai satu-satunya senjata yang dapat digunakan untuk membunuh Jayaprana. Ia berpesan agar keris dan berita kematiannya disampaikan pada istrinya sebagai bukti kesetiaannya pada titah Raja.

Setelah menerima keris itu, dengan mudah patih Sawung Galing membunuh Jayaprana dengan berat hati. Darah menyembur namun tidak tercium bau amis, malahan wangi semerbak. Kematian Jayaprana juga ditangisi oleh alam, tiba-tiba terjadi gempa bumi, angin topan, hujan bunga dan binatang hutan menangis. Setelah mayat Jayaprana itu dikubur, maka seluruh rombongan kembali pulang dengan perasaan sangat sedih. Di tengah jalan mereka mendapat bahaya, diantaranya banyak yang mati. Seekor macan putih juga tiba-tiba menyerang patih Sawung Galing dan menewaskan sang patih.

Jalan Menuju Makam Jayaprana - Layonsari

Kabar tewasnya Jayaprana pun sampai ke telinga Raja. Dengan terpongoh-pongoh Raja segera menghampiri Layonsari di rumahnya. Raja tua itu menyampaikan berita duka dan sekaligus lamaran-nya kepada istri Jayaprana. Layonsari tidak percaya pada kabar meninggalnya sang suami, Raja lalu memperlihatkan keris Jayaprana yang berlumuran darah. Dalam tangisnya Layonsari memaki Raja dan merebut keris milik Jayaprana kemudian menusukkan ke jantungnya sendiri. Layonsari tewas seketika dan dari jasadnya tersebut mengeluarkan aroma wewangian yang menyerbak keseluruh wilayah kerajaan bahkan tercium hingga lokasi jasad Jayaprana berada.

Rakyat sekitar membawa jasad yang mewangi tersebut untuk ditempatkan disebelah jasad Jayaprana agar selamanya kedua kekasih ini dapat selalu bersama. Sedangkan patih Sawung Galing yang dengan setianya menjalankan titah raja turut serta ditempatkan dilokasi tersebut sebagai simbol kesetian seorang abdi.

Lantas bagaimana nasib sang Raja? Melihat tragedi saat Layonsari menikam dirinya dengan sebilah keris dan dilandasi hati yang hancur luluh, Raja gelap mata serta mengamuk membunuh semua pengiringnya, tanpa dapat mengendalikan dirinya. Setelah mati pengiringnya, lalu Raja ke Istana dan membantai seisi rumah, setelah itu Raja menikamkan kerisnya ke dada hingga wafat.


Pengikut setia Raja, tidak percaya Raja bunuh diri, tetapi di bunuh oleh rakyat. Mereka lalu mengamuk membunuh rakyat, tak peduli anak, wanita, orang tua. Rakyat tak terima dan serentak melawan kebiadaban pengikut setia Raja. Tak terelakkan lagi perang saudara yang maha dahsyat dan penuh kebencian pun terjadi. Akhirnya seluruh rakyat Kalianget tewas dalam perang itu. Begitulah dalam sehari Kerajaan Kalianget di Buleleng Utara itu musnah dengan bergelimpangan mayat manusia. Konon lama kelamaan kerajaan itu berubah menjadi hutan belantara hingga akhirnya dibuka kembali oleh warga lain yang akhirnya menetap di Desa Kalianget hingga kini.


Cerita ini melekat di sanubari masyarakat Bali, mereka menceritakan kisah ini dari generasi ke generasi. Pada tanggal 12 agustus 1949 dilaksanakan upacara Ngaben di Desa Kalianget yang dihadiri banyak orang dari berbagai penjuru dunia.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Dabbah : Binatang Melata Yang Muncul Sebagai Tanda Akhir Zaman .::


Kiamat adalah suatu keniscayaan yang akan dialami oleh alam semesta ini. Baik Agamawan maupun Ilmuwan meyakini akan datangnya suatu hari akhir yang berisi kehancuran. Nabi dan Rasul diutus oleh Allah SWT untuk menyampaikan kabar tentang hari kiamat dan tanda-tandanya. Meskipun tidak ada yang tahu kapan kiamat akan terjadi. Salah satu tandanya adalah matahari akan terbit dari arah barat.

Tanda kiamat yang lainnya yaitu munculnya binatang aneh melata dari perut bumi dan bisa berbicara. Binatang itu akan memberikan tanda pada wajah masing-masing orang yang akan membedakan orang beriman dan tidak beriman. Binatang apa ini sebenarnya?

Binatang tersebut dinamakan Dabbah dan Rasulullah SAW menyebutkannya berkali-kali sebagai tanda akan dekatnya kiamat. Allah SWT menerangkan binatang ini dalam firman-Nya di Surat An-Naml: 82 yang berbunyi,







“Apabila perkataan telah jatuh atas mereka, Kami keluarkan seekor dabbah (binatang) dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka, bahwa sesungguhnya manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami.”

Sebagaimana dalam ayat An Naml: 82 di atas, ketika keluarnya ad Dabbah akan mengajak bicara manusia. Lalu apa perkataan yang akan disampaikannya?

Sebagian ulama mengatakan bahwa ad Dabbah akan berkata pada manusia bahwa sesungguhnya mereka dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat (tanda-tanda) kebesaran Allah, sebagaimana yang disebutkan dalam lafazh ayat tersebut. Dan di antara ayat-ayat Allah adalah tanda-tanda hari kiamat yang telah dikabarkan kemunculannya oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, diantaranya adalah keluarnya ad Dabbah. Ini menunjukkan bahwasannya seorang mukmin haruslah benar-benar beriman kepada tanda-tanda kiamat tersebut tanpa ada keraguan sedikit pun di dalam hati.

Sebagian lagi berkata bahwa ad Dabbah akan menyampaikan kepada manusia bahwa seluruh agama selain Islam adalah agama yang bathil. Ulama yang lain berpendapat bahwa ad Dabbah akan berbicara kepada orang-orang kafir dengan perkataan buruk yang tidak menyenangkan mereka. Demikianlah sekelumit pembahasan tentang binatang melata yang akan muncul pada akhir zaman, mudah-mudahan dapat memperkuat keimanan kita kepada hari kiamat yang dijanjikan oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

Rasulullah SAW menjadikan dabbah sebagai pengingat agar manusia sebaiknya segera bertaubat. Rasulullah SAW sendiri menyebutkan tiga perkara yang jika keluar maka segala amal dan taubat tidak akan ada gunanya. Ketiganya yaitu: matahari terbit dari barat, Dajjal dan Dabbah.

“Ada tiga perkara yang jika keluar maka tidak akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya; atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya. Ketiga perkara itu adalah: Terbitnya matahari dari barat, Dajjal dan Binatang Bumi.” (HR. Muslim)

Kelak, Dabbah akan keluar dari Mekkah dari masjid yang mulia. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dalam Majma’uz Zawaid VIII/ 7-8.

“Dabbah akan keluar dari masjid yang paling besar, ketika mereka (sedang duduk-duduk tiba-tiba bumi bergetar) ketika mereka sedang demikian tiba-tiba bumi terbelah.”

Ada beberapa perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai Dabbah ini. 

Pertama, Secara bahasa, dia adalah hewan yang berjalan di atas bumi. Sebagian yang lain mengatakan bahwa dabbah adalah anak unta yang disapih dari unta Nabi Shalih.

Kedua, ada yang berpendapat bahwa Dabbah adalah al-Jassasah yang disebutkan dalam hadits Tamim ad-Dari pada kisah Dajjal. Pendapat ini dinisbatkan kepada Abdullah bin Amru Bin ‘Ash. Pendapat ini tidaklah kuat akrena sifat-sifat dan apa yang dilakukan oleh Dabbah tidak cocok dengan apa yang digambarkan dalam hadits Tamom ad-Dari.

Ketiga, dabbah merupakan ular yang mengawasi dinding Ka’bah yang disambar oleh elang saat orang-orang Qurasiy ingin membangun Ka’bah. Pendapat ini dinisbatkan kepada Ibnu ‘Abbas RA oleh al-Qurthubi. Tetapi beliau tidak menyebutkan sumbernya.

Keempat, dabbah merupakan manusia yang bisa berbicara, mendebat, dan membantah supaya orang-orang gemar melakukan bid’ah dan kekufuran supaya mereka berhenti. Kalaupun mereka binasa, mereka akan binasa dnegan keterangan yang nyata.

Kelima, dabbah adalah bakteri yang  membahayakan bagi manusia dan menyebabkan penderitaan. Bakteri itu bisa melukai bahkan membunuh manusia. Saat melukai seseorang, dia membawa pesan berupa nasihat kepada manusia seandainya mereka mempunyai hati yang bisa berpikir, mereka sadar untuk kembali kepada Allah dan agamanya serta menekan mereka untuk menerima hujjah.

Inilah pendapat yang dipegang oleh Abu’ Ubayyah dalam komentarnya untuk kitab an-Nihayah/ al-Fitan wal Malahim karya Ibnu Katsir.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Dr. Zakir Naik : Berhasil Menjawab Pertanyaan Cerdas Dari Seorang Pemuda Ateis .::



Pertanyaan ini diajukan oleh seorang Ateis/agnostik kepada Dr. Zakir Naik pada saat konvensi di Dubai. Berikut ini transkrip percakapannya:


Halo Dr. Zakir Naik. Namaku Harris dari Phoenix, Arizona, AS. Aku seorang wirausahawan dan manager marketing. Dua temanku di Amerika telah masuk Islam karena menonton video YouTube tentangmu. Salah satu dari mereka orang Kristen, yang satu lagi Ateis. Salah satu temanku memberikan kepadaku DVD-mu “How to Deal with an Atheist” yang telah kutonton. Tapi itu tidak menjawab pertanyaanku. Aku telah bertanya tentang ini kepada banyak orang cerdas tapi tidak ada jawaban yang memuaskan. Dari semua ulama yang pernah kutonton di YouTube, menurutku andalah yang paling rasional, masuk akal, dan mudah dipahami.

Pertanyaanku adalah: Tuhan telah menciptakan seluruh jagat raya dan Quran berfirman banyak hal tentang penciptaan itu. Jauh sebelum Tuhan menciptakan keseluruhan jagat raya ini, sebelum dia memutuskan untuk menciptakan manusia, Dia sudah tahu hasil akhirnya. Dia tahu pada akhirnya Dia akan kecewa dengan orang-orang tertentu dan mereka akan masuk ke dalam neraka. Dia tahu mereka akan dibakar dan disiksa. Jauh sebelum Dia menciptakan seluruh jagat raya, Dia tahu bahwa hasilnya akan menjadi buruk. Ini mungkin baik bagi orang-orang yang ada di surga, tapi Dia tahu bahwa Dia bisa menyelamatkan orang-orang yang akan masuk neraka bahkan jauh sebelum Dia memutuskan untuk menciptakan. Tapi tetap saja Dia memutuskan untuk menciptakan mereka dengan segala logika Ketuhanannya. Kenapa Dia melakukan itu? Kesimpulan dari pertanyaannya adalah: Bagaimana mungkin Tuhan begitu sadis, sehingga Dia tetap melanjutkan rencana-Nya padahal Dia tahu rencana-Nya akan berakhir seperti itu?

Jawaban

Saudara kita menanyakan pertanyaan yang sangat bagus dan cerdas.  Saudara berkata bahwa meskipun satu orang saja masuk neraka maka Tuhan akan kecewa. Saudaraku, Tuhan tidak pernah kecewa sama sekali. Sekarang untuk menjawab pertanyaanmu.

Aku menggunakan pengandaian dengan seorang guru di sekolah. Jika seorang guru menuliskan pertanyaan di kertas ujian, “Berapakah 2+2?” Murid yang berada di hadapannya menulis “5.” Gurunya bisa saja berkata pada muridnya “Ubahlah 5 menjadi 4.” Apakah gurunya adil jika pada saat ujian dia membetulkan jawaban muridnya? Bagaimana dengan pendapat murid-murid yang lain?

Ateis: Gurunya tidak adil. Tapi Tuhan bisa menjadi adil pada saat bersamaan. Dia bisa menciptakan kondisi yang sepenuhnya berbeda, Dia tidak perlu menjalani situasi seperti itu, Dia tidak dibatasi oleh situasi apapun.

Dr. Zakir: Maksud saudara adalah Tuhan bisa menciptakan sesuatu yang sempurna dan tidak salah, benar? Tuhan telah menciptakan hal itu. Dia menciptakan para malaikat yang tidak pernah menentang perintah Tuhan. Tapi manusia adalah ciptaan yang lebih baik daripada malaikat karena para malaikat tidak punya kehendak sendiri. Namun manusia punya kehendak bebas untuk menentang atau mengikuti Tuhan.

Jika anda memilih menjadi manusia, jika anda menentang perintah-Nya anda masuk neraka. Namun jika anda mematuhi perintah-Nya, anda lebih baik daripada malaikat. Karena malaikat tidak punya kehendak bebas dari diri sendiri maka mereka mengikuti Tuhan dan ini tidak hebat. Manusia adalah ciptaan yang lebih baik dari Tuhan. Tuhan telah memberikan kehendak bebas pada mereka.

Ini adalah pertanyaan yang berbeda bahwa Tuhan mengetahui... karena Dia punya ilmu tentang masa depan. Jadi Dia telah menciptakan makhluk yang punya kehendak bebas. Kesalahannya ada pada manusia, bukan Tuhan.

Ateis: Kenapa Dia memberikan kita kehendak bebas sedangkan Dia tahu bahwa Dia pada akhirnya akan ada banyak orang di neraka?

Dr. Zakir:  Itu adalah ciptaan yang berbeda. Tentang yang anda permasalahkan, Tuhan telah menciptakan para malaikat. Aku bertanya padamu, mana yang lebih baik? Para malaikat yang mengikuti perintah Tuhan atau manusia yang mengikuti perintah Tuhan?

Ateis: Jika aku punya kesempatan, aku ingin menjadi malaikat. Kenapa juga aku mau mengambil risiko.

Dr. Zakir: Kesempatan kedua. Benar! Itulah mengapa Tuhan berfirman dalam surat Al-A’raaf[7]:172 bahwa Tuhan telah mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Tuhan berfirman: "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Semua manusia pun mengakuinya. Tuhan berfirman dalam surat Al Hashr[59]:21 jika sekiranya Tuhan mewahyukan Quran pada gunung, maka gunung itu akan runtuh. Tuhan berfirman pada surat Al Ahzaab[33]:72 bahwa manusialah yang bodoh karena mengatakan “Kami ingin menjadi manusia.” Kitalah yang bodoh. Sekarang kita tidak bisa mundur. Sekali kita mengajukan diri untuk menerima ujiannya, sekali anda membaca kertas ujiannya.

Ateis: Tidak ada yang bertanya padaku. Mereka bertanya pada Adam dan Hawa.

Dr. Zakir: Tidak saudara. Quran berfirman bahwa setiap manusia ditanya apakah mereka ingin menjadi manusia. Kemudian ingatan itu dihilangkan. Sebelum kita diciptakan jadi manusia, Tuhan berfirman dalam Quran “Apakah kamu ingin menjadi manusia? Jika kamu menjadi manusia, kamu bisa mengungguli para malaikat atau bisa lebih hina daripada mereka. Jika kamu tidak mau menjadi manusia maka tidak apa-apa.” Jadi Tuhan bertanya pada manusia dan Quran berfirman bahwa kita bodoh karena memilih mengikuti ujiannya.

Sekarang ketika anda sudah ikut ujiannya, jika anda mengikuti perintah Tuhan atas kehendak bebasmu maka anda akan lebih mulia daripada malaikat, jika anda menentang Tuhan, anda menjadi lebih rendah daripada malaikat. Kita ingin melewati ujiannya dengan baik.

Anda berkata “Aku tidak ingat pernah ditanya ingin menjadi manusia atau tidak.” Tentu saja anda tidak akan ingat, bahkan aku juga tidak ingat. Tapi aku percaya pada Quran. Pada hari kiamat, Tuhan berfirman “Tidak ada satu manusia pun yang menentang pengadilan Tuhan.” Anda akan tahu pada hari kiamat. Satu-satunya yang kita katakan adalah “Tolong beri kami kesempatan”, namun Tuhan berfirman “Sudah terlambat.”

Jadi jika anda ingin mendapat kesempatan baru, maka anda harus kembali ke dunia lagi, begitu juga setiap orang. Tuhan telah memberikan kita kesempatan di dunia. Jika anda berbuat salah, Tuhan memberikanmu kesempatan untuk memohon ampun. Anda bertaubat dan Tuhan memaafkanmu. Dan anda berbuat salah lagi... begitu seterusnya. Ketika anda mati, tidak ada kesempatan lagi.

Jadi berkenaan dengan pertanyaanmu, kenapa Tuhan menciptakan manusia? Karena ini adalah ciptaan yang lebih baik. Setiap orang yang rasional, termasuk anda harus setuju bahwa makhluk yang punya kehendak bebas adalah ciptaan yang lebih baik daripada makhluk yang tidak punya kehendak bebas.

Dan anda berkata bahwa anda tidak ingat, anda sepenuhnya benar. Ketika anda mati dan dibangkitkan, pada saat itu kita akan menemui-Nya, maka pada saat itu kita akan berkata “Aku ingat.” Bahkan sekarang aku tidak mengingatnya. Tapi percayalah pada Quran, karena Quran tidak pernah salah. Jika anda mendengar ceramahku, maka anda akan tahu bahwa 80% kandungan Quran sesuai 100% dengan ilmiah. 20%-nya lagi masih ambigu, tidak benar dan juga tidak salah. Jadi logikaku berkata, ketika 80% itu 100% benar, dan bahkan tidak 0,01% dari yang 20% itu salah, logikaku mengatakan bahwa yang 20% ini pasti juga benar.

Aku adalah orang ilmiah, aku orang yang menggunakan logika, jadi aku percaya pada pernyataan Quran, bahwa kitalah yang memilih menjadi manusia. Jika anda tidak memilihnya maka anda boleh mempertanyakan Tuhan: “Kenapa Engkau menjadikan aku sebagai manusia?” maka Tuhan akan disalahkan. Tapi Tuhan berfirman dalam Quran bahwa kita ditanya. Gunung saja ketakutan, semuanya ketakutan tapi kita sebagai manusia memilihnya.

Ateis: Tapi apakah anda ingat pernah ditanya? Aku tidak ingat pernah ditanya.

Dr. Zakir: Saudara, jika anda mendengar jawabanku, bahkan aku tidak ingat. Tapi jika anda mengingatnya, dimana ujiannya? Bayangkan jika seorang guru mengajarkan sesuatu padamu, kemudian sang guru memberikanmu bukunya. Gurumu berkata “Kamu tidak boleh buka buku ketika ujian.” Andai saja guru itu berkata “Oke, buka saja bukunya dan jawablah ujiannya” maka dimana ujiannya? Setelah ujiannya berakhir, anda bisa memeriksa dari bukunya atau tidak?

Ateis: Tentu saja.

Dr. Zakir: Tapi saat ujian, bolehkah anda buka buku?

Ateis: Tidak.

Dr. Zakir: Jadi sekarang ujiannya sedang berlangsung saudaraku. Ketika ini sudah berakhir, anda bisa memeriksanya. Pada saat ujian, anda tidak bisa mengecek buku pelajaran, itu namanya menyontek. Jadi ketika ujiannya sudah berakhir, jika anda tidak ingat, anda katakan pada Tuhan “Kenapa ini tidak masuk akal?” Tapi Quran berfirman bahwa tidak satupun manusia akan menentang pengadilan Tuhan.

Aku adalah orang ilmiah, aku orang berlogika, berdasarkan pengetahuanku pada ilmiah, berdasarkan logikaku, ketika aku membaca kitab-kitab lain dan membaca Quran, aku lihat bahwa Quran adalah satu-satunya kitab agama di muka bumi yang melewati ujian-ujiannya. Jadi dengan begitu aku, aku meyakini bahwa Quran pasti benar. Aku tidak ingat, itulah ujiannya, jika aku ingat maka dimana ujiannya?


Jadi itu menjawab bagian pertama dari pertanyaannya. Bagian pertama yang menjawab bahwa Tuhan itu sadis. Tuhan tidak sadis. Sebagai contoh, aku ingin anak-anakku masuk universitas medis. Berapa banyak anak-anak yang akan masuk universitas medis? Hanya sedikit, lebih kecil dari 5%, atau mungkin hanya 1%. Jadi kenapa hanya 1% yang bisa masuk ke kampus? Memang karena ini diperuntukkan untuk orang-orang terpilih. Begitu juga Tuhan menciptakan surga, surga firdaus. Tidak setiap orang bisa masuk surga Firdaus.

