Diriwayatkan
sebuah hadis dari Rasulullah SAW yang kandungannya menyebutkan,
“Tinggalkan bercanda yang berlebihan. Karena hal itu dapat mematikan hati.”
Perlu
diingat bahwa bercanda dengan menghina itu dua hal yang berbeda. Dari sisi
lain, bercanda yang sesuai dengan kondisi justru menciptakan keriangan dan
kesenangan orang lain, sehingga disebutkan bahwa menyenangkan hati seorang
mukmin merupakan ibadah.
Berkaitan
dengan ini ada beberapa kisah menarik dari canda Rasulullah SAW.
Ada
seorang perempuan mendatangi Rasulullah SAW dan ia mengadukan perilaku suaminya yang
keras dan tidak logis. Ia meminta solusi kepada Rasulullah SAW atas masalah
yang dihadapinya ini.
Nabi
SAW mendengarkan ucapan perempuan itu dengan seksama dan kemudian berkata,
“Suamimu adalah orang yang kedua matanya ada putihnya?”
Perempuan
itu tiba-tiba tertegun dan dengan penuh takjub berkata, “Tidak! Matanya tidak
putih.”
Tapi
setelah itu ia berpikir sendiri dan tanpa berbicara lagi, seakan-akan ia lupa
tujuannya menemui Rasulullah SAW dan kemudian kembali ke rumahnya. Ia kemudian
menceritakan apa yang terjadi kepada suaminya.
Suaminya
berkata, “Apakah engkau tidak melihat putihnya mataku lebih besar dari
hitamnya?”
Perempuan
itu baru sadar bahwa Nabi SAW bercanda kepadanya dan dengan cara ini beliau
ingin agar ia dan suaminya bisa rukun kembali.
Suatu
hari ada seorang perempuan tua dari Anshar berkata kepada Rasulullah SAW,
“Wahai Rasulullah! Berdo'alah agar Allah SWT memasukkanku ke dalam surga dan
meletakkanku dengan hamba-hamba-Nya yang mukmin.”
Nabi
SAW menjawab, “Tidak ada perempuan tua di surga.”
Perempuan
tua itu tidak pernah membayangkan Nabi SAW akan berkata demikian dan kemudian
ia menangis. Bilal bin Rabah yang berada di sana dan mendengar ucapan Nabi SAW
dengan penuh rasa kaget berkata, “Bagaimana bisa perempuan tua tidak
diperbolehkan untuk memasuki surga?”
Nabi
SAW berkata, “Wahai Bilal! Engkau juga harus tahu bahwa tidak ada orang kulit
hitam yang akan memasuki surga.”
Sama
dengan perempuan tua itu, Bilal tidak pernah membayangkan ucapan itu keluar
dari lisan Rasulullah SAW dan mulai menangis.
Pada
waktu itu, Abbas, paman Nabi SAW tiba di tempat itu dan ketika menyaksikan
perempuan tua dan Bilal tengah menangis, ia menanyakan sebabnya kepada
Rasulullah SAW.
Bilal
menjelaskan apa yang terjadi dan dengan tidak percaya Abbas berkata kepada
Rasulullah SAW, “Wahai keponakanku! Apakah benar yang diucapkan oleh Bilal?”
Nabi
SAW menjawab, “Iya, benar. Engkau juga perlu tahu bahwa tidak ada pria tua yang
akan memasuki surga.”
Ketika
beliau melihat wajah Abbas, pamannya yang sangat kaget, Nabi SAW berkata, “Di
Hari Kiamat, Allah SWT akan membuat para hamba-Nya yang layak dalam rupa yang
tampan, muda dan bercahaya lalu memasuki surga.”
Nabi
Muhammad SAW dan Imam Ali sedang duduk bersisian dan memakan kurma. Nabi SAW
ingin bercanda dengan Ali. Untuk itu setiap kali beliau selesai memakan kurma,
bijinya diletakkan di depan Ali. Karena keduanya tengah berbicara serius, Ali
tidak terlalu memperhatikan apa yang dilakukan Nabi SAW.
Setelah
mereka selesai memakan kurma dan pembicaraan telah selesai, waktu itu Nabi SAW
memandang anak pamannya itu lalu berkata, “Menurutmu, siapa dari kita yang
paling banyak memakan kurma?”
Imam
Ali melihat biji kurma yang berada di depannya, tapi tidak melihat satu biji
kurma pun di depan Nabi SAW. Dengan demikian Imam Ali merasa Nabi SAW sedang
bercanda dan untuk itu beliau berkata, “Saya mengakui lebih banyak makan kurma,
tapi seakan-akan Anda terlalu lapar, sehingga biji kurma pun tidak ada yang
tersisa.”
Sumber Dari : http://buletinmitsal.com
0 comments:
Post a Comment