Pak Abdul Syukur |
Seorang tukang becak
renta membuat terharu ribuan netizen, khususnya pengguna Facebook di Surabaya,
Rabu (13/5/2015).
Tukang becak itu
bernama Abdul Syukur (56 tahun) atau biasa disapa Pak Dul.
Yang membuat ribuan
netizen bersimpati padanya, meski kondisi ekonominya yang terbatas, Pak Dul
masih sempat-sempatnya secara sukarela, menambal lubang-lubang di jalanan Kota
Surabaya.
Semua itu ia lakukan
tanpa pamrih, dan tak mendapat bayaran sesenpun dari siapa saja.
Cerita tentang Pak
Dul awalnya dikemukakan oleh seorang pengguna Facebook bernama Himan Utomo. Himan, yang tergerak
hatinya melihat Pak Dul menambal jalan, lalu memotret lelaki tua itu, dan
mengunggahnya dalam status di Facebook.
"Saat itu pukul
23.05 seorang bapak tua tukang becak ini berhenti pas di depan ITC, bapak tua
ini turun dan menurunkan bongkahan batu aspal dan menaruhnya dibeberapa jalan
yg berlubang.. setelah beberapa kali mondar-mandir dari becak ke jalan berlubang
tadi saat dirasa pas bapak tua ini mengambil hammer (palu besar) untuk meratakan
bongkahan batu aspal tadi, setelah semua rata bapak ini duduk sebentar sembari
mengipas-ngipaskan topi hitam miliknya sembari berucap 'Alhamdulillah',
"Saya pun
akhirnya menghampiri bapak tua ini dan duduk disamping beliau serta menawarkan
rokok kepada beliau, saya bertanya 'bapak dari dinas kota kah kok meratakan
jalan dan cuma memakai becak?? bukankah dinas kota punya fasilitas?,"
Bapak tua ini
menjawab "Bukan mas, saya tukang becak biasa..,"
Saya heran dan
bertanya lagi "Lha bapak digaji berapa? dan ikut siapa?"
Bapak tua ini
menjawab "Saya gak kerja sama siapa2 dan tidak digaji siapa2..,"
Saya makin penasaran
dan bertanya lagi "Lha bapak nglakuin ini gak dibayar kok mau, bukankah
sudah jd tanggung jawab pemerintah kota, kan kita jg bayar pajak untuk
pembangunan kota jg?"
Bapak tua ini
tersenyum dan berkata "Gak papa mas, ini sudah jadi hobby saya tiap
malam.., setelah cari rejeki dengan menjadi tukang becak, malamnya saya selalu
mencari bongkahan batu aspal, buat nutup jalan yg berlobang.., ya hitung2 abdi
saya sebagai warga kota surabaya..,"
Allahu Akbar...!!!!
Masih ada orang seperti bapak ini di Surabaya...
Bapak tua ini jg
berkata tentang lika-liku nya menutup jalan yg berlubang :
"saya sering di
olok-olok sama teman2 seprofesi tukang becak, "wes pak de, gak onok sing
mbayari kok yo dilakoni ae, gak kiro direken lah karo wong-wong nduwuran
pemerintah kota.. opo maneh bu risma.. istirahat ae sampeyan wes tuek"
Hahahaha, bapak tua
ini tertawa kecil dan sering menjawab : "Demi kemanusiaan saja, kalo ada
yg kejeglong trus kecelakaan gimana??? iya kalo musim panas, terus kalo banjir?
kan gak kelihatan.., sudah gak apa-apa kalo jalannya gak berlubang semua yang
lewat kan juga enak.."
Iki lho rek,, abdine
wong asli suroboyo, masio gak dibayar, gak direken uwong, tapi sek dilakoni
gawe keamanan dalan..
Yang masih penasaran
sama hasilnya pak tua tukang becak ini bisa lihat di depan ITC pas ada jalan
berlubang yg sudah ditutup sekitar 3 lubang.. terus rel Semut arah ke
Pecindilan, sama Gembong Tebasan, sampai Tambak Adi.
Mudah-mudahan ada
bapak/ibu pejabat yang baca postingan saya dan memberi beliau penghargaan atas
kerja keras beliau selama ini. Amin..amin ya robbal
alamin
Status dari Himan
Utomo ini lalu menyebar bagai virus dengan cepatnya ke ribuan netizen Surabaya. Tak kurang, 11.221
orang membagikan (share) status Himan ini lewat Facebook! Cerita Himan makin
meledak, setelah ia mengunggahnya ke portal radio Suara Surabaya.
Berita tentang Pak
Dul, mendapat simpati berupa likes tak kurang dari 9.000 netizen. Himan pun kebanjiran
permintaan konfirmasi pertemanan dan ucapan terima kasih dari netizen lain,
karena sudah berbagi cerita soal Pak Dul.
"Suwun cak wis
di-confirm,, ijin share link pak dul Aku dadi terharu cak ! mugo-mugo dowo
umure, jembar lan gampangne rezekine kaleh gusti ALLAH,"
(Terimakasih cak
sudah dikonfirmasi (pertemanan Facebook) saya jadi terharu cak. Semoga panjang
usianya, luas dan mudah rezekinya oleh Gusti Allah). Demikian kata seorang
pengguna Facebook bernama Eka Ardi.
Dan dari Shohibul
Djamil : "Matur suwun cak, semoga kisah nyata pak dul dapat menginspirasi
banyak orang, ijin share ya cak,"
Menurut Himan, Pak
Dul tinggal di Jalan Tambak Segaran Barat I/27. Tukang becak renta itu biasa
mangkal di depan pusat perbelanjaan ITC Surabaya, dekat Pasar Atum. (*)
http://suryamalang.tribunnews.com
http://suryamalang.tribunnews.com
0 comments:
Post a Comment