Diane
Daniel seperti tersengat listrik mendengar pengakuan suaminya, Wessel. Di
tengah masa indah menikmati pernikahan yang baru berjalan dua bulan, ia harus
menerima kenyataan bahwa sang suami ingin menjadi seorang wanita.
Sebagai
seorang penulis lepas, Diane mencurahkan kisah hidupnya melalui artikel
berjudul "Goodbye Husband, Hello Wife" yang dipublikasikan di Boston
Globe. Ia bercerita tentang perjuangannya menerima sang suami sebagai seorang
transgender.
Penggalan
kisah yang terjadi tahun 2004 silam itu membuat Diane menangis setiap hari. Itu
juga membuatnya bertanya-tanya tentang rahasia lain yang mungkin masih
disembunyikan suaminya. "Saya stress secara fisik dan emosi (kala
itu)," tulis Diane.
Perjuangan
semakin berat ketika sang suami yang kini berusia 47 tahun memutuskan berganti
nama menjadi Lina. Lewat artikelnya, Diane menyebut pernikahannya sebagai
sebuah proses panjang yang menyakitkan, di mana kebanyakan pasangan tidak mampu
bertahan.
Sementara
Lina merasa bahwa lega telah membuka rahasia besar hidupnya di hadapan sang
istri. “Saya akhirnya membuat sebuah keputusan dan bebas dari beban berat,”
ujar Lina dalam wawancara dengan ABC News.
Lina
yang bekerja di salah satu perusahaan analisis medis ini berkata bahwa Diane
perlu melupakan dirinya berikut kenangan lama yang menyakitkan. Ia terus
meyakinkan Diane bahwa keputusannya adalah yang terbaik. Ia tak ingin Diane
sakit lebih dalam.
“Apa
yang saya takutkan adalah kamu (Diane) akan melihatku sebagai seorang monster
atau orang aneh sama seperti semua orang memandangku, bahkan lebih kejam lagi,”
kalimat Lina inilah yang akhirnya membuat Diane mulai membuka hati dan menerima
Lina apa adanya.
Kisah
serupa dialami Helen Boyd, pengarang 'My Husband Betty'. Wanita yang baru
merayakan ulang tahun pernikahan ke-10 ini juga melewati perjuangan panjang
saat harus menerima kondisi suaminya yang seorang transgender. Awalnya, Helen
juga menangis saat tahu akan kehilangan kelaki-lakian suaminya.
“Ia
masih saja menawan dan dapat membuatku tertawa ketika saya tidak ada alasan
untuk tertawa. Kami mempunyai pandangan yang sama akan dunia ini dan ia
mengenal saya lebih baik daripada siapapun,” kata Helen yang masih sangat tulus
mendampingi suaminya yang telah berubah menjadi wanita.
Sebuah
institusi Lesbian Gay Biseksual dan Transgender (LGBT) menyebut ada sekitar 750
ribu transgender di Amerika. Mereka umumnya mengalami diskriminasi di berbagai
sektor kehidupan seperti edukasi, pekerjaan, dan layanan kesehatan.
Dalam
sebuah survei, sebanyak 45 responden mengalami kehancuran hubungan gara-gara
identitas transgender mereka terungkap. Yang mengejutkan, 55 persen lainnya
mampu bertahan dalam hubungan harmonis dengan status yang disandang.
0 comments:
Post a Comment