Kehidupan ini adalah nyata. Lebih nyata dari
pendapat siapa pun tentang kenyataan. Ia terus bergerak, mengalir, dan berubah.
Hari ini, seseorang miskin bertelanjang kaki. Esok hari, tiba-tiba ia menjadi
miliyuner yang membangun gedung pencakar langit yang tinggi. Nabi Muhammad ﷺ pernah bersabda menggambarkan situasi
kehidupan akhir zaman.
“Dan bila engkau menyaksikan mereka yang
berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan penggembala kambing,
(kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.”
Sabda beliau ini nyata! Lebih nyata dari
pendapat siapapun tentang kenyataan.
Kali ini kita bercerita tentang Dubai, sebuah
emirat (propinsi) di negara Uni Emirat Arab yang menjadi bukti dari sekian
banyak kebenaran sabda Nabi.
***
Sabda Nabi Muhammad ﷺ
Suatu hari, bumi
menjadi saksi pertemuan dua makhluk agung dan mulia. Malaikat yang terbaik
berjumpa dengan manusia termulia. Malaikat Jibril datang menjumpai Nabi kita
Muhammad ﷺ. Jibril datang dengan wujud manusia. Ia datang dengan
penampilan indah. Mengenakan baju yang teramat putih ditimpali warna rambut
yang hitam kelam. Ia datang berdialog dengan Nabi Muhammad ﷺ untuk memberikan pengajaran kepada para sahabat.
Jibril bertanya tentang Islam, iman, dan ihsan. Kemudian ia bertanya tentang
tanda kiamat. Di antara jawaban Nabi ﷺ
adalah,
وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُونَ فِي الْبُنْيَانِ.
“Dan bila engkau menyaksikan mereka yang berjalan tanpa alas kaki, tidak berpakaian, fakir, dan penggembala kambing, (kemudian) berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi.” (HR. Muslim).
Inilah di antara tanda-tanda hari kiamat. Tanda hari
kiamat ada yang sifatnya baik. Ada pula yang buruk. Ada pula hanya sekedar
kabar atau tanda yang aslinya tidak bersifat baik ataupun buruk. Hanya sekadar
tanda dan kabar agar manusia sadar bahwa kiamat pasti terjadi. Contohnya
seperti berlomba-lomba membuat bangunan yang tinggi ini.
Dalam hadits lain, yang diriwayatkan Imam Ahmad dari
Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ada keterangan tambahan. Ibnu Abbas bertanya
kepada Nabi Muhammad ﷺ:
يَا رَسُـولَ اللهِ، وَمَنْ أَصْحَابُ الشَّاءِ وَالْحُفَاةُ الْجِيَـاعُ الْعَالَةُ قَالَ: اَلْعَرَبُ.
“Wahai Rasulullah, dan siapakah para pengembala, orang yang tidak memakai sandal, dalam keadaan lapar dan yang miskin itu?” Beliau menjawab, “Orang Arab.” (Musnad Ahmad, IV/332-334, no. 2926).
***
Emirat Dubai
Dubai adalah salah satu emirat di wilayah Uni Emirat
Arab (UAE). UAE sendiri merupakan sebuah negara federasi yang terdiri dari
tujuh emirat yang kaya akan minyak bumi. Tujuh emirat ini adalah: Abu Dhabi,
Ajman, Dubai, Fujairah, Ras al-Khaimah, Sharjah, dan Umm al-Qaiwain. Pada tahun
1971, enam dari emirat ini – Abu Dhabi, Ajman, Fujairah, Sharjah, Dubai, dan
Umm al-Qaiwain – bergabung untuk mendirikan Uni Emirat Arab. Setahun berikutnya,
Ras al-Khaimah menyertai mereka. Dubai adalah ke-emiran yang paling populer.
Ada yang mengatakan, nama kota ini berasal dari bahasa
Persia. Karena dulu wilayah ini berada di bawah kekuasaan Kekaisaran Sasaniyah
Persia. Ada pula yang mengatakan kata Dubai berasal dari bahasa Arab dabba
(Arab: دَبَّ – يَدُبُّ) yang artinya menjalar atau mengalir. Karena di Dubai
terdapat aliran sebuah sungai air garam yang sekarang dikenal dengan Khor Dubai
atau Dubai Creek.
Dubai terletak di sepanjang pantai Teluk Arab dipimpin
oleh keluarga al-Maktoum sejak 1883. Pemimpinnya saat ini adalah Mohammed bin
Rashid al-Maktoum yang juga menjabat sebagai Perdana Menteri dan Wakil Presiden
UEA.
***
Dubai Sebelum Metropolis
Dalam wawancara dengan BBC, Syaikh Mohammed bin Rashid
al-Maktoum menunjukkan rumah kakeknya, tempat bermain di masa kecilnya. Ia
mengatakan, “Inilah tempat ayahku, ibuku, dan kami tinggal. Saat aku lahir
tidak ada listrik di sini. Hanya bagian itu dan itu (ia menunjuk dua titik
tempat lampu menyala di rumah besar itu) dan tidak ada air”.
Pernyataan singkat ini, menggambarkan bagaimana
keadaan Dubai sebelum bertransofmasi menjadi kota metropolis. Rumah keluarga
al-Maktoum, keluarga Emir Dubai, adalah rumah yang gelap dan kesulitan air.
Apalagi rumah rakyat biasa.
Meskipun minyak sudah ditemukan sejak tahun 1966,
tahun 1973, hanya ada satu hotel berkelas di sana, Hotel Sheraton. Kalau
sekarang malah sangat sulit menemukan hotel yang tidak berbintang lima di
Dubai, bahkan ada hotel berbintang tujuh di sana.
Simaklah gambar berikut untuk mengetahui
kondisi Dubai sebelum menjadi kota metropolis:
Sebuah pasar di pusat Kota Dubai pada tahun 1970 |
Caravan onta di Dubai. Berlangsung antara tahun 1960an
- 1970an. |
Dubai pada tahun 1960an-1970an |
***
Dubai Metropolis
Islam adalah agama yang tidak menghalangi kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi. Inovasi dalam hal dunia dibuka selebar-lebarnya
selama tidak melanggar syariat. Di zaman dahulu umat Islam terkenal dengan
kemajuan arsitekturnya. Oleh karena itu, tanda hari kiamat berupa
berlomba-lombanya manusia dalam meninggikan bangunan tidak dikategorikan
sebagai permasalahan yang nilai dasarnya jelek. Bahkan bisa jadi pembangunan
ini bermanfaat dan maslahat.
Sekarang di Dubai, semuanya serba besar, luas, dan
tinggi. Megah, mewah, sampai membuat mulut ternganga. Dubai adalah kota dengan
pertumbuhan tercepat di dunia. Gurun yang kosong telah berubah menjadi
gedung-gedung pencakar langit. Onta-onta telah berubah menjadi Ferrari,
Mercedes, Hummer, dll. Di antara bangunan tinggi di Dubai adalah:
Pertama: Burj Dubai atau yang dikenal Burj Khalifa,
Merupakan bangunan tertinggi di dunia. Tingginya 818 m, kurang 182 m lagi jadi
1 Km. di dalamnya ada 30.000 rumah dan 9 hotel mewah.
Kedua: 10 Hotel tertinggi di dunia, 7 di antaranya ada
di Dubai. Lima hotel tertinggi; JW Marriott Marquis Dubai (355 m), Rose Rayhaan
(333 m), Burj Al Arab (321 m) hotel termewah di dunia, Jumeirah Emirates Towers
Hotel (309 m), The Address Downtown Dubai (306 m), semuanya ada di Dubai.
Ketiga: Shopping Mall terbesar di dunia adalah Dubai
Mall dengan luas 50 kali luas lapangan sepak bola dan terdapat 1.200 toko. Di
dalamnya ada akuarium terbesar di dunia yang isinya 33.000 hewan laut.
Keempat: al-Maktoum International Airport atau Dubai
International Airport merupakan bandara terluas ke-3 di dunia.
Kelima: Dubailand. Sekarang Walt Disney World Resort
di Orlando memegang rekor taman bermain terluas di dunia. Kalau pembangunan
Dubailand rampung, maka taman yang luasnya dua kali lipat Walt Disney ini akan
memegang rekor baru.
Masih banyak lagi gedung-gedung tinggi dan
bangunan-bangunan yang ‘wah’ di Dubai. Ada menara kembar Emirates Tower yang
bentuknya seperti dua batang cokelat Toblerone. Hotel bawah laut di kedalam 33
m. Gedung 68 lantai, yang tiap lantainya bisa berputar 360°. Belum lagi pulau
buatannya seperti The World terdapat 300 pulau buatan membentuk peta dunia.
Kemudian juga Palm Island yang terdapat 2000 vila dan 40 hotel mewah.
Belum
lagi kendaraan super mewah. Anda masih berpikir orang Arab identik mengendarai
onta? Ubah segera perspektif lama itu. Di Dubai, mobil mewah berlapis perak dan
emas pun ada. Sampai-sampai polisi Dubai layak disebut World’s Fastest Police
karena kendaraan mereka McLaren MP4-12C, Lamborghini, Aston Martin, Bentley,
dan Ferrari.
Mereka yang dulu miskin, telanjang kaki, tak berbaju
itu telah membuktikan kebenaran sabda Nabi Muhammad ﷺ.
***
Pelajaran
Penulis tidak menginginkan pembaca hanya terpaku dan
terhenti dalam khayalan, membayangkan kemegahan Duai. Bukan itu pesan yang
ingin disampaikan.
Cobalah renungkan Sabda Nabi ﷺ. Bernarlah apa yang beliau kabarkan. Hal itu pula
menunjukkan mukjizat beliau. Beliau mengabarkan tentang sesuatu yang akan
terjadi di masa yang akan datang. Orang yang hidup di masa tersebut akan
menyaksikannya.
Beliau mengabarkan tentang orang-orang miskin
berlomba-lomba meninggikan bangunan. Hal itu telah terjadi. Dan kita telah
menjadi saksinya. Beliau mengabarkan tentang turunnya Nabi Isa, keluarnya
Dajjal, Ya’juj dan Ma’juj, hal ini pun pasti terjadi. Orang yang hidup di
zamannya akan menjadi saksinya.
Dan beliau ﷺ
mengabarkan tentang kenikmatan surga dan kengerian neraka, orang yang percaya
sebelum mereka menyaksikannya, merekalah orang yang beruntung dan berbahagia.
Orang yang baru percaya ketika menyaksikannya, mereka benar-benar dalam
penyesalan dan duka cita yang mendalam.
“Saat ini, dunia itu nyata dan neraka hanyalah cerita.
Akan tetapi ketika di akhirat, Neraka adalah nyata dan dunia hanyalah cerita.”
Sumber dari : http://kisahmuslim.com
0 comments:
Post a Comment