Begitu juga, tidak setiap orang bisa menjadi dokter. Hanya mereka yang punya kapasitas yang bisa masuk. Begitu juga, tidak setiap orang bisa masuk surga Firdaus, tingkat surga yang tinggi. Kita harus berusaha. Tuhan telah memberikan anda kapasitas. Jika anda tidak mengikuti petunjuk-Nya maka anda tidak bisa (masuk surga). Jika anda mengikuti petunjuk-Nya untuk masuk surga, maka ini sangat mudah. Jika anda cerdas dan jujur kepada diri sendiri, maka ini menjadi mudah. Tapi jika anda tidak jujur pada diri sendiri, bahkan orang-orang yang tidak cerdas bisa masuk surga. Yang paling penting adalah anda harus jujur.

Tuhan telah memberikan berbagai pilihan tentang bagaimana cara mematuhi-Nya. Jika mereka pintar, mereka akan melihat bahwa Quran ini sangat jelas bahwa ini adalah firman Tuhan dan anda harus mengikuti-Nya. Itulah alasan mengapa Francis Bacon berkata “Sedikit pengetahuan menjadikanmu seorang Ateis. Pengetahuan yang mendalam menjadikanmu seorang yang beriman pada Tuhan.”

Jadi aku tidak akan mengatakan bahwa Tuhan itu sadis, aku katakan kitalah yang bodoh karena telah memilih untuk mengikuti ujiannya. Tuhan telah memberikanmu pilihan. Apa yang kita inginkan, kitalah yang memilihnya. Jadi kitalah yang bertanggung jawab bukan Tuhan. Pada hari kiamat anda akan tahu, insya Allah. Insya Allah jika aku masuk surga, aku berdo’a kepada Tuhan dan bersyukur pada-Nya. Jika kita gagal, maka kita hanya menghancurkan diri sendiri. Semoga itu menjawab pertanyaanmu.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Malaikat Mika'il : Sang Pengatur Rezeki dan Pemberi Hujan .::


Kita tahu bahwa malaikat itu jumlahnya tidaklah sedikit. Allah SWT menciptakan makhluk dari cahaya ini untuk menjadi makhluk yang selalu taat pada perintah-Nya. Hanya saja, kita hanya mengetahui sepuluh malaikat saja. Dan salah satunya ialah Malaikat Mikail. Apakah Anda tahu siapa Malaikat Mikail itu?

Malaikat Mikail termasuk salah satu di antara empat malaikat yang menjadi pembesar seluruh malaikat. Dalam sebuah riwayat dinyatakan bahwa ia diciptakan oleh Allah SWT sesudah malaikat Israfil dengan selisih kira-kira lima ratus tahun lamanya.

Menurut salah satu riwayat, dikatakan bahwa Malaikat Mikail mengenakan jubah berwarna hijau jamrud, yang memenuhi bentangan langit. Dari kepala Malaikat Mikail hingga kedua telapak kakinya berbulu za’faron. Jika seluruh air di lautan dan sungai di muka bumi ini disiramkan di atas kepalanya, maka tidak setetes pun yang akan jatuh dari kepalanya.


Seluruh anggota tubuh Malaikat Mikail terbuat dari nuur (cahaya) dan berbulu za’faran. Yang istimewa, ada satu juta wajah di atas setiap bulu-bulu yang dimilikinya. Dan setiap wajah mempunyai sejuta mata. Padahal, tiap mata yang ada senantiasa menangis untuk memohon rahmat bagi orang-orang mukmin yang berdosa. Di samping itu, kelebihan yang dimiliki adalah setiap wajah mempunyai sejuta mulut, yang mana mulut tersebut memiliki lidah dengan jumlah yang sama dan menguasai satu juta macam bahasa. Dan juga setiap lisan yang dimiliki membaca istighfar untuk orang-orang mukmin yang berdosa.

Mikail adalah malaikat yang mengatur air, menurunkan hujan/petir, membagikan rezeki pada manusia, tumbuh-tumbuhan juga hewan-hewan dan lain-lain di muka bumi ini. Dikatakan setiap satu makhluk yang memerlukan rezeki untuk hidup di dunia ini akan disediakan rezekinya oleh satu malaikat yaitu Karubiyun

Dari sekian banyak mata yang ada, maka senantiasa meneteskan air mata sejumlah tujuh ribu tetesan. Kemudian dari tiap tetesan air mata itu, Allah menciptakan malaikat sejenis yang serupa dengan bentuk Malaikat Mikail. Tugas mereka adalah membaca tasbih hingga hari kiamat. Mereka itu bernama Karubiyun. Di samping bertasbih, mereka juga memiliki tugas sebagai pembantu Malaikat Mikail yaitu menurunkan hujan, menjaga tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, serta mengatur rezeki kepada makhluk-makhluk Allah SWT.

Disebutkan dalam sebuah keterangan, untuk menjaga kelangsungan hidup makhluk di dalam laut, buah-buahan di pohon, maupun tumbuh-tumbuhan yang ada di atas bumi, maka Allah SWT mengutus seorang malaikat untuk menjaganya. Jadi satu butir buah akan senantiasa dijaga oleh seorang malaikat.

Dalam hadis riwayat Ahmad, dari Anas bin Malik, ketika Rasulullah SAW melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertanya kepada Malaikat Jibril, “Mengapa aku tidak pernah melihat malaikat Mikail tertawa?” Malaikat Jibril menjawab, “Malaikat Mikail tidak pernah tertawa semenjak neraka diciptakan.”

Malaikat Mikail juga sering mendampingi Malaikat Jibril dalam menjalankan tugas-tugasnya. Di antara tugas yang pernah dilakukan bersama malaikat Jibril di antaranya,

1. Ketika Malaikat Jibril menjalankan tugas untuk membelah dada Rasulullah  untuk dicuci hatinya karena akan diisi dengan iman, Islam, yakin, dan sifat hilim. Ketika itu peran Malaikat Mikail tidak kalah penting. Dialah yang mengambil air Al-Kautsar (air zam-zam) untuk akhirnya dijadikan sebagai pencuci hati Rasulullah.

2. Saat Rasulullah  mendapat kepercayaan untuk melakukan Isra’ dan Mi’raj, Malaikat Mikail bersama Jibril ikut mendampingi beliau selama dalam perjalanan.

3. Malaikat Mikail juga menjadi utusan Allah untuk menyampaikan lembaran kepada Malaikat Maut. Dalam lembaran-lembaran itu tertulis dengan sangat detil tentang nama-nama, tempat, dan sebab musabab pencabutan nyawa bagi orang yang dituju.


Kini tentu Anda sudah mengenali seperti apa Malaikat Mikail bukan? Ya, yang pasti dia merupakan sosok yang terbuat dari cahaya dan menjadi makhluk pesuruh Allah SWT. Dia memiliki tugas yang sangat mulia dan bermanfaat bagi dunia. Yakni mengatur rezeki dan hujan. Wallahu ‘alam.



Sumber Dari : https://www.islampos.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Keistimewaan Para Nabi Yang Tidak Dimiliki Oleh Manusia Biasa .::


Para Nabi dan Rasul adalah manusia-manusia terbaik pilihan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk mengemban risalah-Nya. Mereka Allah pilih sebagai penyambung antara Allah dan para hamba-Nya di muka bumi ini. Para nabi dan rasul ini juga memiliki keistimewaan tertentu dan diantaranya tidak dimiliki oleh manusia biasa.

Yang perlu kita ingat adalah, setiap Allah SWT memuliakan para Nabi dan Rasul, berarti beban syariat mereka lebih banyak atau lebih besar dari manusia biasa. Demikianlah adanya, ketika kemuliaan bertambah maka beban syariat semakin besar. Sebagai contoh, seorang laki-laki secara jenisnya lebih utama disbanding wanita, maka beban syariat untuk laki-laki lebih besar disbanding wanita. Allah berfirman,

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah SWT telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An Nisa: 34)

Dalam ayat ini laki-laki memiliki beban syariat berupa kewajiban memberi nafkah bagi istrinya, sedangkan perempuan tidak dibebankan demikian. Laki-laki juga diwajibkan shalat 5 waktu secara berjama'ah di masjid, sedangkan wanita tidak, berjihad, dll.

