Meskipun tidak terlalu banyak dibahas dalam
Al-Quran, Namun, kisah Nabi Idris as ini tidak kalah menyimpan pelajaran hidup
bagi manusia. Nabi Idris as adalah keturunan keenam dari Nabi Adam as yang
mendapatkan hak kenabian dari Allah SWT. Menurut kitab tafsir, Nabi Idris hidup
1.000 tahun setelah meninggalnya Nabi Adam as.
Kisah-kisah Nabi Idris juga akan membuat kagum
siapapun yang membaca atau mengetahuinya. Allah SWT menganugerahi Nabi Idris
as dengan kepandaian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti
matematika dan astronomi. Nabi Idris as juga diketahui sangat ahli dalam
membuat alat-alat kebutuhan manusia.
Kepintaran yang dimiliki oleh Nabi Idris as ini
mewarnai kisah-kisah Nabi Idris selama hidupnya. Kepintaran Nabi Idris ini bisa
jadi mungkin nanti akan menginspirasi kita untuk menjadi orang yang lebih
pintar. Karena apapun yang terangkum dalam kisah-kisah nabi pasti selalu bisa
menularkan hal-hal baik.
* Tamu Untuk Nabi Idris as
Tahukah kita bahwa kisah-kisah Nabi Idris ini
menawarkan sesuatu hal yang unik? Bahwa keseharian Nabi Idris as. salah satunya
diisi dengan menjahit. Ya, kenyataannya memang demikian. Seperti tercantum
dalam riwayat Ibnu Abbas, yang mengatakan bahwa “Daud adalah seorang pembuat
perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit
dan Musa adalah penggembala.” (HR. al-Hakim). Kisah-kisah nabi Allah ternyata
menggambarkan keseharian para nabi yang tidak jauh dengan kehidupan manusia.
Masih dalam rangkaian kisah-kisah Nabi Idris,
diceritakan bahwa setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit
pakaian, tidak pernah beliau luput dari mengucapkan tasbih. Nabi Idris as juga
merupakan sosok yang selalu berpuasa. Amal dan ibadahnya yang luar
biasa, mengundang keinginan malaikat maut (Izrail) untuk berjumpa dengan beliau.
Atas izin Allah SWT, Malaikat Izrail pun datang
menemui Nabi Idris as dalam sosok seorang laki-laki yang rupawan. Tanpa
mengetahui sosok asli yang menjadi temannya ini, Nabi Idris as mengajak
malaikat untuk melakukan perjalanan mengelilingi alam sekitar. Kisah-kisah Nabi
Idris memang penuh dengan cerita menarik.
Dalam kisah-kisah Nabi Idris as diceritakan bahwa
tak terasa, sudah empat hari mereka bersiar-siar bersama dan menjadi sahabat.
Nabi Idris menemukan kejanggalan pada diri temannya itu. Beliau merasa, tingkah
laku temannya ini amat berbeda dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya,
beliau pun tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya. Lalu, terjadilah
percakapan ini :
Nabi Idris as: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah
tuan yang sebenarnya?”
Malaikat Izrail: “Saya adalah Malaikat Maut.”
Kaget sekali Nabi Idris mendengar jawaban teman barunya itu.
Nabi Idris as: “Apakah tuan datang untuk
mencabut nyawaku?” tanyanya lagi.
Malaikat Izrail: (tersenyum) “Tidak, saya
datanghanya untuk menziarahimu dan Allah SWT. telah mengizinkan niatku.” Kemudian, Nabi Idris as pun minta permohonan
yang tidak mungkin diminta manusia biasa sekarang ini.
Nabi Idris as: “Wahai malaikat maut, kabulkanlah
satu permintaanku kepadamu. Cabutlah nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada
Allah SWT agar menghidupkan aku kembali, supaya aku dapat menyembah Allah
setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut.”
Malaikat Izrail: “Sesungguhnya saya tidaklah
mencabut nyawa seorang pun, melainkan hanya dengan izin Allah.”
Kemudian, Allah SWT memerintahkan kepada
Malaikat Izrail agar memenuhi permohonan Nabi Idris as Maka dicabutnyalah
nyawa Nabi Idris as saat itu juga.
Ketika Malaikat Izrail melihat kematian Nabi
Idris as itu, ia pun menangis. Dengan perasaan iba dan sedih, ia memohon
kepada Allah SWT agar menghidupkan kembali sahabatnya itu. Sungguh, Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu. Allah pun menghidupkan kembali Nabi Idris as. Kematian Nabi Idris yang hanya sementara ini juga terangkum dalam kisah-kisah
Nabi Idris.
* Melihat Surga Dan Neraka
Nabi Idris as adalah salah satu nabi yang
pernah melihat surga dan neraka. Setelah permintaannya dikabulkan Allah SWT,
Nabi Idris as. memohon untuk diperlihatkan surga dan neraka kepadanya. Atas
izin Allah, Malaikat Izrail pun mengajak beliau untuk melihat dua tempat yang
akan menjadi persinggahan terakhir bagi manusia itu. Dalam kisah-kisah Nabi
Idris tersebut secara jelas dituliskan bahwa hal itu memang benar-benar
terjadi.
Masih dalam kisah-kisah Nabi Idris. Diceritakan
bahwa pertama-tama, malaikat membawa Nabi Idris as. ke tempat paling
mengerikan, yaitu neraka. Baru sampai di dekat pintu neraka, Nabi Idris as.
pingsan karena melihat penjaga pintu neraka yang wajahnya amatlah mengerikan.
Beliau menyaksikan penjaga pintu neraka itu menyeret dan menyiksa
manusia-manusia yang durhaka terhadap perintah Allah SWT semasa hidupnya. Belum pernah beliau menyaksikan tempat paling
mengerikan selain neraka. Tak kuasa menyaksikan berbagai kengerian, Nabi Idris
as. pun meninggalkan tempat itu dengan tubuh yang lemas.
Selesai mengunjungi neraka, kisah-kisah Nabi
Idris juga menggambarkan keadaan di surga. Malaikat Izrail pun membawa Nabi
Idris as.ke surga. Dikatakan bahwa malaikat penjaga pintu surga, yaitu Malaikat
Ridwan,memiliki sosok yang rupawan. Malaikat Izrail pun memberi salam
kepadanya. Malaikat Ridwan amat sopan dan ramah. Wajahnya yang berseri-seri
mempersilakan mereka untuk memasuki surga.
Ketika melihat isi surga, beliau pun hampir
pingsan. Namun, kali ini bukan karena takut atau ngeri, melainkan karena takjub
akan pesona dan keindahan tempat ini. Dikatakan bahwa beliau melihat
sungai-sungai mengalir jenih seperti kaca. Di pinggir sungai tersebut, tumbuh
pepohonan yang batangnya berkilau-kilau karena terbuat dari emas dan perak.
Beliau juga melihat istana-istana pualam yang
diperuntukkan bagi penghuni surga. Nabi Idris as pun tak kuasa menahan keterpukauannya.
Berkali-kali beliau mengucap “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…”
Nabi Idris as. bahkan meminum air surga yang
luar biasa nikmatnya. Berulang kali, ia mengucap “Alhamdulillah” setelah
meminum air tersebut. Saat mengelilingi surga, beliau ditemani oleh para
bidadari yang cantik dan anak-anak muda yang tampan. Gambaran keindahan yang
dimiliki surga benar-benar menjadi pengalaman berharga Nabi Idris yang tertulis
dalam kisah-kisah Nabi Idris.
Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi
bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi.
Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah SWT.
“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya
ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Malaikat Izrail.
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada
Nabi-Nya. Akhirnya Allah SWT mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan
Nabi Idris as menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami
kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris berusia 82 tahun.
Firman Allah SWT :
“Dan ceritakanlah Idris di
dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan
seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS
Al-Anbiya:85-86).
Pada saat Nabi Muhammad saw. sedang melakukan
perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang
ini?” Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu
itu."Inilah Idris," jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan
Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat
Maryam ayat 56 dan 57.
Wallahu a’lam..
Semoga kita semua kelak akan menjadi penghuni
surga-Nya wahai sahabat sekalian.. Mari perbanyak amal kebaikan dan jangan lupa
pula berdo’a selalu mengharap kepada Allah Yang Maha Memberi.. Insya Allah,
semoga bermanfaat...
Sumber Dari : http://rifaadhasani.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment