Al-Lātta (Arab:اللات, al-Lāt) adalah berhala dewi yang disembah oleh bangsa
Arab Jahiliyah dan dianggap sebagai salah satu anak tuhan bersama dengan Manāt
dan ‘Uzzá. Al-Lātta memiliki arti "Sang Dewi".
Al-‘Uzzá
(Arab:العزى, Yang
Terkuat) adalah salah satu berhala yang disembah oleh bangsa Arab Jahiliyah.
Berhala ini dianggap sebagai salah satu anak Tuhan bersama dengan Lātta dan
Manāt. ‘Uzzá dianggap sebagai dewi perang suci dan yang paling muda di antara
berhala dewi yang lain. Berhala pohon dari Sallam yang terletak di lembah
Nakhlah yang terletak antara Mekkah dan Tha’if. Di sekitarnya terdapat
bangunan, dan tirai-tirai. Berhala ini juga mempunyai pelayan dan penjaga.
Berhala ini disebutkan
di dalam Al-Qur'an surah An-Najm 53:19 yang berbunyi;
“Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) mengaggap al Lata dan al Uzza,... (An-Najm 53:19)”
Al Latta |
Dalam berbagai riwayat hadist tentang akhir
jaman, kita selalu membaca atau mendengar tentang Lata dan Uzza. ini adalah
berhala berhala yang disembah oleh kaum jahiliyah sebelum jaman Rasulullah SAW. Tapi tahukan anda bahwa Latta dan Uzza
ini dahulunya adalah orang orang yang sholeh?
Dalam Shahih Muslim diriwayatkan dari Aisyah
mendengar Rasulullah SAW bersabda, "Malam dan siang tidak akan hilang
hingga Latta dan Uzza disembah." Aisyah berkata, "Ya Rasulullah SAW,
saya menyangka ketika Allah SWT menurunkan ayat, "Dia-lah yang mengutuskan
Rasul-Nya dengan petunjuk dan agama kebenaran agar dia memenangkannya atas
semua agama, walaupun semua orang-orang musyrik tidak menyukainya." maka
itu telah selesai." Baginda bersabda "Hal itu akan terjadi sesuai
dengan kehendak Allah, kemudian Allah menghembuskan angin yang sejuk lalu
meninggallah semua orang yang dalam hatinya ada sebiji keimanan dan tinggallah
orang-orang yang tidak memiliki kebaikan. Mereka lalu kembali kepada agama
leluhur mereka.
Dalam hadits Abdullah bin Amr di dalam Shahih
Muslim, Rasulullah SAW menceritakan kepada kita apa yang akan terjadi setelah
kewafatan Nabi Isa as diakhir zaman, "Kemudian Allah mengirimkan angin
yang dingin dari arah Siria, sehingga tidak tersisa dimuka bumi seorang pun
yang di dalam hatinya terdapat sebuti zarah kebaikan dan keimanan. Semuanya
mati, bahkan kalau ada di antara mereka yang masuk ke dalam gunung, maka angin
itu akan masuk kepadanya dan mencabut nyawanya."
Abdullah bin Amr berkata, "Saya
mendengar Rasulullah SAW bersabda "Tinggallah orang-orang jahat dalam
keringanan burung dan mimpi-mimpi binatang buas. Mereka tidak mengetahui
kebaikan dan tidak menolak kemungkaran. Syaitan membuat peraturan dan berkata
"Apakah kalian akan patuh?" Mereka menjawap "Apa yang Anda
perintahkan?" Syaitan memerintahkan mereka untuk menyembah berhala. Pada
waktu itu rezeki mereka melimpah ruah dan kehidupan mereka sejahtera. Kemudian
ditiuplah sangkakala."
Relief Al Latta Dari Thaif (KSA) Sekitar 100 M |
Diantara berhala yang disembah ialah,
Dzulkhilshah, Thaghiyah Daus, Lata dan Uzza. Dalam Shahih al-Bukharidiriwayatkan
dari Abu Hurairah bahawa Rasulullah SAW bersabda "Kiamat tidak akan
terjadi sampai tangan dan kaki perempuan suku Daus menari dihadapan
Dzulkhilshah, iaitu berhala yang disembah di zaman jahiliah.
Latta dan Uzza ini dahulunya mereka adalah
orang-orang sholih semasa hidupnya, namun setelah meninggal, orang-orang
kemudian selangkah demi selangkah, sehasta demi sehasta mulai menjadikannya
tuhan selain Allah. Mereka tidak serta merta menjadikan mereka sebagai tuhan,
tetapi melalui serangkaian proses yang tanpa mereka sadari justru menjadi
penyebab paling fatal :
- Memuliakan Kuburnya.
- Tidak cukup dengan pergi ke kuburnya atau dengan alasan efisiensi dibuatlah Gambarnya.
- Seiring dengan berlalunya waktu dan bertambahnya teknologi, digantilah Gambar tersebut dengan Sebuah Patung yang mirip dengannya.
- Demikian seterusnya sampai pada puncaknya menjadikan kedudukan mereka melebihi Rosulullah Muhammad SAW bahkan setara dengan Allah SWT dengan menjadikan mereka sebagai tempat bersandar dan tempat meminta pertolongan. Astaghfirullahal ‘Adziem.
Hal ini disebutkan dalam Kitab Tauhid Bab 21:
Berlebih-Lebihan Terhadap Kubur Orang-Orang
Soleh Menjadi Penyebab Dijadikannya Sesembahan Selain Allah,
Dan berikut nukilannya:
Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir, dengan sanadnya
dari sufyan dari Mansur dari Mujahid, berkaitan dengan ayat: “Jelaskan kepadaku
(wahai kaum musyrikin) tentang (berhala yang kamu anggap sebagai anak perempuan
Allah) Al Latta dan Al Uzza” (QS. An Najm, 19)
Ia (Mujahid) berkata: “Al
Lātta adalah orang yang dahulunya tukang mengaduk tepung gandum (dengan air
atau minyak) untuk dihidangkan kepada jamaah haji. setelah meninggal, merekapun
senantiasa mendatangi kuburannya.”
Demikian pula penafsiran Ibnu Abbas r.a.
sebagaimana yang dituturkan oleh Ibnul Jauza': ” Dia itu pada mulanya adalah
tukang mengaduk tepung untuk para jamaah haji.”
Sumber Gambar |
Ini sama dengan asal muasal kesyirikan yakni
penyembahan terhadap patung orang-orang sholih yang hidup pada jaman Nabi Nuh
alaihissalam:
Dan mereka berkata: “Janganlah sekali-kali
kalian meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kalian, dan janganlah pula kalian
meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan janganlah pula Suwa’, Yaghuts, Ya’uq dan
Nashr.” (Nuh: 23)
Di dalam Shahih Bukhari dari Ibnu Abbas
radhiyallahu ‘anhu, beliau berkata tentang firman Allah Subhanahu wa Ta’ala
tersebut:
“Mereka adalah orang-orang shalih di kalangan kaum Nabi Nuh, lalu ketika mereka wafat syaithan mewahyukan kepada mereka (kaum Nabi Nuh) agar meletakkan patung-patung mereka (orang-orang shalih tersebut) pada majlis-majlis tempat yang biasa mereka duduk dan memberikan nama patung-patung tersebut dengan nama-nama mereka, maka mereka pun melaksanakannya, namun pada saat itu belum disembah. Setelah mereka (generasi pertama tersebut) habis, dan telah terhapus ilmu-ilmu, barulah patung-patung itu disembah.”
Sumber Dari : http://www.ruqyah-syariyyah.athallah.biz
0 comments:
Post a Comment