RSS
Container Icon

::. Ibu Yang Rela Menjadi Pembantu Demi Tidak Mengusik Rumah Tangga Anaknya .::

Mama, yaitu sesosok yang bernilai buatku. Beliau memeliharaku seorang diri sejak dari saya kecil. Tahun ini, rumah kami yang kecil bakal diruntuhkan untuk di bangun kembali oleh pihak yang berwajib. Hukum di negara kami menyampaikan kalau yang memiliki rumah bisa pilih untuk memperoleh ganti rugi berupa uang atau satu rumah yang ukurannya lebih kecil dari rumah terlebih dulu.

Mama pilih untuk mengambil uang ganti rugi lantaran beliau berkata bila rumah barunya sangat kecil, rumah itu tidak akan dapat ditempati sesudah aku menikah. Karenanya ibu mengambil uang ganti ruginya serta mengambil keputusan untuk mengeluarkan uang tersebut sebagai sedikit modal waktu aku serta suamiku nanti membeli satu rumah.

Pada akhirnya saya berkenalan dengan seseorang pria yang cukup kaya. Disaat awal kami berpacaran, orang-tua dari pacarku ini menganggapku rendah.

Mereka selalu menganggap rendah keluarga kami serta mempersulit pernikahan aku dan suamiku hingga satu hari mama berkata kalau beliau dapat sediakan gaun pesta yang bernilai ratusan juta. Waktu itu aku terasa ibu cukup cerdas untuk mengambil uang ganti rugi waktu rumah lama kami dibongkar.

Tetapi suamiku kurang setuju mama hidup tinggal dengan kami. Saya lalu menjelaskan pada suamiku bila mama nanti dapat membantu keluarga kami melindungi anak, memelihara rumah, serta yang lain waktu kami pergi bekerja. Suamiku juga pada akhirnya menyetujuinya dengan berat hati.

Namun aku tidak pernah mengira bila suamiku akhirnya memperlakukan mama seperti pembantu. Seringkali dia berlaku kurang ajar pada mama. Melihat hal ini, saya geram besar. Berulang-kali aku menegur suamiku untuk bersikap sedikit lebih baik pada mama, namun ia tidak ingin mendengar. Akhirnya sikap suamiku padaku juga mulai berubah. Cara bicaranya jadi lebih kasar. Sekarang ini, aku telah mengandung lebih dari 1 bulan…

Aku tidak mau anakku sejak dari kecil hidup di keluarga single parent, karenanya aku tetaplah bertahan akan kekejaman suamiku. Namun suamiku tetap saja tidak sadar bila aku telah bertahan demikian lama serta tetap berlaku jahat pada mama. Pada akhirnya aku berkata, “Biarkan mama lakukan apa yang dia mau! Kalau tidak aku serta mama dapat keluar dari rumah ini! ”

Untuk aku dan anakku, aku pada akhirnya menerangkan kondisiku pada mama. Waktu itu mama tak berkata apa pun, mengambil beberapa lembar pakaian sambil menangis serta meninggalkan rumah kami. Sesudah mama pergi, aku terasa begitu sedih serta pada akhirnya disuatu hari, aku membuntuti mama dari belakang serta mendapati kalau selama ini mama bekerja sebagai pembantu dirumah orang lain. 

Merasakan fakta ini, aku merasa mungkin saja kehidupan mama bakal sedikit lebih baik dibanding bila mama ada di rumah. Aku menghibur diriku sendiri, namun tetap tidak berani menghubungi beliau…


Pernikahanku ini akhirnya tak melindungi mama serta cuma bikin beliau menanggung derita. Di umur putriku yang ke-2, Aku menemukan suamiku membawa wanita lain masuk kedalam rumah dan mengusirku keluar. Hanya satu yang dapat kubawa cuma putriku… Aku membawa putriku jalan di atas jalan yang sepi tanpa ada tahu apa yang perlu kulakukan… Pada akhirnya aku teringat mama. Namun aku tak berani berjumpa dengan beliau. 

Aku juga mencari satu hotel untuk berteduh. Satu hari ketika aku menggendong putriku keluar dari hotel tersebut, mendadak aku melihat mama sedang berdiskusi serius dengan seseorang. Melihatku, mama lari mendapatiku sambil menangis, “Akhirnya aku menemukanmu! ”

Aku bertanya pada mama, bagaimana beliau bisa tahu aku bercerai dengan mantan suamiku serta mama menjawab, “Kamu ini… Anda fikir sesudah aku keluar dari rumahmu, aku tidak perduli dengan kehidupanmu? Setiap beberapa hari aku mengambil kesempatan untuk pergi ke dekat rumahmu untuk melihat kondisimu, bertanya-tanya pada tetangga akan kondisimu, cemas kamu kenapa-kenapa.

Sudah janganlah nangis lagi! Aku akan membantumu melindungi cucuku ini. ” Aku menangis tanpa mampu berbicara, memeluk mama serta putri kecilku. Kelak dalam kondisi apa pun, kami tidak akan pernah terpisahkan lagi!


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 comments: