Suatu ketika anak dari
seorang yang bijak bertanya kepada ayahnya “Ayah kenapa ya yah, aku sudah taat
kepada Allah SWT, sholat lima waktu dan sunahnya tidak pernah ketinggalan,
namun do’a ku tidak kunjung dikabulkan Allah SWT, sementara si fulan yang tidak
taat kepada Allah tetapi do’anya cepat dikabulkan Allah SWT, padahal sifulan sholatnya
jarang paling-paling hanya hari jum’at saja??”
Sesaat setelah anak
tersebut bertanya datanglah seorang pengamen yang berbau tidak sedap,
berprilaku tidak sopan dan suaranyapun tidak baik,, baru menyanyikan 1 bait
lagu, sang ayah bijak tersebut langsung memberikan uang pecahan 1.000 rupiah
kepadanya, dan setelah menerima pemberian uang tersebut, pengamen tersebut
langsung buru-buru pergi meninggalkan ayah yang bijak beserta anaknya tanpa
mengucapkan terimakasih atau sebuah senyuman…
Selang beberapa menit
pengamen yang pertama tersebut pergi datanglah seorang pengamen yang wangi,
prilakunya santun dan suaranya indah menghampiri ayah yg bijak beserta anaknya
tersebut, namun kali ini perlakuan ayah yang bijak tersebut berbeda kepada
pengamen yang kedua ini, ayah tersebut tidak buru buru memberi pengamen
tersebut uang, namun ayah yg bijak tersebut membiarkan pengamen tersebut
menyanyikan lagunya hingga usai, bahkan setelah usai, ayah yang bijak tersebut
meminta agar pengamen tersebut menyanyi lagi.
Dan setelah pengamen
tersebut selesai menyanyi ayah yang bijak tersebut akhirnya memberikan pengamen
tersebut uang yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan pengamen pertama,
pengamen kedua tersebut mengucapkan terimakasih serta senyuman sumringah kepada
ayah yang bijak dan anaknya tersebut…
Setelah suasana
terdiam beberapa saat, sang anak mengajukan pertanyaan baru kepada ayahnya,
ayah kenapa “ayah berlaku tidak adil kepada dua pengemis tersebut ?“
“Anakku, ketika ingin
melakukan sesuatu kita sangat dianjurkan untuk berlaku bijak dimanapun dan
kapanpun, hal yang ayah lakukan tadi adalah bentuk kebijakan ayah, mungkin
terlihat tidak adil menurut kamu, namun menurut ayah itu sesuatu yang sangat
adil, dan tahukah kamu anakku, apa yang ayah lakukan tadi adalah jawaban atas
pertanyaan mu yg pertama tadi?”
“apa maksud ayah? sungguh
aku jadi bingung dibuatnya”
“Begini anakku,
sifulan yang tidak taat kepada Allah SWT ketika berdo’a namun doanya cepat di
ijabah Allah SWT, bisa saja Allah SWT mengabulkan do’anya karna Allah SWT tidak
suka terhadap sifulan dan cepat2 Allah SWT mengabulkan do’a sifulan tersebut
agar sifulan bisa berhenti memohon kepadanya dengan cara yg salah, dan
sementara untuk kamu, bisa saja Allah SWT menunda-nunda agar do’amu terkabul,
karna Allah SWT sangat sayang kepadamu disaat kamu berdo’a, serta karna
ketaatanmu kepada-NYA dan bisa saja bukan, nanti ketika Allah SWT mengabulkan
doamu, Allah akan memberikan sesuatu yang jauh lebih besar dari apa yang kamu
harapkan anakku, seperti ketika ayah memberikan uang yang lebih kepada pengemis
yang bersuara indah tadi”
“Terimakasih ayah
jawaban ayah sangat memuaskan, lalu apa yg harus saya lakukan setelah ini ayah”
“Lakukanlah seperti
yg pengemis bersuara indah tadi lakukan, ketika engkau sedang berusaha agar do’a
mu dikabulkan Allah SWT, lakukanlah apa yg diminta Allah kepadamu, jika Allah SWT
menyuruhmu taat maka taatlah, jika Allah SWT menyuruhmu sabar maka sabarlah,
dan ingat anakku setelah do’amu terkabul jangan lupa ucapkan puji dan syukur
kehadirat Allah SWT, agar senantiasa kasih sayang Allah selalu tercurah
kepadamu”
“Alhamdulillah
terimakasih ya ayah“
“Alhamdulillah
anakku”
Sumber Dari : http://www.dream.co.id
0 comments:
Post a Comment