(Ilustrasi) |
John dan Jessica telah berumah tangga selama 7 tahun. Mereka saling mencintai, namun Jessica sejak
awal menutupi semua perasaan cintanya terhadap John.. Ia begitu takut apabila
John mengetahui betapa ia mencintai pria itu, John lantas meninggalkannya
sebagaimana kekasih kekasihnya selama ini. Tapi tidak bagi John.. Ia selalu
menyatakan perasaan cintanya kepada Jessica dengan tulus dan begitu terbuka.
Setiap saat ketika bersama Jessica, John selalu menunjukkan cintanya yang
besar, seolah-olah itulah saat akhir John bersama Jessica.
Jessica selalu bersikap tidak menyenangkan
terhadap John. Setiap saat dia selalu mencoba menguji seberapa besar cinta John
terhadapnya. Jessica selalu mencoba melakukan hal-hal yang keterlaluan dan
diluar batas kepada John. Meski Jessica tahu betapa hal itu sungguh salah,
namun melihat sikap John yang tetap berlaku baik padanya, membuat Jessica tetap
bertahan untuk melihat seberapa besar kesungguhan cinta pria yg dinikahinya
itu.
Hari pertama pernikahan mereka. Jessica bangun
siang. Dia tidak sempat menyiapkan sarapan untuk John ketika John hendak
berangkat kerja. Namun John tetap tersenyum dan mengatakan, “ Tidak apa-apa.. Nanti aku bisa sarapan di
kantor..”
Saat John pulang dari kantor, Jessica tidak
sengaja memasak makanan yang tidak disukai John. Meski menyadari hal itu,
Jessica tetap memaksakan agar suaminya mau makan makanan itu. John tetap tersenyum
dan berkata, ” Wah.. sepertinya sudah saatnya aku belajar menghadapi tantangan,
Masakanmu sepertinya tantangan yang hebat, sayang.. Aku sudah tidak sabar untuk
menyantapnya. ” Jessica terkejut, tapi tidak mengatakan apa-apa.
Tetapi Malaikat tahu betapa malam malam saat
Jessica terlelap John memanjatkan doa, “Tuhan…. Di pagi pertama pernikahan kami
Jessica tidak membuatkanku sarapan. Padahal aku begitu ingin bercakap-cakap di
meja makan bersamanya sambil membicarakan betapa indah hari ini, di hari pertama
kami menjalani kehidupan baru sebagai suami istri.. Tapi tidak apa-apa, Tuhan..
Karena sepertinya Jessica kelelahan setelah resepsi pernikahan kami tadi
malam, Bantulah kekasih hatiku ini, Tuhan agar dia bisa punya tenaga yang cukup
untuk menghadapi hari baru bersamaku besok.. Tuhan, Engkau tau betapa aku tidak
bisa makan spaghetti karena pencernaanku yang tidak begitu baik.. Tapi
sepertinya Jessica sudah bekerja keras untuk masak makanan itu.. Mampukan aku
untuk menghargai setiap apa yang dilakukan istriku kepadaku, Tuhan.. Jangan
biarkan aku menyakiti perasaannya meski itu tidak mengenakkan bagiku..”
Tahun kedua pernikahan mereka, John membangunkan
Jessica pagi-pagi untuk berdoa bersama.. Namun Jessica menolak dan lebih
memilih melanjutkan tidurnya. John tersenyum dan akhirnya berdoa seorang diri.
Sore hari sepulang kantor, John mengajak Jessica berjalan-jalan ke taman..
Meski terpaksa, Jessica akhirnya mau juga ke tempat dimana dulu perasaannya
begitu berbunga-bunga saat bersama John.. Tetapi Jessica menolak rangkulan
John, dan berkata, “Jangan, John.. Aku malu.. ”John tersenyum dan berkata, “Ya,
aku mengerti..” Jessica melihat kekecewaan dimata John, namun tidak melakukan
apapun untuk menghilangkan kekecewaan itu..
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah
Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.. ” Tuhan.. Ampuni aku yang tidak
bisa membawa istriku untuk lebih dekat padaMU pagi hari ini.. Mungkin tidurnya
kurang karena pikirannya yang sedang berat.. Tapi aku yakin, Tuhan besok
Jessica mau bersama-sama denganku bercakap-cakap kepadaMu.. Tuhan, Engkau juga
tahu kesedihanku saat Jessica meolak kurangkul ketika ke taman hari ini. Tapi
tidak apa-apa Dia sedang datang bulan, mungkin karena itu perasaannya juga jadi
lebih sensitive. Mampukan aku untuk melihat suasana hati istriku, Tuhan. ”
Tahun ketiga pernikahan mereka. Mereka kini
mempunyai seorang putera bernama Mark. Jessica menjadi tidak pernah lagi
meneruskan kebiasaannya membaca bersama John sebelum tidur. Jessica semakin
sering menolak ciuman John. Jessica memarahi John habis-habisan sore itu ketika
John lupa mencuci tangan saat akan menggendong Mark ketika John pulang kerja..
Jessica tahu betapa hal itu membuat John terpukul.. Namun idealismenya terhadap
mendidik Mark membuat Jessica mengabaikan perasaan John.. Dan John tetap
tersenyum..
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah
Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.. “Tuhan, Engkau tahu betapa sedih
hatiku saat ini.. Semenjak kelahiran Mark, aku kehilangan begitu banyak waktu
bersama Jessica.. Aku merindukan saat-saat kami membaca bersama sebelum tidur
dan menciuminya sebelum ia tertidur.. Tapi tidak apa-apa.. Dia begitu capek
mengurusi Mark seharian saat aku bekerja di kantor.. Hanya saja, biarkanlah dia
tetap terus tertidur dalam pelukanku, Tuhan …. Karena aku begitu mencintainya.
Sore tadi Jessica memarahiku karena aku lupa mencuci tangan saat menggendong
Mark, Tuhan.. Aku begitu kangen pada anakku sehingga teledor melakukan
sebagaimana yang diminta istriku.. Engkau tahu betapa aku terluka akan
kata-kata Jessica, Tuhan..Tapi tidak apa-apa.. Jessica mungkin hanya kuatir
terhadap kesehatan anak kami Mark apabila aku langsung menggendongnya..
Kesehatan Mark lebih penting daripada harga diriku. ”
Tahun keempat pernikahan mereka. Jessica tidak
ingat memasak makanan kesukaan John di hari ulang tahunnya.. Jessica terlalu
sibuk belanja sehingga lupa bahwa John selalu minta dibuatkan Blackforest
dengan taburan coklat dan ceri diatasnya setiap ulang tahunnya tiba. Jessica
juga lupa menyetrika kemeja John yang menyebabkan John terlambat ke kantor pagi
itu karena John terpaksa menyetrika sendiri kemejanya.. Jessica tau
kesalahannya, namun tidak menganggap hal itu sebagai sesuatu hal yang penting.
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam
setelah Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.. “Tuhan, Untuk kali pertama
Jessica lupa membuatkan Blackforest kesukaanku di hari ulang tahunku ini..
Padahal aku sangat menyukai kue buatannya itu. Menikmati kue Blackforest
buatannya membuatku bersyukur mempunyai istri yang pandai memasak sepertinya,
dan merasakan cintanya padaku.. Namun tahun ini aku tidak mendapatinya. Tapi
tidak apa-apa.. Mungkin lebih banyak hal-hal lain yang jauh lebih penting
daripada sekedar Blackforest itu. Paling tidak, aku masih mendapatkan senyuman
dan ciuman darinya hari ini. Ampuni aku, Tuhan apabila tadi pagi aku lupa
tersenyum kepada Jessica.. Aku terlalu sibuk menyetrika bajuku dan memikirkan
pekerjaanku di kantor.. Jessica sepertinya lupa untuk melakukan hal itu, meski
aku sudah meminta tolong padanya tadi malam. Jangan biarkan aku melampiaskan
emosiku karena dampratan atasanku
akibat
keterlambatanku hari ini kepada Jessica, Tuhan.. Jessica mungkin keliru
menyetrika kemeja mana yang seharusnya kupakai hari ini.. Lagipula, sepatuku
begitu mengkilap.. Aku yakin Jessica sudah berusaha keras agar aku kelihatan
menarik saat presentasiku tadi.. Terima kasih untuk kebaikan istriku, Tuhan. ”
Tahun kelima pernikahan mereka. Jessica menampar
dan menyalahkan John karena Mark sakit sepulang mereka berenang.. John terlalu
asyik bermain-main dengan Mark sehingga tidak menyadari betapa Mark sangat
sensitive terhadap dinginnya air kolam renang, yang mengakibatkan Mark terpaksa
dirawat dirumah sakit …. Jessica mengancam akan meninggalkan John apabila
terjadi apa-apa dengan Mark.. Jessica melihat genangan air mata di mata
John,namun kekerasan hatinya lebih menguasainya ketimbang perasaan John.
Tetapi Malaikat tahu betapa saat itu John lantas
menuju ke Kapel rumah sakit dan memanjatkan doanya sambil menangis.. ”Tuhan..
Tadi Jessica menamparku karena kelalaianku menjaga Mark sehingga dia sakit..
Belum pernah Jessica bersikap dan berkata sekasar itu padaku, Tuhan.. Tapi
tidak apa-apa.. Jessica benar-benar kuatir terhadap anak kami sehingga ia
bersikap demikian.. Tapi Tuhan, aku begitu terluka saat ia mengatakan akan
meninggalkanku. Engkau tahu betapa ia adalah belahan jiwaku. Jangan biarkan hal itu terjadi, Tuhan.. Mungkin
dia begitu dikuasai kekuatiran sehingga melampiaskannya padaku.. Tidak
apa-apa,Tuhan.. Tidak apa-apa. Asal dia mendapat ketenangan, aku akan merasa
bersyukur sekali.. Dan sembuhkanlah putera kami, Mark agar dia boleh kembali
dapat ceria dan bermain-main bersama kami lagi, Tuhan.. ”
Tahun keenam pernikahan mereka. Jessica semakin
menjaga jarak dengan John setelah kehadiran Rebecca, puteri mereka.. Jessica
tidak pernah lagi menemani John makan malam karena menjaga puteri mereka yang
baru berusia 5 bulan.. Jessica juga menjual kalung berlian pemberian
John dan menggantinya dengan perhiasan lain yang lebih baru. Ketika John
mengetahui hal itu, Jessica tau John menahan amarahnya, namun Jessica berdalih,
“John, itu hanya kalung berlian biasa. Lagipula, aku bukan menjualnya, melainkan
menukarnya dengan perhiasan yang lebih baru.. ”
Tetapi Malaikat tahu betapa malam-malam setelah
Jessica terlelap, John memanjatkan doanya.. “Tuhan, Aku begitu kesepian
melewatkan makan malam sendirian tanpa Jessica bersamaku.. Aku begitu ingin terus bercerita dan tertawa
bersamanya di meja makan.. Engkau tau, itulah penghiburanku untuk melepas
kepenatanku setelah seharian bekerja di kantor.. Tapi tidak apa-apa.. Rebecca tentu lebih membutuhkan
perhatiannya daripadaku. Lagipula, Mark kadang-kadang mau menemaniku.. Hanya
saja, jangan biarkan aku memendam sakit hati kepada Jessica karena menjual
kalung pemberianku.. Engkau tau begitu lama aku menabung dan bekerja ekstra
demi menghadiahinya kalung itu, hanya untuk membuktikan terima kasihku padanya
atas kesetiaan dan pengabdiannya sebagai istriku dan ibu dari anak-anakku. Ampuni aku apabila tadi aku sempat berpikir
untuk marah padanya.. ”
Tahun ketujuh pernikahan mereka.. Jessica sama sekali
tidak mengindahkan kebiasaannya membelai kepala John dan mencium kening suaminya
sebelum John berangkat kantor.. Padahal Jessica tau, selama ini apabila dia
lupa melakukannya, John selalu kembali kerumah siang hari demi mendapatkan
belaian dan ciuman Jessica untuknya.. Karena John tidak akan pernah tenang
bekerja apabila hal itu belum dilakukan Jessica padanya.. Jessica tidak
mengucapkan I LOVE YOU untuk kali pertama dalam 7 tahun pernikahan mereka..
Dan ditahun ketujuh itu pula, John mengalami
kecelakaan saat akan berangkat ke kantor.. Ia mengalami pendarahan yang hebat
yang membuatnya terbaring tidak sadarkan diri di ranjang rumah sakit.. Jessica begitu terguncang dan terpukul.. Ia
begitu takut kehilangan John, suami yang dicintainya.. Yang selalu ada kapan
saja dia butuhkan.. Yang selalu dengan tersenyum menampung semua emosi dan
kemarahannya. Yang tak pernah berhenti mengatakan betapa John mencintainya. .
Tak sedikitpun Jessica beranjak dari sisi tempat tidur John.. Tangannya
menggenggam erat jemari suaminya yang terbaring lemah tak sadarkan diri..
Bibirnya terus mengucapkan I LOVE YOU, karena ia ingat kalau ia belum
mengatakan kalimat itu hari ini..
Karena begitu sedih dan lelah menunggui John,
Jessica tertidur..Dalam tidurnya, malaikat yang selama ini mendengar doa-doa
John pada Tuhan membawa Jessica melihat setiap malam yg John lewatkan untuk
mendoakan Jessica.. Ia menangis sedih melihat ketulusan dan rasa cinta yg besar
dari John padanya.. Tak sedikitpun John menyalahkannya atas semua sikapnya yang
tidak mempedulikan perasaan dan harga diri John selama ini.. Alih-alih demikian,
John malahan menyalahkan dirinya sendiri.. Jessica menangis menahan
perasaannya. Dan untuk kali pertama dalam hidupnya, Jessica berdoa, “Tuhan,
ampuni aku yang selama ini menyia-nyiakan rasa cinta
suamiku terhadapku. Ampuni aku yang tidak memahami perasaan dan harga dirinya
selama ini.. Beri aku kesempatan untuk menunjukkan cintaku pada suamiku,
Tuhan.. Beri aku kesempatan untuk meminta maaf dan melayaninya sebagai suami
yang kucintai.. ”
Dan ketika Jessica terbangun, Ia melihat
pancaran kasih suaminya menatapnya.. ”Kamu keliatan begitu lelah, sayang..
Maafkan aku yang tidak berhati-hati menyetir sehingga keadaannya mesti jadi
begini dan membuatmu kuatir.. Aku tidak konsentrasi saat menyetir karena
memikirkan bahwa kau lupa mengatakan I LOVE YOU padaku. Belum selesai John
berbicara, Jessica lantas menangis keras dan menghambur ke pelukan suaminya..
“Maafkan aku, John..Maafkan aku.. I LOVE YOU.. I
really Love you.. Kaulah matahariku, John.. Aku tidak bisa bertahan tanpamu.. Aku
berjanji tidak akan pernah lupa lagi mengatakan betapa aku mencintaimu.. Aku
berjanji tidak akan pernah mengabaikan perasaan dan harga dirimu lagi.. I LOVE
YOU, John.. I LOVE YOU. ”
Sumber Dari : http://anehdan-nyata.blogspot.com
0 comments:
Post a Comment