Seorang pemuda
bisu bernama Rafli
amat sangat mencintai
seorang wanita cantik
dan populer bernama
Kinar, setiap hari Rafli
memandangi Kinar dari
kejauhan, meskipun Kinar sama
sekali tak mengenal
Rafli, namun Rafli
begitu mengenal Kinar. Setiap hari disela-sela kesibukannya
membantu berjualan disebuah
kampus dimana Kinar
menuntut ilmu, Rupanya Rafli
selalu bingung bagaimana
cara ia mengungkapkan
perasaanya kepada Kinar, mungkin ia
pria yang penuh
keterbatasan sehingga untuk
mengungkapkan perasaanya saja
ia tak mampu
dan tak mengerti, ingin rasanya
ia dekati Kinar
dan mengungkapkan semua
rasa ketertarikannya pada
Kinar.
Saat jam
kuliah telah usai
tanpa diduga Rafli
yang tak tau
apa-apa tentang mengungkapkan
sebuah cinta berusaha
menarik tangan Kinar, "Eh eh ,, kamu mau
apain saya, lepas
lepas ". Kinar begitu panik
dan berteriak minta
tolong. Namun Rafli
terus menarik tangan
Kinar sampai ketempat sepi, tangannya membekap
lembut mulut Kinar, sesamapainya ditempat
sepi Rafli memandang
Kinar dengan begitu
lugu ia tersenyum, Kinar merasa
perbuatan Rafli adalah
sebuah kejahatan, ia
membrontak dan sesekali
ia ludahi Rafli, namun
Rafli hanya memandangi
Kinar tetap dengan
senyuman.
Kinarpun kebingungan
dan dengan emosinya
ia bertanya "Mau apa
kau bawa aku
kesini.! lepaskan aku ..!"
. Rafli masih dengan pandangannya
yang lugu kemudian
mengambil secarik kertas
dalam kantong celananya,
dan ia berikan
kepada Kinar, rupanya itu
adalah ungkapan cinta
dari Rafli yang
bertuliskan "Aku mencintaimu" .
Kinarpun semakin
tak mengerti, bagaimana
bisa orang yang
tak ia kenal
bisa mempunyai perasaan
cinta kepadanya.
"Apa alasanmu
mencintaiku.? "tanya
Kinar sembari emosi
dan amarahnya semakin
memuncak.
Masih dengan
senyumnya Rafli memandang
wajah Kinar sembari
memandangi Kinar ia
menggelengkan kepalanya,
menandakan bahwa ia
tak tahu alasannya.
Masih dengan
amarahnya Kinar berkata "Dasar idiot
kamu, cepat lepaskan aku atau
kamu bakalan nyesel".
Rafli tersenyum, akhirnya melepaskan
pegangan tanganya ke
Kinar, sembari tangannya menggisyaratkan bahwa
ia ingin Kinar
jangan beranjak dulu, rupanya
Rafli ingin membicarakan
sesuatu dengan Kinar, lalu
Rafli mengambil buku
dan pena dari
tas Kinar , Ia tetap
dengan senyumnya sembari
menuliskan sesuatu,
ntah apa yang
dituliskannya, saat Rafli menulis
dengan tenang, dan disaat
itupun dipergunakan oleh
Kinar untuk melarikan
diri.
Akhirnya Kinarpun
lari menjauh dari
Rafli yang sedang
terus menulis sepertinya
Raflipun menyadari Kinar
pergi dan hanya
bisa memandangnya, Kinar
berlari sampai diujung
persimpangan dan rel
kreta, tanpa
sadar kreta bergerak
mendekat kearah kinar
berdiri yang tak sadar karena
terlalu panik, Rafli yang
tak bisa bicara
apalagi teriak lalu
mengejar kinar sampai
sesaat kreta begitu
dekat dan hampir
saja menghantam tubuh
Kinar Akhirnya mereka
berdua terlempar menjauh
dari kreta, hampir saja mereka berdua
terhantam kreta yang
melaju cukup kencang.
Kerumunan orang
yang mendekat dimana
mereka berdua terpental. Beruntung Kinar
tak terluka sedikitpun dan
sementara Rafli kepalanya
menghantam batu mengakibatkannya terluka namun
tak sampai fatal,
Kinar berusaha untuk
membangunkan Rafli dari
pingsannya tangannya
menggenggam kertas yang
tadi dituliskannya, saat Kinar lalu mengambil kertas ditangan Rafli dan membacanya
"Rafli sayang Kinar, Rafli cinta Kinar, Rafli gak punya alasan kenapa Rafli mencintai Kinar, jadi Rafli mau lepasin Kinar, Rafli cuma mau Kinar bebas dan bahagia" .
Tulisan itu
membuat Kinar menangis, air matanya menetes, ternyata tak ada
niat buruk sedikitpun
dari Rafli, ia hanya
ingin mengungkapkan rasa
cintanya kepadaku, namun ia
tak tau bagaiman
caranya. Dan lebih dari itu
apa yang dituliskan
Rafli menandakan bahwa
cintanya tak memiliki
alasan, ia hanya
ingin melihat Kinar
bahagia meskipun bukan
dengannya. dan sejak
saat itu Kinar
dan Rafli berteman
akrab, dan saat Kinar
tanyakan kejadian dipinggir
rel kreta "Mengapa kau
melepaskanku sementara engkau
mencintaiku."
Rafli menjawab
masih dengan tulisanya
"Karena Rafli teringat
nasehat ibu, bahwa jika
Rafli mencintai seseorang,
jangan cintai dengan
sepenuh hati Rafli,
cintai dia dengan
cukup dan cintai
dia juga dengan
nuranimu, karena hati
bisa saja tertutup
dan gelap, sementara
nurani tetap terang
dan bercahaya, dan saat
khilaf datang nuranimu
pasti menyadarkanmu".
Dan Kinarpun
tersenyum memeluk Rafli
sambil berbisik, Rafli
maukah engkau mencintaiku
dengan hati dan
Nuranimu.?"
Sumber Dari : http://www.korekgraphy.com
0 comments:
Post a Comment