Anda
mungkin sering mendengar banyak lulusan perguruan tinggi mengeluh sulit
mendapat pekerjaan. Bahkan,
tak jarang pula yang menunggu waktu bertahun-tahun untuk mendapat pekerjaan
sesuai keinginannya.
Nah,
hal ini tidak berlaku bagi Ain Farhana, dara cantik lulusan Universitas
Teknologi Mara (UiTM) Seri Iskandar, Perak, Malaysia.
Gadis
berjilbab itu memutuskan untuk tak pilih-pilih pekerjaan. Pekerjaan
yang dilakoninya pun membuat teman-teman dan publik cukup terkejut. Ya,
bersama ibunya, dia memilih untuk menjadi petugas kebersihan di perusahaan
transportasi RapidKL, Kuala Lumpur, Malaysia.
Setiap
bulannya, Ain hanya menerima gaji 900 ringgit atau setara dengan Rp.2,9 juta per
bulan. Lantaran
profesinya ini, Ain kerap kali dicibir dan diberikan komentar negatif oleh
teman-temannya.
"Saya
mendapat banyak komentar negatif dari teman saya karena saya diberi tahu bahwa
saya tidak seharusnya bekerja di sini," kata Ain dilansir dari akun
Facebook Humans of Kuala Lumpur. Lulusan
diploma sains itu mengaku sempat mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai
technical assistant di perusahaan di Damansara.
Namun
dia memutuskan untuk berhenti dari perusahaan tersebut. Alasannya,
kata Ain, di perusahaan tersebut, dia tidak mendapatkan kesempatan untuk
belajar. Kendati
begitu, bos perusahaan tersebut berupaya menahan Ain. Tak
tanggung-tanggung, bos tersebut mengiming-imingi Ain dengan mobil dan gaji
berapapun yang diinginkan.
"Sebab,
dia bilang tanggal lahir saya cocok dengan feng shui perusahaan," kata
Ain. Namun,
tawaran tersebut tidak membuat Aini bergeming.
"Pasalnya,
tidak ada mentor bagi saya untuk belajar dan saya tidak akan pernah ikhlas jika
bekerja tapi tidak merasa nyaman dengan kondisinya. Jadi, saya memutuskan untuk
kembali menjadi petugas kebersihan di RapidKL," kata Ain.
Suatu
hari, petinggi RapidKL terkejut ada anak kuliahan yang menyapu lantai. Kemudian,
pihak manajemen meminta ibu Ain untuk mendatangkan anaknya ke interview kerja. Dari
petugas kebersihan, kini Ain mengemban tugas baru sebagai asisten teknis di
RapidKL.
Di
posisi ini, Ain benar-benar memasuki dunia baru yang jauh dari yang
dipelajarinya semasa kuliah.
"Saya
bekerja di bagian administrasi yang mengendalikan perbaikan kereta dan belajar
tentang GPS dan satelit," kata dia. Ain
menambahkan semua temannya tak percaya dirinya mendapatkan pekerjaan yang lebih
baik. Teman-temannya pun tak berhenti bertanya-tanya.
"Selain
dari rahmat Tuhan, (capaian) ini bergantung pada usaha dan niat belajar. Anda
harus keluar dari zona nyaman dan terus mencari. Anda juga perlu menyesuaikan
diri dengan situasi, lingkungan sekitar, dan orang-orang baru," kata dia.
Sumber Dari : http://m.tribunnews.com
0 comments:
Post a Comment