"Aku jatuh
cinta kepadamu bukan karena penampilanmu, tapi karena kamu apa adanya..."
Kutipan
tersebut mungkin tepat bagi mereka yang sedang dimabuk cinta. Tapi, bagaimana
jika cinta yang terjadi itu tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan
orang?
Lima
"kisah cinta" di bawah ini terjadi pada tahun 2015. Ada yang diawali
dengan cinta, ada pula yang diakhiri dengan cinta. Tapi yang pasti, semuanya
mengundang perhatian yang besar dari publik...
Beli rumah
sekaligus nikahi pemiliknya, mau?
Pada awal Maret
2015 lalu, jagat media sosial dihebohkan dengan sebuah iklan yang menawarkan
sebuah rumah dengan luas 523 meter seharga Rp 999.000.000 di Randu Gunting,
Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.
Dalam iklan
tersebut dituliskan "Penawaran Langka Abad Ini !!! Beli rumahnya bisa
mengajak pemiliknya menikah (syarat dan ketentuan berlaku), hanya untuk pembeli
serius dan tanpa nego".
Tak berselang
lama, perempuan cantik warga Yogyakarta bernama Wina (40) mengakui, tagline
yang ada di situs jual beli online memang benar adanya, dan bukan untuk mencari
sensasi.
Wina mengaku
memang sedang mencari suami dan benar-benar berniat menjual rumahnya. Hanya
saja, perempuan ini tidak menyangka bahwa rumah yang diiklankannya itu bakal
menjadi perbincangan hangat di medsos.
Dua bulan
kemudian, nama Wina kembali terdengar. Dia dikabarkan telah menemukan lelaki
yang mau membeli rumah, sekaligus menikahinya.
"Sudah, namanya
Redi Eko, duda berusia 40 tahun, asli Lampung, tetapi ingin tinggal di Yogya,
kapan itu menghubungi saya dan cocok," ucap Wina, pada Rabu 13 Mei 2015.
Namun, belum
sempat rencana pernikahan terwujud, terungkap kabar mengejutkan. Eko ternyata
sudah memiliki istri dan harapan Wina pun kandas.
Terakhir, pada
bulan Oktober lalu, Wina baru menemukan tambatan hatinya. Dia menikah dengan
pria asal Palembang, M Abdillah (38). Pasangan ini menikah pada 20 Oktober.
Wina pun
mengatakan, suaminya tidak harus membeli rumah yang pada awal tahun dia
iklankan. Pernikahan tersebut tanpa embel-embel itu, kata Wina.
"Tanpa
harus beli rumah. Saya sudah cocok dan menerima Mas Abdi sebagai suami. Soal
rumah ini, kita lihat perkembangannya," kata Wina.
Terkecoh
alat bantu seks, Wanita Ini ternyata dinikahi Wanita juga
Pada pertenghan
bulan Mei lalu, muncul berita menggelitik dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat.
Ada seorang wanita berusia 20 tahun bernama Bersalina, yang mengadukan suaminya
Ichal Saser (23) ke polisi.
Bersalina
mengaku ke polisi bukan karena Ichal melakukan kekerasan dalam rumah tangga,
tapi karena dia mencurigai suaminya itu ternyata perempuan juga.
Bersalina dan
keluarganya merasa tertipu karena Ichal telah mengaku sebagai pria saat melamar
pada pertengahan Juni tahun lalu. Padahal, belakangan Bersalina mendapati
suaminya itu mengalami menstruasi.
Setiap bulan,
sang istri menemukan bercak darah di celana dalam "suaminya" itu.
Bersalina kemudian mulai melakukan penggeledahan dan menemukan alat bantu
seksual berbentuk penis.
Dia meyakini
alat bantu tersebutlah yang digunakan Ichal selama ini untuk berhubungan suami
istri.
Menyusul
laporannya tersebut, Bersalina pun harus menjalani serangkaian pemeriksaan di
Mapolres Polewali Mandar. Hingga kini belum didapat kabar akhir dari perkara
tersebut.
"Pernikahan" sesama jenis bikin bingung warga di Boyolali
Syukuran atas "pernikahan" satu pasangan sesama jenis di Boyolali, Jawa Tengah, menjadi pergunjingan warga Desa Cluntang, Musuk, Boyolali.
Layaknya pesta
pernikahan pada umumnya, Ratu Airin dan Dumani mengenakan baju layaknya
sepasang pengantin. Namun yang berbeda, Karla yang berstatus lelaki menikahi
Dumani yang juga lelaki warga Desa Musuk, Boyolali.
Syukuran itu
berlangsung pada Sabtu 10 Oktober 2015 lalu. Poster berukuran sedang pun
dipasang di belakang pelaminan dengan bertuliskan "Tasyakuran Bersatunya
Ratu Airin Karla dan Dumani, Mohon Doa".
Setelah berita
"pernikahan" ini menghebohkan warga, Ratu Airin Karla yang bernama
asli Daroni (26) pun angkat bicara. Dia membantah acara tersebut sebagai
pernikahannya dengan Dumani.
Pengenaan
kebaya dan pelaminan hanyalah latar untuk memenuhi nazar. Daroni pun
menegaskan, acara itu bukan pernikahan, dan hanya acara tasyakuran.
"Saya
tidak pernah mengurus izin pernikahan kok. Itu hanya syukuran saja dan
mengundang beberapa warga dan teman-teman," kata Daroni.
Karla pun
menyadari bahwa hukum di Indonesia tidak mungkin melakukan pernikahan sesama
jenis.
Daroni dan
Dumani sudah menjalin pertemanan selama sembilan tahun merasa cocok dan memilih
untuk berbisnis dan hidup bersama.
Pernikahan Gay di Bali Yang Hebohkan Media Sosial
Sekitar
pertengahan bulan September yang lalu, para pengguna media sosial dikagetkan
dengan foto pernikahan sepasang pria yang diduga digelar di Bali.
Dalam rangkaian
foto-foto itu terlihat seorang pria yang kemungkinan besar adalah seorang warga
negara asing berdiri di sebuah pelataran yang dikelilingi kolam.
Pria itu
mengenakan pakaian tradisional semacam beskap dan bawahan berupa kain berwarna
biru serta mengenakan kalung rangkaian bunga.
Sementara itu,
di hadapannya, seorang pria lain dengan pakaian serupa tengah berlutut di
hadapan sepasang suami istri berusia lanjut yang kemungkinan adalah orangtua
pria tersebut.
Di foto lain
terlihat, kedua pria tersebut berpose mesra, berpegangan tangan, dan saling
menempelkan dahi mereka.
Foto-foto itu
juga disertai komentar yang isinya adalah ucapan selamat untuk pasangan yang
tengah berbahagia dan diakhiri dengan tagar #loveknowsnolimits.
Rangkaian foto
itu memicu isu pernikahan gay di Pulau Dewata, dan membuat gerah banyak pihak.
Bahkan Kepala
Polda Bali Irjen Sugeng Priyanto pun terpaksa angkat bicara. Dia mengatakan,
aparat kepolisian sudah menindaklanjuti kabar tentang adanya prosesi pernikahan
di antara dua lelaki yang berlangsung di Ubud, Gianyar.
Polisi sudah
meminta keterangan beberapa pihak terkait informasi yang awalnya berasal dari
foto-foto yang menyebar di media sosial.
"Data awal
yang bisa kita himpun dari kepolisian bahwa dua laki-laki ini, satu warga
negara Amerika (Serikat) dan satunya warga negara Indonesia. Keterangan yang
kita dapat bahwa mereka sudah menikah di Amerika. Kedatangannya ke Indonesia,
ke Bali ini, mereka melakukan semacam perayaan," kata Sugeng.
Tak lama
setelah menjadi perbicaraan di media sosial, foto-foto itu pun menghilang dari
akun yang pertama kali mengunggah foto tersebut.
Naryo,
Lelaki Asal Ngabang yang Hidup Rukun dengan 9 Istri
Beberapa bulan
lalu, nama Joko Setyo Sunaryo alias Naryo mendadak menjadi tenar di jagat media
sosial Tanah Air. Pria kelahiran 21 Oktober 1977 ini terkenal lantaran memiliki
sembilan orang istri dan dikaruniai 16 orang anak.
Uniknya pula,
dari sembilan istri tersebut, enam di antaranya tinggal dalam satu rumah. Dua
sudah tidak ada, sedangkan satu lagi sedang menyelesaikan pendidikan kedokteran
di Belanda.
Naryo, warga
Dusun Pulau Bendu, Desa Hilir Tengah, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak,
Kalimantan Barat, ini pun tak sungkan untuk berbagi cerita kehidupannya
tersebut.
Bagi Naryo tak
sulit hidup dengan sekian banyak istri. “Omong kosong, saya tidak menggunakan
pelet. Asli kejujuran dan kebijaksanaan saya, makanya mereka mau untuk saya
nikahi,” kata Naryo.
Naryo menikah
untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Bahkan, dari sembilan istri tersebut,
tak satu pun yang menurut dia sulit untuk didapatkan.
Kini, Naryo
sudah dikaruniai 16 orang anak. Bahkan ada dua anaknya yang dilahirkan dalam
waktu yang hampir bersamaan. Kedua istri itu pun lalu bisa berbagi peran dengan
bergantian memberi ASI kepada kedua bayi tersebut.
Sumber Dari : http://regional.kompas.com
0 comments:
Post a Comment