Cameron Macaulay |
Pada
tanggal 8 September 2006 harian Inggris The Sun telah memuat berita di internet
tentang seorang anak lelaki yang bisa mengingat kehidupan lampaunya. Anak
lelaki berusia 6 tahun itu bernama Cameron Macaulay. Satu-satunya yang
membedakan ia dengan anak lelaki sebayanya adalah ia selalu membicarakan bahwa
ia mempunyai ibu dan keluarga yang tinggal di sebuah rumah putih yang terletak
di tepi pantai.
Hal
yang dibicarakannya itu tidak lagi berkaitan dengan kehidupannya saat ini.
Tempat yang diceritakannya, dia sendiri tidak pernah datangi, terletak di pulau
Bara berjarak 160 mil dari kediamannya sekarang ini di Glasgow Skotlandia.
White House on Barra |
Menurut
Norma, ibunya, Cameron semenjak kecil, sesudah mulai bicara, ia langsung
mengkisahkan kehidupan masa kanak-kanaknya sewaktu berada di pulau Bara. Ia
mengkisahkan orang tua masa lampaunya dan bagaimana ayahnya meninggal, juga
kakak perempuan maupun kakak laki-laki nya. Ia juga bilang ibu yang ia
sebut-sebut adalah ibu masa lampaunya. Ia percaya penuh bahwa ia memiliki
kehidupan masa lampau dan Cameron sangat khawatir keluarga masa lampaunya
merindukannya. Ia berharap keluarganya di pulau Bara mengetahui bahwa ia kini
baik-baik saja.
Cameron,
bahkan di penitipan anak juga tak henti-hentinya menceritakan rumah masa
lampaunya, bagaimana ia dari jendela kamar tidurnya melihat pendaratan pesawat,
dan kegiatan-kegiatan masa lalunya. Ia kerap mengomel karena rumahnya sekarang
hanya mempunyai satu kamar mandi, sedangkan rumahnya di pulau Bara mempunyai
tiga buah. Ia juga kerap menangis menginginkan ibu masa lampaunya, dan
mengatkan bahwa ia merindukannya.
Oleh
karena Cameron terus menerus memohon kepada Norma untuk membawanya ke pulau
Bara, akhirnya Norma memutuskan untuk membawanya ke pulau tersebut bersama
pakar psikiater Universitas Virginia, Dr, Jim Tucker- pakar penelitian
reinkarnasi anak yang ikut serta mengiringi perjalanan mereka. Cameron sekeluarga,
pada bulan februari 2006, pergi ke pulau Bara. Sewaktu pesawat itu benar-benar
mendarat, segalanya persis seperti yang pernah diceritakan oleh Cameron.
Pihak
penginapan memberitahu kepada Norma bahwa pernah ada seorang bernama Robertson
yang menempati rumah putih di tepi pantai. Maka, serombongan orang menuju ke
rumah tersebut. Dengan sengaja mereka tidak memberitahukan kepada Cameron
kemana mereka pergi. Mereka ingin menyaksikan reaksi Cameron melihat rumah itu.
Cameron
langsung mengenali rumah tersebut dan iapun bersuka cita. Namun, ketika mereka
melewati pintu masuk , mimik gembiranya telah lenyap dari wajah Cameron. Ia
berubah sangat pendiam. Penyewa sebelumnya telah meniggal, tetapi juru kunci
mempersilahkan mereka memasuki rumah tersebut. Didalam rumah tersebut ternyat
terdapa tiga buah kamar mandi, dan dari jendela kamar tidurnya bisa terlihat
pemandangan laut. Di dalam ruang tersebut masih terdapat sudut-sudut
tersembunyi yang kesemuanya diketahui oleh Cameron.
Semenjak
merka kembali ke rumahnya di kota Glasgow, Cameron menjadi lebih pendiam. Norma
mengatakan pergi ke pulau Bara adalah suatu hal terbaik yang telah mereka
lakukan. Perjalanan kali ini telah membuat suasana hati Cameron menjadi lapang,
ia tidak lagi mendambakan pulau Bara. Para orang dewasa pun memahami Cameron
bukan sedang mengarang cerita dan mereka telah mendapatkan jawaban yang mereka
cari. Akan tetapi, yang jelas, memori terhadap kehidupan di masa lampau seiring
dengan bertambahnya usia si empunya cerita akan semakin memudar.
Sumber Dari : https://henkykuntarto.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment