Ericka PerezWergon |
Pernyataan seorang
pendeta bahwa Muslim membenci Yesus, justru mendorong Ericka PerezWergon – penganut Kristen Evangelis yang menikah dengan seorang lelaki muslim mencari kebenaran akan
pernyataan itu. Pencarian itulah yang membawa Ericka pada agama Islam dan
akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang Muslimah.
Perempuan Amerika
keturunan Meksiko itu sebenarnya dibesarkan dalam keluarga Katolik yang taat.
Sekitar tahun 2008 lalu, seorang sahabat mengundang Ericka datang ke gereja
penganut Evangelis. Sejak itu, ia merasa cocok dengan ajaran Evangelis.
“Mereka (jamaah
Evangelis) sangat mirip dengan saya pada waktu itu dan banyak membantu saya.
Saya memahami banyak ajaran mereka, antara lain kewajiban membaca Al-kitab.
Meski saya tidak selalu paham isi Al-kitab, setidaknya saya berniat untuk
belajar dan ikut kelas Al-kitab pada hari Minggu,” ujar Ericka.
Pada suatu
kesempatan, seorang pendeta mengatakan bahwa Muslim membenci Yesus dan Muslim
menyembah tuhan lain yang disebut “Allah”. Pernyataan mendorong rasa ingin tahu
Ericka akan kebenaran ucapan pendetanya.
“Saya terkejut, saya
berjumpa dengan beberapa Muslim yang ternyata mencintai ‘Yesus’ sama besarnya
dengan umat Kristiani. Saya juga akhirnya tahu bahwa kata ‘Allah’ adalah bahasa
Arab yang artinya ‘Tuhan’ dan bahwa Yesus bukan tuhan seperti yang diyakini
umat Kristiani, karena Yesus yang sama juga menyembah Tuhan yang sama seperti
kita,” tutur Ericka.
Sejak itu, rasa ingin
tahu Ericka semakin besar. Ia mencari informasi tentang asal usul Al-kitab dan
para penyusun Al-kitab. Ia menemukan banyak kontradiksi dan penyusun-penyusun
Alkitab yang tidak jelas identitas dan kapabilitasnya. Ericka bahkan menemukan
penyusun Alkitab yang bahkan tidak tahu Yesus, tap berani menulis tentang
Yesus.
Pada awalnya, ada
penolakan dalam hatinya untuk mengakui bahwa banyak hal-hal yang tak masuk akal
dalam agama Kristen. “Sedih rasanya memikirkan bahwa kitab suci (Alkitab) saya
yang suci dan sakral itu, yang buat saya adalah firman-firman Tuhan, ternyata
banyak penyimpangan,” ujar Ericka.
“Saya berdoa pada
Tuhan yang Mahakuasa untuk membimbing saya, membiarkan saya melihat kebenaran,
dan membawa saya untuk menyembah-Nya tanpa khawatir akan konsekuensi apapun,”
sambung Ericka.
Hal besar yang masih
membuat Ericka ragu adalah pertanyaan mengapa Alkitab tidak menubuatkan tentang
Nabi Muhammad Saw. Ia mencari bukti-bukti itu dan menemukan jawabannya; jika
Alkitab memuat nubuat tentang Nabi Muhammad Saw, itu artinya Alkitab mengakui
keberadaan Nabi Muhammad Saw dan Islam.
Ericka pun bertekad
untuk lebih dalam mempelajari Islam. Ia membaca Al-Quran dan mengakui kemurnian
Al-Quran sebagai perkataan yang langsung dari Allah SWT. “Saya menemukan bahwa
Islam adalah agama yang benar dan logis, memberikan jawaban untuk kehidupan
ini, dan Islam adalah agama yang damai dan membawa diri kita secara menyeluruh
pada Allah SWT” ungkap Ericka.
Setelah melalui
pemikiran yang panjang, Ericka memutuskan untuk masuk Islam. Suami Ericka yang
muslim, membantunya untuk mengucapkan dua kalimat syahadat. Setelah
bersyahadat, Ericka merasa beban berat di pundaknya seketika lenyap. “Saya
merasa bebas, bersih dan keyakinan yang penuh,” tukas Ericka yang kemudian
langsung mengenakan jilbab.
Ericka beruntung
karena tidak mengalami kendala dari keluarganya yang Kristen. “Islam memberikan
saya tuntunan hidup yang lengkap, kesempatan untuk lebih dekat pada Allah.
Kesempatan untuk menerima rahmat-Nya, kesempatan untuk hidup di hari kemudian.
Islam memberikan kedamaian dan memberikan penerang di jalan yang saya ikut,”
tandasnya.
Buat mereka yang
belum mengenal Islam, Ericka berpesan, “Jangan takut untuk mempelajari Islam,
paling tidak memahaminya dan jangan mengkritiknya. Anda akan paham jika Anda
tahu sepenuhnya tentang Islam, dan jika Anda paham, Anda akan menghormati
Islam. Teruslah mencari dan mintalah petunjuk Allah.”
Sumber Dari : http://duniamuallaf.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment