Jake Bailey |
Usia
seseorang tidak ada yang bisa menebak, seorang dengan usia muda, bisa saja
sekarat karena penyakit mematikan. Itulah yang terjadi pada seorang remaja New
Zealand, yang menyampaikan pidato yang mengharukan di acara kelulusannya,
setelah ia dinyatakan tinggal menunggu waktu akibat kanker mematikan.
Video
yang menjadi viral di internet menampilkan seorang murid menyampaikan pidato
yang menggugah hati. Lebih dari 170.000 penonton menyaksikan keharuan pidato
remaja berusia 18 tahun itu.
Jake
Bailey, salah satu murid SMA khusus laki-laki Christchurch di New Zealand,
didiagnosa dengan kanker limfa ganas. Dokter mendapati penyakitnya itu hanya
satu minggu sebelum upacara kelulusan.
Dokternya
memberitahu bahwa ia tidak punya waktu lama untuk hidup, dan kemungkinan besar
tidak bisa menghadiri upacara kelulusan SMAnya tersebut, karena harus menjalani
kemoterapi intensif.
Namun,
Jake membuktikan bahwa ia seorang remaja pemberani. Ia sudah mempersiapkan
pidatonya sebelum sesi kemotrapinya berlangsung. Kendati dokter bilang ia tidak
bisa bertahan menghadiri wisuda kelulusannya, Jake tetap datang ke sekolahnya.
Dengan
kursi roda milik rumah sakit, ia berhasil berada di tengah-tengah teman dan
gurunya.
"Saya
menuliskan ini sebelum saya mengetahui kena kanker, dan kini ada lebih banyak
yang bisa saya sampaikan," Jake memulai pidato.
"Ini
perihalnya, tidak ada dari kita yang hidup selamanya. Jadilah seorang yang
pemberani, hebat, pemurah, dan bersyukurlah atas kesempatan yang kalian
miliki."
Masih
duduk di kursi roda rumah sakit, ia melanjutkan: "Lupakan mimpi jangka
panjang, mari secara bersemangat mendedikasikan diri akan mengejar target.
Bekerjalah dengan gairah dan penuh kebanggaan dalam mencapai apa yang ada di
depan mata. Kita tidak pernah tahu dimana kita akan berakhir, dan kapan akan
berakhir.
"Saya tidak mengetahui apa yang terjadi selanjutnya, untuk semua dari kita--untuk saya, untuk kalian. Namun saya berharap yang terbaik untuk perjalanan kalian, dan terima kasih sudah menjadi bagian dari hidup saya."
Kawan-kawan
Jake merespom degan tepuk tangan riuh rendah dan lantunan lagu resmi sekolah.
Jake pun mengucapkan terima kasih pada mereka.
Nic
Hill, kepala sekolah, mengungkapkan
bahwa respon terhadap pidato anak muridnya itu membuatnya teharu.
"Beberapa
cerita menuturkan mengenai prognosis-nya sebagai kabar buruk. Jake masih hidup,
walau akan sangat berat untuknya, sangat berat, perawatannya akan sangat
intensif. Bagaimanapun, prognosisnya baik," tutur Hill dikutip The
Guardian, Selasa (10/11/2015).
"Jake
perlu menjaga diri. Ia sedang menghadapi tantangan besar, ia sungguh
menginspirasi, namun ia perlu menjaga diri. Ini juga berlaku pada penobatan, ia
tidak mau mengecewakan kami."
Sumber Dari : http://global.liputan6.com
0 comments:
Post a Comment