Duda
yang masih sangat muda, itulah Aku (Ridho). Penikahan dini yang tidak berjalan
dengan baik memaksa Aku dan Istri harus berpisah. Sempat ada rasa risih ketika
harus berada dalam satu kelompok calon Duda dan Janda di Pengadilan Agama.
Masih sangat muda tapi sudah harus berada diantara mereka.
Singkat
cerita, perceraian sudah terjadi dan kami menjalani kehidupan sendiri-sendiri.
Aku tidak tahu tentang mantan istri dan juga sebaliknya, mungkin. Dalam
hitungan hari, minggu, bulan, hingga tahun, sudah lebih dari satu wanita yang
Aku pacari. Hingga akhirnya pilihan terakhir menurutku adalah Siska. Siska
adalah seorang wanita yang bisa menerima orang apa adanya.
Meskipun
begitu, Siska belum tahu kalau Aku ini adalah seorang Duda. Aku menunggu saat
yang tepat untuk mengatakannya, saat ketika hubungan kami benar-benar kuat. Aku
tidak bermaksud jahat, hanya takut kehilangan dirinya.
Hingga
suatu saat, Aku berniat berkunjung ke Rumahnya. Siska menyetujui hal itu.
Dengan segala persiapan baik itu oleh-oleh, dsb Aku berangkat menuju Rumahnya.
Sampai di Rumahnya, yang ada adalah sang Nenek dari Siska. Neneknya baik karena
bersedia menunggui Aku ketika Siska sedang mandi.
Rencana
awal ke Rumah itu tentu saja untuk mengenal keluarganya. Aku sempat berpikir
positif karena neneknya begitu ramah dan baik kepadaku. Saat Siska sudah
bergabung bersama Aku dan Neneknya Di ruang Tamu, seorang wanita pulang dan
masuk Rumah. Siska sempat mengatakan kalau itu Mamanya.
Bagai
mimpi, antara percaya dan tidak wanita yang diakui Siska sebagai Mamanya itu
adalah Mantan istriku. Perubahan sikap pada diriku yang mungkin terjadi juga
pada mantan istriku mungkin sempat membuat Siska heran.
Sedikit
senyum sambil menyalamiku, mantan istriku langsung masuk ke Ruangan lain di
Rumah itu dan tidak keluar lagi. Aku berusaha bersikap biasa sambil menanyakan
pada Siska apakah itu Mama kandungnya, dengan alasan mamanya masih sangat muda.
Jawaban yang Aku dapat, Mantan Istriku adalah mama tirinya Siska. Sebenarnya
tanpa bertanya Aku sudah tahu yang sebenarnya. Hanya untuk memastikan dan
menyadarkan diriku dari rasa tidak percaya, itu saja.
Hingga
kejadian yang hampir membuat Aku tidak percaya itu, Siska mulai berubah dan
akhirnya menjauh. Sempat marah juga karena tidak jujur kalau Aku ini Duda.
Meskipun menunggu saat yang tepat untuk memberitahunya adalah alasanku, dia
tetap tidak peduli.
Akhirnya
Aku mengalah, selain karena alasan itu, Aku juga tidak sampai hati menjalani
hubungan dengan anak tiri dari mantan istriku. Hanya sebagai pelajaran saja,
Aku hanya akan bersikap serius dan mencintai seseorang dengan sepenuh hati
setelah masing-masing tahu segalanya.
Kisah
ini bukan karena kesalahanku sebagai Duda, duda bukan penjahat dan juga bukan
kejahatan. Semuanya hanya karena keadaan. Tidak ada yang pantas untuk
disalahkan karena semua ini adalah cobaan.
Sumber dari : http://www.madjongke.com
0 comments:
Post a Comment