Demikian juga para nabi dan rasul, rasul lebih mulia daripada nabi, dan diantara para rasul ada ulul azmi yang lebih mulia dari rasul-rasul lainnya, maka semakin mulia, semakin bertambah beban syariat.

Diantara keistimewaan Nabi dan Rasul adalah:

  • Para nabi dan rasul memiliki fisik yang lebih baik dari manusia biasa. Sebagaimana Nabi Musa yang kuat, Nabi Yusuf memiliki setengah ketampanan, dan secara umum tidak ada nabi dan rasul yang cacat.
  • Allah anugerahkan mereka akhlak yang mulia. Para nabi dan rasul terjaga dari akhlak yang rendah, agar orang-orang tidak mencela mereka ketika mereka berdakwah dan menyeru kepada kebaikan saat diperintahkan berdakwah.
  • Memiliki nasab atau silsilah keturunan yang baik atau dari anak-anak keluarga yang dipandang di masyarakatnya.
  • Para nabi dan rasul adalah orang-orang yang cerdas. Sebagaiman kisah Nabi Ibrahim yang berdialog dengan ayahnya dengan cara yang santun, berdialog dengan kaumnya dan Raja Namrud dengan argumentasi yang tidak terbantahkan. Demikian juga nabi dan rasul lainnya.
  • Kesabaran mereka tidak tertandingi. Nabi Nuh berdakwah selama 950 tahun hanya dengan segelintir pengikut, yang tidak lebih dari 10 orang.
  • Para nabi menerima wahyu.
  • Terjaga dari dosa, apalagi sampai berbuat syirik. Oleh karena itu, tidak bernah apa yang dikatakan oleh orang-orang filsafat bahwasanya Nabi Ibrahim sempat mengalami fase pencarian Tuhan.
  • Saat tidur, hati mereka tetap terjaga. Berbeda dengan kita manusia biasa seperti kita, ketika tidur maka hati kita pun tertidur; tidak berdzikir dan mengingat Allah atau aktivitas hati lainnya.
  • Ketika nyawa mereka hendak dicabut, maka Allah berikan pilihan; agar tetap kekal di dunia atau berjumpa dengan Allah. Sebagaimana Nabi Muhammad yang memilih “ila rofiqul a’la”.
  • Jasad para Nabi tidak hancur di kubur-kubur mereka.
  • Ketika wafat, harta mereka tidak diwariskan akan tetapi menjadi sedekah. Oleh karena itu Abu Bakar tidak mengabulkan Fathimah radhiallahu ‘anha tentang peninggalan Nabi Muhammad. Hal ini yang sering dijadikan orang Syiah untuk mencela Abu Bakar.
  • Dimakamkan di tempat mereka wafat. Sebagaiman Nabi Muhammad yang wafat di kamar ummul mukminin Aisyah radhiallahu ‘anha, maka beliau di kubur di kamar sang istri tercinta.
  • Para nabi dan rasul khusus dari kalangan laki-laki, tidak dari wanita.
  • Para nabi dan rasul adalah orang-orang merdeka, tidak seorang pun di antara mereka adalah budak.
  • Para nabi didoakan, oleh karena itu sering disertai nama-nama Nabi dengan shallallahu ‘alaihi wa sallam atau ‘alaihissalam karena shalawat adalah diantara kekhususan para nabi.
  • Doa para nabi, doa yang mustajab.
  • Para nabi dan rasul memiliki telaga di akhirat kelak untuk umat-umat mereka. Walaupun hadis tentang ini diperselisihkan oleh para ulama, apakah selain Nabi Muhammad juga memiliki telaga. Adapun tentang telaga Nabi Muhammad para ulama sepakat tentang keshahihannya.
  • Para nabi dan rasul adalah orang yang tinggal di perkotaan, bukan dari kalangan badui atau desa.
  • Para nabi tidak mengalami mimpi “basah”, karena mimpi yang demikian adalah mimpi yang berasal dari setan.
  • Mimpi para nabi dan rasul adalah sesuatu yang akan menjadi kenyataan. Ketika para nabi dan rasul melihat sesuatu dalam mimpi mereka, maka hal itu akan terjadi. Sebagaimana mimpi Nabi Yusuf di kala kecil, melihat matahari, bulan, dan bintang bersujud kepadanya


Sumber dari : https://kisahmuslim.com.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS