Mungkin kita pernah merasakan di saat hati kita tidak
sama dengan apa yang kita pikirkan. Mungkin juga kita tidak pernah mengetahui
alasan mengapa terkadang hati kita tidak sama dengan apa yang kita pikirkan.
Seperti halnya yang di alami oleh Carissa. Pada waktu Carissa berusia 13 tahun,
dia harus di hadapi dalam suatu masalah yang menurutnya sulit untuk di
selesaikan. Pada saat itu, dia masih duduk di kelas 2 SMP. Dia bersekolah di
SMPN 2 REMBANG. Pada waktu kecil, dia tinggal di Kalimantan
Dia sangat di manja oleh orang tuanya. Sehingga, dia
terlahir menjadi anak yang super manja. Sampai teman-temannya terkadang juga
agak gak suka dengan tingkah laku Carissa yang terlalu manja. Pada saat itu, keluarganya memutuskan untuk pindah ke
Rembang, Jawa. Setelah mereka sekeluarga pindah, semua keadaan berbanding
terbalik. Dia harus dihadapkan kepada suatu masalah yaitu perceraian orang
tuanya. Dia sangat malu jika orang tuanya bercerai. Dan dia pun tidak mau
menghadapi masalah itu, karena dia anak yang sangat manja. Pasti setiap anak
juga tidak menginginkan apabila orang tuanya bercerai
Setiap hari, orang tua Carisssa selalu bertengkar.
Carisssa yang dulunya pintar, sekarang semua nilaina pun menjadi turun drastis.
Setiap ditanya kenapa, dia sellau menjawab dengan muka menunduk. Dia malu
menceritakan maslah yang di hadapinya kepada orang-orang di dekatnya. Dia tidak
mempunyai saudara dekat di Rembang. Sehingga dia pun bingung kepada siapa dia
harus menceritakan masalahnya.
Carissa mempunyai adik perempuan yang bernama Putri.
Dia sekarang berusia 7 tahun. Putri duduk di kelas 2 SD. Ibu Carissa adalah
penjual beras yang sukses. Atau bisa juga di sebut Juragan Beras. Ayah Carissa
merupakan seorang Arsitektur. Sedari kecil, Carissa tidak pernah mempunyai
teman dekat, karena Carissa anak yang sangat manja. Dan dia hanya berteman
dengan Ayah Ibunya.
Setelah sekian lama Carissa memendam maslahnya,
Carissapun menjadi frustasi dan menjadi anak yang liar. Setiap dia berbicara
kepada orang tuanya, carissa hanya kena marah. Carissa tidak pernah
menginginkan keadaan ini. Dia ingin keluarganya utuh seperti dulu lagi. Ayah
carissa pun sering pulang malam dan tak jarang Carissa melihat Ayahnya pergi
dengan teman sekantornya. Carissa hanya bisa menangis melihat perlakuan orang
tuanya kepada carissa. Sampai akhirnya,
Carissa pun mempunyai teman yang bernama Aldi.
Dia sangat peduli dengan carissa. Dan tanpa
sepengetahuan carissa, ternyata Aldi mengetahui permaslahan yang di hadapi oleh
Carissa. Dia merasa kasihan dengan Carissa. Karena meskipun Carissa manja,
tetap sebenarnya dia adalah anak yang baik. Aldi selalu berusaha untuk berbicara kepada Carissa
untuk memberikan solusi atas permasalahan yang di hadap Carissa, tetapi Carissa
selalu menolaknya. Aldi tetap berusaha untuk berbicara dengan Carissa. Terkadang Carissa
berpikir, mengapa dia harus menghadapi masalah yang seberat ini. Setiap malam,
dia hanya menangis dan menangis.
Akan tetapi, Aldi selalu memberi motivasi kepada
carissa. Carissa selalu merindukan masa lalunya di Kalimantan. Dia ingin
kembali ke sana. Dia tidak bisa bila harus hidup seperti ini. Dan sejak itu,
dia sangat benci tinggal di Jawa. Setelah Carissa berusia 14 tahun, dia harus
di hadapkan kepada suatu masalah. Ibunya sering sakit-sakitan, dan sering
membeli obat. Setiap Carissa bertanya, Ibunya selalu menjawab tidak apa-apa. Carissa selalu merindukan masa kecilnya, dia dulu
berpikir bahwa masa dewasa adalah masa yang indah, padahal yang dia rasakan
sekarang dalam hatinya adalah masa kecil lah yang hanya bisa membuat dia
bahagia.
Setelah kira-kira 3 bulan sejak dia mengetahui Ibunya sakit-sakitan, ibu Carissa pun akhirnya meninggal dunia. Ternyata Ibu Carissa mengidap penyakit Kanker hati. Setelah kejadian itu, Ayah Carissa menjadi berubah, dan Carissa merasakan hangatnya kasih sayang dar seorang ayah lagi.
Carissa tidak mengetahui apa yang dia rasakan. Hatinya
berkata sedih karena Ibunya meninggal, tetapi pikirannya berpikir bahwa dia
bahagia, karena dia dapat merasakan kembali kasih sayang seorang ayah. Setelah itu, Carissa pun berpikir, apapun yang terjadi
dalam kehidupan kita, itu semua sudah ada yang mengatur. Kita hanya
menjalaninya. Maka, bersabarlah dan berusahalah untuk kehidupan kita. “SEMUA
AKAN INDAH PADA WAKTUNYA”.
Itulah kalimat yang selalu di katakan Aldi kepada
Carissa. Sehingga, Carissa sekarang pun sudah menjadi gadis yang periang dan
tidak manja lagi. Mungkin cobaaan lah yang bisa mendewasakan Cariisa.
Sumber Dari : https://smansapatimenulis.wordpress.com
0 comments:
Post a Comment