Rowden Go dan Leizel May |
Suasana pernikahan biasanya selalu menjadi hari yang indah, namun
suasana pernikahan yang satu ini diiringi dengan air mata bahagia, sekaligus
duka yang terlihat jelas di sebuah rumah sakit di Filipina baru-baru ini.
Rowden Go dan Leizel May adalah sepasang insan yang berencana menautkan
cinta mereka ke pernikahan yang akan digelar di bulan Juli tahun ini, yang
bertepatan di hari ulang tahun Rowden yang ke-30.
Namun ternyata, pernikahan itu harus dipercepat dari rencana mereka,
karena Rowden tak punya banyak waktu lagi, karena bulan Mei silam, Rowden
didiagnosa mengidap kanker hati stadium empat.
Dengan perkembangan sel kanker yang ganas, Rowden diperkirakan tak
berumur panjang, Karena itu, sebelum ajal menjemput, Rowden ingin menuntaskan
satu mimpinya, menikahi Leizel. seperti dilansir dari huffingtonpost.com.
Hanya 12 jam saja, waktu yang mereka gunakan untuk menyiapkan pernikahan
Rowden dan Leizel. Meski begitu, sebisa mungkin mereka membuat suasana
pernikahan itu indah dan khidmat demi Rowden.
Akhirnya dengan bantuan pihak rumah sakit, keluarga mencoba mewujudkan
harapan Rowden itu. Mereka menggelar pernikahan Rowden dan Leizel di rumah
sakit. Suasana haru sekaligus bahagia terlihat jelas di ruangan sebuah rumah
sakit di Filipina ini.
Adegan pernikahan Rowden dan Leizel dengan indahnya direkam dalam sebuah
video yang kemudian diunggah oleh salah seorang adik Rowden ke youtube. Video
tersebut pun mendapatkan simpati dan perhatian dari jutaan pemirsa youtube.
Terlihat beberapa orang tamu hadir dengan menggunakan busana yang indah
dan rapi. Tamu dari keluarga dan teman dekat keduanya terlihat berbahagia
menyaksikan upacara pemberkatan pernikahan yang khusyuk sekaligus mengharukan.
Sehingga air mata pun terlihat di banyak wajah tamu yang hadir, yang tak kuasa
menahan haru.
Semua bersiap menyaksikan sebuah pernikahan yang paling indah sekaligus
tragis yang mungkin pernah ada di dunia ini. Kedua calon pengantin pun
bersiap-siap menyambut detik-detik mereka mengikat janji sehidup semati.
Pengantin laki-lakinya bernama Rowden Go dan yang wanita Leizel May.
Sayang, kondisi kesehatan Rowden tak memungkinkan sehingga dirinya tak bisa
menanti sang calon istri di depan altar. Sebaliknya, Rowden terbaring lemah di
ranjang rumah sakit dengan mengenakan kemeja putih dan bunga terselip di saku
kanan dan selang pernafasan menancap di hidungnya.
Ibu dan dua saudara lelaki Rowden mendorong tempat tidurnya ke koridor
ruangan rumah sakit yang menjadi ruangan pernikahan, di mana di sana ia akan
bertemu dengan Leizel yang telah dirias secantik mungkin sebagai mempelai
wanita.
Tak lama berselang, sang pengantin wanita, Leizel, beserta putri mereka
yang berusia 2 tahun, Zakiah Rowzel, memasuki ruangan dengan busana pengantin
serba putih. Senyum terpancar dari wajah Leizel, meski akhirnya ia tak bisa
membendung air mata saat Rowden berada di sisinya.
Kedua pengantin itu kemudian mendapat pemberkatan dan bertukar cincin.
Saat itu semua orang mengabadikan, mengiringi dan mendoakan pasangan ini. Air
mata haru dan sedih bercucuran melihat Rowden yang menguatkan diri di
waktu-waktu terakhirnya.
Matanya kadang sayu dan nafasnya lemah, namun meski begitu ia tetap
masih bisa tersenyum dan mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang
mengelilinginya.
Sayangnya, setelah pernikahan yang digelar 11 Juni 2014 itu, berselang
10 jam kemudian, Rowden harus menghembuskan nafas terakhirnya. Walau Ia memang
tak lama merasakan kebahagiaan pernikahan bersama istrinya, namun ia meninggal
dalam ketenangan dan bersyukur karena sebelum meninggalkan dunia ini, Rowden
sudah memenuhi janjinya menikahi Leizel, belahan jiwanya.
Keluarga telah merelakan Rowden, mereka mengelilinginya dengan kasih
sayang dan mewujudkan keinginan terakhirnya. Selamat jalan, Rowden. Meski kematian
memisahkannya, namun ia telah menikmati masa-masa terakhirnya dengan tersenyum
dan bahagia.
Sumber Dari : http://kebajikandalamkehidupan.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment