Kisah nyata ini
menceritakan sosok arwah seorang ibu yang sudah meninggal beberapa tahun lalu
bangkit kembali untuk melihat jenazah putranya yang dikabarkan meninggal dunia.
Peristiwa ini
diceritakan oleh seorang petugas kamar mayat yang punya tanggung jawab untuk
memandikan mayat yang beragama Islam. Namun pada saat itu, proses pemandian
mayat belum bisa berlangsung lantaran ada kejadian aneh di wajah mayat yang
baru saja meninggal itu.
Pemandi mayat pun memberikan kesaksian yang cukup mengejutkan. Menurut petugas tersebut,
kejadian aneh pada mayat itu yakni perubahan warna wajah yang menghitam seperti
hangus terbakar. Sementara itu, saat petugas keluar kamar mayat pukul 03.00
dini hari tiba – tiba saja ada sosok ibu datang dan meminta kepada petugas jika
dirinya ingin melihat anaknya.
Tanpa disangka
– sangka, ternyata ibu tersebut merupakan arwah sosok ibu mayat yang sudah
meninggal beberapa tahun lalu.
Sebelumnya,
petugas yang tidak menyimpan rasa curiga terhadap si ibu ini pun mengizinkan si
ibu untuk melihat anaknya bahkan keduanya sempat berbincang – bincang soal
kisah hidup si anak ketika ibu itu masih hidup.
“Hanya saya dan
seorang penjaga kamar tersebut yang berada dalam kamar tersebut” kata si bapak.
“Saya membuka penutup muka jenazah dengan hati-hati. Kulitnya tampak putih,
badannya kecil dan baru berusia sekitar 18 tahunan” tambahnya.
Allah SWT Maha
kuasa, Tiba-tiba saya melihat muka jenazah itu sedikit demi sedikit berubah
menjadi hitam. Awalnya saya tidak menganggapnya sebagai suatu hal yang aneh,
namun semakin lama semakin hitam, hati saya mulai merasa bahwa ada yang aneh
pada mayat tersebut. Saya terus memperhatikan perubahan itu dengan seksama,
sambil lalu hati saya membaca ayat-ayat suci Al-Qur'an. Detik demi detik
berlalu, wajah jenazah semakin hitam. Kira-kira setelah lima menit
berlalu, barulah mayat yang tadinya menghitam berhenti berubah warna.
Ketika itu
wajah mayat tidak lagi putih seperti warna asalnya, tetapi hitam seperti
terbakar. Saya keluar dari kamar dan duduk termenung memikirkan kejadian aneh
itu. Berbagai pertanyaan timbul di benak saya; apakah yang telah terjadi?
Siapakah pemuda tersebut? Mengapa wajahnya meng hitam?
Seketika itu,
saya masih termangu tiba-tiba ada seorang wanita berjalan menuju ke arah saya.
timbul pertanyaan, siapa wanita yang berjalan seorang diri di kamar mayat pada
pukul 03.00 itu, Semakin lama dia semakin dekat, dan tidak lama kemudian
berdiri di hadapan saya. Wanita itu perkiraan berusia 61 tahunan dan memakai
baju kurung.
“Bapak” panggil
wanita itu pada saya.
“Saya dengar
anak saya meninggal dunia, saya ingin melihat jenazahnya.” kata wanita
berkurung itu dengan lembut.
Walaupun hati
saya masih sedikit bertanya-tanya, namun ntah kenapa saya membawa wanita itu ke
tempat jenazah tersebut. Kemudian saya tarik lemari nomor 213 dan saya buka
penutup wajahnya. “Betulkah ini mayat anak ibu?”tanya saya pada wanita itu.
“Ibu rasa betul,
tetapi kulitnya putih tidak hitam seperti ini” jawab ibu itu,
“lihatlah ini
bu.” pinta saya kepada ibu itu.
Selepas
dilihatnya jenazah tersebut, wanita itu begitu yakin bahwa mayat itu adalah
anaknya. Kemudian saya tutup kembali kain penutup mayatnya dan saya kembalikan
lagi kelemarinya dan membawa wanita itu keluar dari kamar mayat. Tiba di luar
saya bertanya kepadanya.
“Ibu,
ceritakanlah kepada saya kenepa wajah anak ibu berubah menjadi hitam?”.
Wanita itu
tidak menjawab, namun ia menangis hingga tetrisak-isak. Saya ulangi
pertanyaannya, tetapi ia masih enggan menjawab. “Baiklah, kalau ibu tidak
ingin memberitahu, saya tidak bisa mengurusi jenazah anak ibu, karena jika saya
ditanyai oleh petugas lainnya, saya tidak bisa jawab dan saya takut dikira
diapain oleh saya” terus terang saya kepada wanita itu.
Sambil mengusap
airmata, dia berkata, “Bapak, anak saya itu sangat patuh dan baik kepada saya
jika saya mintai bantuan untuk membantu saya bahkan menggantikan saya bekerja
meskipun ia sedang tidur lelap, ketika saya bangunkan agar membantu saya,
anak saya itu pasti mau. Namun ketika saya bangunkan tidurnya agar shalat subuh
atau ketika siang saya bangunkan agar salat duhur, ia tidak pernah mau, bahkan
ia marah dan memaki saya, itulah yang saya tidak sukai dari anak saya” kata
wanita tersebut. Terkejut saya mendengarkan sesembil cerita tersebut.
Seketika saya
teringat dengan hadis Nabi, bahwa barang siapa yang tidak shalat, maka akan
ditarik cahaya iman yang ada dalam dirinya dari wajahnya. Mungkin itulah yang
terjadi pada jenazah pemuda tersebut. Seketika itu pula si ibu berpamitan pada
saya untuk pulang, dan sedikit-demi sedikit si ibu mulai menghilang dari
pandangan saya.
Ilustrasi |
Selang beberapa
hari dari kejadian itu, jenazah pemuda itu saya mandikan kemudian saya bertekat
untuk menghubungi sanak keluarganya melalui nomor telepon yang ada agar jenazah
tersebut dijemput untuk dikuburkan. Alhamdulillah tersambung dan jenazah itupun
dijemput. Namun sebelum itu saya sempat bertanya, lebih tepatnya saya menegor
keluarga yang menjemput jenazah tersebut karena telah membiyarkan ibu jenazah
itu kerumah sakit sendirian pada jam 03:00 pagi.
Tak disangka ternyata ibu yang
saya maksud itu telah meninggal beberapa tahun yang lalu, terkejut saya
mendengarnya karena pada waktu si ibu menemui saya, saya tidak pernah sampai
memikirkan hal yang aneh, kecuali satu hal yakni karena ibu itu kerumah sakit
sangat pagi dan seorang diri yang menjengok jenazah tersebut.
Subahanallah,
saya menyimpulkan bahwa kejadian itu adalah Jawaban dari Allah SWT sekaligus
peringatan bagi saya, bahwa jika manusia itu meninggalkan shalat, maka ketika
meninggal, maka cahaya imannya akan ditarik hingga seperti jenazah pemuda
tersebut.
Jadi, bagi kita
yang masih diberi kesempatan hidup di dunia ini , sebaiknya jangan pernah
tinggalkan sholat.
Sholat itu
hukumnya wajib. Untuk menjalankan sholat juga tak butuh waktu lama hanya 10 –
15 menitan saja, tapi karena hati yang tertutup untuk bersujud kepada Allah
inilah yang membuat banyak orang selalu meninggalkan sholat. Padahal dengan
sholat adalah cara kita mendekatkan diri kepada Allah.
Astagfirullahaladzim.
Marilah kita sholat sebelum di sholatkan.
Sumber Dari : http://inafeed.com
0 comments:
Post a Comment