Pengalaman
yang ingin kuceritakan ini belum lama terjadi, mungkin sekitar 6 bulan yang
lalu. Saat itu aku tengah menjalin hubungan dengan seorang pria, hubungan itu
berawal dari status pertemanan biasa saja.
Dan
dari pertemanan itu muncul chemistry diantara kami yang membuat kami cepat
akrab. Tapi meski demikian, diantara kami tidak pernah terjalin status hubungan
berpacaran. Bisa dikatakan hubungan kami adalah tanpa status atau istilah
kerennya teman tapi mesra.
Aku
menjalin hubungan dengannya karena aku baru saja putus dengan pacarku.
Berkenalan dengannya tiga hari setelah aku putus dengan pacar yang kini menjadi
mantanku. Kami berkenalan lalu saling dekat, kami menjadi akrab dan saling
berbagi. Kami pun sering jalan keluar.
Karena
kedua orang tuaku sibuk dan aku pun sedang dalam masa galau, aku pun menerima
setiap ajakan dia untuk keluar jalan bersama dengan senang hati. Kami keluar
layaknya pasangan pada umumnya. Kami menikmati dunia kami tanpa memperdulikan
apapun yang orang lain katakan. Aku sendiri juga tidak tahu apakah ini termasuk
cinta atau pelampiasan?
Karena
semakin lama kami semakin dekat, kami pun semakin berani melangkah jauh meski
tanpa status hubungan apapun. Saat itu dirumahku sedang kosong, kami baru saja
menghabiskan waktu malam minggu. Karena rumahku termasuk kawasan komplek,
otomatis suasana rumah pun sepi.
Aku
dan dia duduk berdua di ruang tamu setelah kami lelah berjalan-jalan. Aku pun
juga tidak tega untuk mengusirnya. Saat itu aku menyandarkan kepalaku ke
bahunya dan tanpa kami dapat cegah atau kontrol, secara perlahan kepalanya
semakin dekat hingga bibir kami saling bertemu.
Lama
kami berciuman hingga kami tidak tahu bahwa waktu telah lama berlalu. Karena
waktu telah menunjukkan pukul 11 malam, aku memintanya untuk pulang. Ternyata
ciuman serta pelukan itu tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Kami
melakukannya kembali di tempat-tempat lain dan tidak hanya di rumah kami saja.
Semakin lama, semakin sering. Sepertinya aku mulai terjerat di antara cinta dan
nafsu.
Namun
lama kelamaan aku jadi berfikir dan tidak tahu juga mengapa aku melakukan hal
itu? Apakah ini cinta? Ataukah hanya sekedar nafsu? Saat dengan mantanku, aku
bahkan tidak pernah melakukan hal itu hingga akhirnya dia memutuskanku karena
dia mengira bahwa aku wanita polos dan tak sejalan dengannya. Tapi mengapa aku
bisa begini?
Hubungan
kami hampir berjalan 2 bulan. Rasanya waktu berlalu begitu cepat. Namun
lama-lama aku jadi bosan dengannya. Aku bosan berciuman tanpa rasa dengannya.
Awalnya memang ciuman itu berasa seperti terdapat suatu getaran yang membuat
kami ketagihan. Tapi lama-kelamaan semuanya seperti membosankan. Mungkin
begitulah nafsu, dia membosankan dan layu. Tidak seperti cinta yang selalu membahagiakan.
Beberapa
hari kemudian aku mendapat kabar bahwa aku tukang perusak hubungan orang. Tentu
saja aku tidak terima tuduhan itu. Aku tidak tahu menahu apa pun tentang hal
itu. Otomatis aku bertanya-tanya. Hingga akhirnya aku mngetahui bahwa dia telah
memiliki pacar.
Mereka
memang sedang break dalam hubungan yang sedang mereka jalani karena pacarnya
sedang magang di suatu kantor. Aku yang tahu hal itu pun kaget dan memutuskan
hubunganku dengannya.
Entah
apakah keputuskanku itu benar atau tidak. Aku meninggalkan dia begitu saja. Aku
tidak memberikan kabar apapun padanya. Karena menurutku, hubungan kami memang
tidak pantas untuk dilanjutkan. Dia katakan cinta, namun bagiku semua hanyalah
sebatas nafsu belaka. Aku tidak mau terombang ambing berada di antara cinta dan
nafsu.
Demikian
kisahku, aku beruntung karena tidak terlibat terlalu dalam dengannya, apalagi
sampai berhubungan intim. Entah apa jadinya aku jika sampai menyerahkan
kehormatanku kepadanya. Ada baiknya, pengalamanku ini dijadikan pelajaran bagi
teman-teman terutama kaum wanita supaya lebih berhati-hati antara cinta dan
nafsu.
Sumber Dari : http://www.ceritacurhat.com
0 comments:
Post a Comment