Kisah menyedihkan yang dialami oleh Danang. Secara biologis, Danang adalah Ayah kandung dari Rangga. Akan tetapi Rangga statusnya adalah anak dari pasangan Indri dan Dimas. Dengan banyak perjuangan, Danang berusaha untuk membuat dirinya menjadi sosok Ayah bagi Rangga.
Aku Hanya Sebagai Tamu Bagi Anakku
Danang,
panggil saja begitu. Aku adalah Orang biasa dan sepertinya tidak ada hal yang
bisa Aku banggakan. Sebelumnya Aku menjalin cinta dengan Seorang Wanita bernama
Indri, sebut saja begitu. Bertahun-tahun Kami menjalani kehidupan bersama.
Impian indah untuk menikah sudah ada dalam pikiran Kami. Hingga setelah Kami
merasa siap untuk hidup bersama, Kami utarakan niat itu pada kedua Orang tua
Kami.
Orang
Tua Aku setuju saja dan tidak ada tindakan yang sifatnya sebuah tentangan. Akan
tetapi Orang Tua Indri tidak setuju karena tahu latar belakangku juga
pekerjaanku yang tidak bisa dibanggakan. Meskipun dengan alasan lain tapi Aku
tahu dari Indri bahwa alasan sebenarnya adalah itu. Aku sangat sedih, tapi
tidak berhenti begitu saja, Aku masih bisa berjuang. Aku yakinkan pada Indri
bahwa Aku bisa mengambil hati Orang Tuanya suatu saat nanti. Aku berjuang keras
untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih layak.
Meskipun
pada akhirnya Aku mendapatkan pekerjaan yang lebih bisa dibanggakan, akan
tetapi jujur saja hasilnya tidak sebanyak pekerjaan Aku sebelumnya. Akan tetapi
jika dibandingkan dengan pekerjaan yang lama, pekerjaan baru Aku lebih bisa
dibanggakan.
Setelah
itu tentu saja kehidupan Aku semakin sulit. Banyak hal yang perlu Aku
tinggalkan demi hidup lebih hemat. Setelah merasa sedikit bangga dengan
pekerjaan Aku yang baru, Kami berniat memberi tahu Orang Tua Indri bahwa Kami
masih menjalin hubungan dan ingin menikah. Jawaban yang Kami dapat intinya
sama, Kami tidak direstui. Hingga setelah itu, kehidupan Indri semakin dibatasi
oleh Orang tuanya. Bahkan ada kabar Dia diperkenalkan (dijodohkan) dengan Pria
lain.
Aku
putar otak hingga akhirnya Aku putuskan untuk memilih jalan pintas. Aku memaksa
Indri untuk hamil duluan. Aku tahu ini sangat memalukan tapi Aku berpikir cara
ini akan berhasil. Singkat cerita, Indri benar-benar hamil. Aku menyuruh Dia
untuk mengatakan kehamilannya pada Orang tuanya.
Tapi
semua tidak sesuai yang Aku harapkan, Orang Tuanya tetap tidak setuju dan
memilih untuk segera menikahkan Indri dengan Pria lain. Hatiku sangat hancur,
hari-hari Aku lalui tanpa semangat. Setelah beberapa bulan menikah, Indri
melahirkan. Mendengar kabar itu Aku tidak bisa tidur dan terus memikirkan
anaknya yang lahir. Aku tidak sempat melihatnya, sampai akhirnya Dia ikut Suami
untuk meneruskan kehidupan Rumah Tangganya.
Tidak Sengaja Bertemu
Bertahun-tahun
berjalan, Aku pindah dari pekerjaan satu ke pekerjaan lain hingga akhirnya Aku
bekerja sebagai penjual perabotan Rumah keliling. Pekerjaan yang tidak
membanggakan tapi memberikan hasil cukup besar bagiku.
Saat
keliling disuatu daerah, seorang calon pembeli memanggilku dan saat itu juga
Aku tahu kalau Dia adalah Indri. Kami sempat kaget dan Kami juga gugup untuk
beberapa saat. Basa basi sejenak kemudian Aku tanyakan anaknya yang sekarang
sudah cukup besar. Dia menyuruhku masuk dan memperkenalkan Aku dengan anak
tersebut. Om, panggilan untukku. Dia begitu lucu dan menggemaskan. Dari wajah
dan postur tubuhnya sangat mirip denganku, namanya Rangga. Aku yakin Dia adalah
anakku. Lebih yakin lagi ketika Indri meyakinkanku bahwa Rangga memang Anakku.
Hingga
akhirnya, Aku sering mengunjungi Rangga dengan modus memberi kredit pada Indri
agar tetangga tidak curiga. Aku pilih jam kerja karena Suami Indri tidak ada di
Rumah. Aku ajak Dia bermain, membelikan makanan ringan, hingga memaksa Indri
untuk menerima sejumlah uang untuk biaya hidup Rangga. Tentu saja harus dirahasiakan
dari Suaminya.
Sejak
saat itu Aku jadi sering termenung dan tersiksa dengan perasaan sendiri.
Bayang-bayang panggilan "Om" sering menghantui pikiran Aku. Aku ingin
panggilan itu berubah jadi "Ayah" tapi tentu saja itu tidak mungkin.
Sejak
saat itu Aku jadi sering berjualan di daerah Indri tinggal. Dan akhirnya
merangkap jadi tukang kredit perabotan Rumah tangga padahal sebelumnya tidak
pernah sama sekali, hanya terima uang cash. Tapi demi menghindari kecurigaan
tetangga, Aku terpaksa melakukan hal itu. Bahkan Aku mencoba akrab dengan Orang
sekitar. Sering mampir Rumah-rumah Mereka untuk sejenak ngobrol dan juga
bercanda. Dengan begitu, Aku bisa leluasa mengunjungi Rangga dalam waktu lama
tanpa menciptakan kecurigaan tetangga.
Aku tidak tahu apa saja yang Aku rasakan. Tersiksa, bahagia, dan perasaan apa lagi yang bercampur ketika bersama Rangga. Yang jelas, Aku hanya ingin membuatnya senang meskipun Aku hanya sebagai tamu bagi anak kandungku. Aku akan terus melakukan ini meskipun hanya Indri dan Aku yang tahu. Kasih sayang seorang Ayah yang tidak akan pernah disadari sang Anak. Bagi yang sudah punya Anak tentu tahu perasaan seorang Ayah yang tidak mendapat pengakuan dari anaknya karena keadaan.
Aku tidak tahu apa saja yang Aku rasakan. Tersiksa, bahagia, dan perasaan apa lagi yang bercampur ketika bersama Rangga. Yang jelas, Aku hanya ingin membuatnya senang meskipun Aku hanya sebagai tamu bagi anak kandungku. Aku akan terus melakukan ini meskipun hanya Indri dan Aku yang tahu. Kasih sayang seorang Ayah yang tidak akan pernah disadari sang Anak. Bagi yang sudah punya Anak tentu tahu perasaan seorang Ayah yang tidak mendapat pengakuan dari anaknya karena keadaan.
Sumber Dari : http://www.madjongke.com
0 comments:
Post a Comment