Layaknya anak – anak lain khususnya balita, biasanya sering tidak menyadari apa yang sedang terjadi di sekitarnya. Seperti yang dialami seorang anak TKI berusia 3 tahun di Jeddah bernama Ala Arrohman Sefianto, asik bermain disamping jenazah ibunya (Tolak Atik Binti Saham umur 41 tahun) yang sudah meninggal. Sedangkan sang suami, sejak pukul 8 pagi sudah berangkat ke kantor untuk kerja membawa kendaraan kontener ke luar kota.
Tolak
Atik Binti Saham TKI Overstayer asal Bondowoso, meninggal dunia pada tanggal 19
Agustus 2015. Menurut keterangan Supriyanto Hadi suami almarhumah, Tika nama
panggilan Tolak Atik Binti Saham, memang dalam keadaan sedang sakit saat itu
gejala ginjal, dan sehari sebelum meninggal sempat dibawa ke RS. Gulel di
Jeddah. Usai memakan obat yang diberikan dokter, Tika merasa enakan dan
langsung tidur.
“Pada
tanggal 19 Agustus 2015 jam 4 shubuh, saya bangun dan melihat Tika masih
nyenyak tidur. Dan pada jam 8 pagi saya ke kantor untuk berangkat ke luar kota
membawa mobil kontener. Biasanya kalau sedang diluar kota saya bisa 3 hari atau
lebih. Sesampainya di kantor, pihak perusahaan menunjukkan bahwa iqama (permit)
saya sudah jadi dan disitu saya sangat senang serta bersyukur,” jelas
Supriyanto
Suami
almarhumah melanjutkan, karena iqamahnya sudah jadi, saya memilih menunda
keberangkatannya ke luar kota. Keputusan tersebut diambil karena ingin
memberikan kejutan kepada Tika bahwa iqamah saya sudah jadi. Setibanya dirumah
sekitar jam 10 pagi , saya melihat anak saya (Ala) lagi asik bermain dan
sesekali memanggil mamanya di samping ibunya. Dan saya pun bingung kenapa sudah
jam segitu istri saya belum bangun dan wajahnya pun pucat. Saat saya bangunkan
dan mendekat, istri saya sudah tidak bernyawa,” sambungnya.
Saat
itu saya bingung harus minta bantuan kemana, dan saya sempat berpikir apa yang
terjadi dengan anak saya dan istri bila saya langsung berangkat ke luar kota
dan tidak pulang dulu. Allah SWT sudah mengatur dan memberi petunjuk agar saya
pulang dahulu dengan tujuan ingin memberikan kejutan tetapi berujung duka.
Setelah itu baru saya teringat menyimpan nomor kontak salah satu pengurus
POSPERTKI Pak Suwito Adhy, saat itu saya langsung menghubungi beliau,” cerita
Supriyanto kepada redaksi sambil menggendong anaknya pada Jum’at (21/08/2015)
pukul 03.30 pagi ditempat pemandian jenazah.
Ramida
Muhammad Ketua Umum POSPERTKI Saudi Arabia pun menceritakan, setibanya dirumah
duka pada Rabu (19/08/2015) bersama jajaran pengurus Suwito Adhy, Mahmud
Zubaidi, Ahmad S Ali, Bariman, Oktavian, Aisyah, dan Istadi, kami sedih melihat
Ala anak almarhumah. Dia (Ala) terus menangis dan membangunkan ibunya dengan
memanggil mamanya.
Kami
para pengurus berbagi tugas, sebagian mengurus membawa jenazah ke rumah sakit
untuk diotopsi dan sebagian mengurus administrasi pemakaman seperti surat kuasa
dari ahli waris, surat otopsi, surat kepolisian, dan surat dari KJRI Jeddah,”
kata Ramida.
Ketua
Umum POSPERTKI Saudi Arabia ini pun mengungkapkan, bahwa sempat banyak kejadian
dan kendala mengurus proses pemakaman almarhumah, dan tidak seperti biasanya.
Akhirnya kita putuskan untuk menghubungi keluarganya yang ditanah air, dan
benar adanya bahwa keluarganya ditanah air belum ikhlas atas meninggalnya Tika.
Kita langsung minta keluarganya ditanah air untuk mengikhlaskan, agar proses
pemakaman berjalan lancar. Alhamdulillah setelah itu semua berjalan lancar.
Ala Arrohman Sefianto (Mengucapkan perpisahan kepada Mamanya) |
Tiba – tiba suasana menjadi hening saat ditempat pemandian pada Jum’at (21/08/2015) dini hari, seperti sudah mengetahui ibunya akan pergi jauh, Ala Arrohman minta kepada ayahnya untuk di dekatkan ke jenazah ibunya dan mengucapkan selamat tinggal dengan kalimat “Bye Bye Mama”. Sebagian yang melihat kejadian tersebut meneteskan air mata.
Jenazah
telah disholatkan di Masjid Bin Mahfud wilayah Bab Makkah kota Jeddah setelah
sholat Shubuh beberapa waktu lalu, dan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Al
Azad. Dalam kesempatan tersebut pun keluarga almarhumah dan POSPERTKI
mengucapkan terimakasih kepada KJRI Jeddah yang telah membantu proses pemakaman
almarhumah.
Karena
Ala Arrohman Sefianto tidak memiliki identitas izin tinggal, Supriyanto sebagai
ayahnya meminta bantuan agar anaknya dapat dipulangkan ke Indonesia bersamanya.
Oktavian Sekjen POSPERTKI Saudi menanggapi akan menyampaikan hal ini ke KJRI
Jeddah, dan insyaAllah KJRI Jeddah akan membantu.
Semoga
amal ibadah almarhumah diterima disisi Allah SWT, dan keluarga yang
ditinggalkan diberikan kekuatan dan ketabahan. Amiin Ya Robbal Alamin.
Sumber dari : http://pospertki.org
0 comments:
Post a Comment