Manusia
terlahir dengan berbagai karakter. Pribadinya terbentuk melalui didikan orang
tua serta lingkungan yang ada di sekitarnya. Jika mendapat ajaran dan
lingkungan yang baik, tentu Ia akan tumbuh menjadi pribadi yang baik pula.
Namun ini berlaku jika berada dalam kondisi sebaliknya.
Seseorang
bisa sangat jauh dari Tuhan sehingga selalu membuat kerusakan bagi diri dan
sosialnya. Kehidupan yang dipikirkan hanya seputar dunia tanpa mengingat mati.
Namun Allah maha mengetahui hamba-hamba-Nya.
Jika
Allah SWT berkehendak, maka sangat mudah bagi-Nya untuk membolak-balikan hati. Dia
akan menunjukan kasih sayang kepada manusia pilihan-Nya. Jika sekarang kita
merasakan lima hal ini, maka bisa jadi itu tanda Allah menginginkan kebaikan
bagi kita. Apa saja tandanya?
Dibukanya Pintu Amal Sebelum Kematian Menjelang
Pertanda
pertama orang yang diinginkan kebaikannya oleh Allah SWT akan dibukakan pintu
amalnya sebelum kematian menjelang. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Apabila
Allah SWT menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah akan jadikan ia
beramal.” Dikatakan, “Apakah dijadikan beramal itu?” Beliau bersabda, “Allah
bukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya, sehingga orang-orang yang
berada di sekitarnya ridla kepadanya.” (HR Ahmad dan Al Hakim dari Amru bin Al
Hamq).
Dalam
hadist di atas, Rasulullah SAW mengabarkan bahwa orang yang Allah inginkan
kebaikan kepada dia, ketika mendekati ajalnya, maka ia beramal shaleh dan
bertaubat kepada Allah SWT. Sering kita jumpai orang semasa hidupnya banyak
berbuat dosa, namun di akhir hayatnya ia bertaubat kepada Allah dan melakukan
banyak amalan shaleh.
Dipercepat Sanksinya di Dunia
Selain
dibukakan pintu amalnya sebelum kematian menjelang, ternyata jika Allah
menginginkan kebaikan kepada seorang hamba maka Dia akan mempercepat sanksi
bagi orang tersebut sewaktu di dunia. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
“Apabila
Allah SWT menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah SWT akan segerakan sanksi
untuknya di dunia. Dan apabila Allah SWT menginginkan keburukan kepada hambaNya,
Allah akan membiarkan dosanya (di dunia) sampai Allah membalasnya pada hari
kiamat.” (HR At Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik).
Akan
tetapi, meskipun demikian kita tidak diperkenankan untuk meminta kepada Allah
agar dipercepat sanksi kita di dunia. Hal ini dikarenakan, belum tentu manusia
yang menginginkannya akan mampu menghadapi sanksi tersebut. Rasulullah SAW
bersabda:
“Dari
Anas, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah menjenguk
seseorang dari kaum muslimin yang telah kurus bagaikan anak burung.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apakah kamu berdo’a dengan sesuatu atau
kamu memintanya?”
Ia berkata, “Ya, aku berdo’a, “Ya Allah siksa yang kelak
Engkau berikan kepadaku di akhirat segerakanlah untukku di dunia.”
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Subhanallah, kamu tidak akan mampu itu.
Mengapa kamu tidak berkata, “Ya Allah berikan kepada kami di dunia kebaikan dan
di akhirat kebaikan dan peliharalah kami dari adzab Neraka.” Maka orang itupun
berdo’a dengannya. Allah pun menyembuhkannya.” (HR Muslim).
Diberikan Cobaan
Tenyata
cobaan menjadi salah satu pertanda bahwa Allah menginginkan kebaikan dari
seorang hamba. Oleh karenanya, hadapilah cobaan dengan ikhlas dan penuh
ketakwaan kepada Allah. Jangan jadikan cobaan sebagai pelemah keimanan.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa
yang Allah SWT inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR Ahmad dan Al
Bukhari dari Abu Hurairah).
Cobaan
pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu janji Allah:
“Sungguh,
Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta,
jiwa dan buah-buahan.” (QS Al Baqarah: 155).
Selain
sebagai pertanda diinginkan kebaikan oleh Allah SWT, ternyata cobaan juga bisa
untuk menggugurkan dosa dan mengangkat derajat manusia itu sendiri. Rasulullah
SAW bersabda:
Dari
Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Senantiasa
ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai
ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR Ahmad dengan
sanad yang hasan).
Difaqihkan dalam Agama
Di
antara pertanda Allah SWT inginkan kebaikan dari makhluk-Nya adalah difaqihkan
dalam agama. Kefaqihan merupakan pemahaman yang Allah berikan kepada hamba-Nya.
Pemahaman yang lurus terhadap Al Qur’an dan hadits berasal dari kebeningan hati
dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan
dapat memahami Al Qur’an dan hadits dengan benar. Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
“Barangsiapa
yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam agama.” HR
Al Bukhari dan Muslim).
Diberikan Kesabaran
Orang
terakhir yang diinginkan kebaikan oleh Allah SWT adalah mereka yang diberikan
kesabaran. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Tidaklah
seseorang diberikan dengan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari
kesabaran.” (HR Al Bukhari dan Muslim).
Untuk
menjalani perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, selain keimanan juga sangat
membutuhkan kesabaran bagi yang melakukannya. Hal ini dikarenakan iblis dan
balatentaranya tidak akan pernah menyerah untuk menyesatkan manusia dari jalan
Allah.
“Tidak
ada yang diberikan (sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang
sabar, dan tidak ada yang diberikannya kecuali orang yang mempunyai
keberuntungan yang besar.” (QS Fushilat: 35).
Demikianlah
infomasi mengenai lima pertanda orang yang diinginkan kebaikan oleh Allah SWT.
Semoga kita semua termasuk dalam golongan orang-orang yang sudah disebutkan
serta dijauhkan dari segala keburukan.
Sumber Dari : http://www.infoyunik.com
0 comments:
Post a Comment