RSS
Container Icon

::. Ratu Shima : Ratu Kerajaan Kalingga Yang Tegas, Adil & Jujur Dari Tanah Jepara .::

Nama Ratu Shima cukup dikenal karena ketegasan dan keadilannya dalam memerintah Kerajaan Kalingga di Abad ke 7 M. Ratu Shima merupakan penguasa Kerajaan Kalingga terletak di pantai utara Jawa Tengah, sekitar Jepara sekarang.

Berdasarkan literatur Ratu Shima lahir tahun 611 M di sekitar Musi Banyuasin, Sumatera Selatan dia merupakan isteri Raja Kartikeyasinga yang menjadi Raja Kalingga (648 - 674) M.

Ketika suaminya, Raja Kartikeyasinga meninggal, Sang Ratu naik tahta Kerajaan Kalingga dengan gelar Sri Maharani Mahissasuramardini Satyaputikeswara. Dari Perkawinan Kartikeyasingha dengan Shima melahirkan dua orang anak, yaitu Parwati dan Jay Sima.

Berdasarkan dokumentasi surat menyurat milik Kekhalifahan Bani Umayyah yang disimpan di Museum Granada, Spanyol. Diketahui jika Khalifah Utsman bin Affan ketika itu sempat mengutus armada lautnya yang dipimpin Muawiyah bin Abu Sufyan untuk melakukan ekspedisi mengenalkan Islam ke daratan China termasuk ke Nusantara (Kepulauan Indonesia tempo dulu).

Lalu armada laut yang dipimpin Muawiyah bin Abu Sufyan ini sempat singgah di Pantai Utara Jawa yang ketika itu berada dalam wilayah Kerajaan Kalingga. 

Muawiyah bin Abu Sufyan yang dikemudian hari menjadi Khalifah Islam (pendiri Bani Umayyah) ini sebelumnya mendengar kabar ada Kerajaan Hindu di seberang lautan yang diperintah oleh seorang raja wanita yang bijaksana. Namun walau bercorak Hindu, Agama Budha juga berkembang secara harmonis di tanah Kalingga pada saat dipimpin ratu Shima.

Pamor Ratu Shima dalam memimpin kerajaannya sangat luar biasa, amat dicintai rakyat jelata hingga lingkaran para elit kekuasaan. Bahkan konon tak ada satu warga anggota kerajaan pun yang berani berhadapan muka dengannya, apalagi menantang. Hal itu disebabkan oleh kharisma dari sang ratu sendiri yang luarbiasa, sehingga siapapun amat segan kepadanya.

Sang Ratu juga telah menerapkan hukum yang keras dan tegas untuk memberantas pencurian dan kejahatan, serta untuk mendorong agar rakyatnya senantiasa jujur.

Kabar mengenai kebijakan dan kejujuran Ratu Shima ini diperoleh dari para pedagang Arab yang telah sampai ke Kerajaan Kalingga.

Prasasti Batu Tulis Kerajaan Kalingga
Konon dari para pedagang Arab inilah Ratu Shima juga mendengar ajaran tauhid yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Hal ini dimungkinkan karena Kerajaan Kalingga memiliki hubungan perdagangan dengan Bangsa Arab dan Gujarat lewat pesisir Pantai Utara Jawa.

Bahkan konon hasil kunjungan damai dan persahabatan dari rombongan armada laut yang dipimpin Muawiyah bin Abu Sufyan ini adalah, Pangeran Jay Sima, putra Ratu Shima, masuk memeluk agama Islam. (Sumber : Ilmu politik Islam V, Sejarah Islam dan Umatnya sampai sekarang; Karangan H Zainal Abidin Ahmad, Bulan Bintang, 1979).

Salah satu cerita yang populer mengenai kebijaksanaan Ratu Shima dan banyak diketahui masyarakat hingga kini adalah ketika ada seorang raja asing yang meletakkan kantung berisi emas di tengah-tengah persimpangan jalan dekat alun-alun ibu kota Kerajaan Kalingga.

Raja asing tersebut melakukan hal itu karena dia mendengar kabar tentang kejujuran dari rakyat Kalingga dan berniat menguji kebenaran kabar itu.

Tidak seorangpun berani menyentuh kantung yang bukan miliknya itu selama lebih dari tiga tahun, hingga pada suatu hari ada seorang putra Ratu Shima, secara sengaja menyentuh kantung itu – bukan untuk mencurinya, namun hanya sebatas menyentuh saja.

Mengetahui hal tersebut Ratu Shima lalu menjatuhkan hukuman mati untuk putranya, akan tetapi para pejabat dan menteri kerajaan memohon agar Sang Ratu mau mengurungkan niatnya itu dan mengampuni sang pangeran. Maka Ratu pun menjatuhkan hukuman memotong satu ruas jari tangan sang pangeran.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Nicholas Green : Meninggal 20 Tahun Yang Lalu, Tetapi Jantungnya Baru Berhenti Berdetak Tahun Ini .::



Malam, 29 September 1994. Nicholas Green yang masih berusia tujuh tahun bersama ayah, ibu, dan adiknya berada di mobil yang membawa mereka ke selatan Italia. Itu adalah liburan keluarga. Namun, liburan yang seharusnya menyenangkan itu menjadi tragedi.

Dua orang perampok memepet mobil mereka dan melayangkan tembakkan. Reg Green, sang ayah, tidak merasa itu adalah tembakkan. Si perampok kemudian melarikan diri sebelum sempat menguras harta keluarga kecil ini.

Mereka pun berhenti untuk memeriksa kondisi anak-anak. ”Saya pikir semua baik-baik saja. Tetapi, begitu lampu di dalam mobil kami nyalakan, ada yang aneh dengan Nicholas. Dia tetap terdiam. Saya memeriksanya dan hidup saya sejenak itu berubah,” kenang Green.

Reg Green, Nicholas dan Adiknya
Nicholas tertembak di kepala. Liburan keluarga itu pun menjadi mimpi buruk. Nicholas kemudian meninggal dunia setelah beberapa hari koma di RS. Namun, sebelum dia meninggal dunia, orang tuanya membuat keputusan penting yang akan mengubah tujuh keluarga di seluruh Italia.

Mereka memutuskan untuk mendonorkan organ Nicholas kepada tujuh orang yang membutuhkan transpalasi. ”Saat itu, orang-orang itu adalah abstrak. Anda tidak tahu siapa mereka. Itu seperti memberikan uang amal tetapi Anda tidak tahu siapa yang akan dibantu,” kata Green.

Organ Nicholas yang diberikan adalah Jantung, 2 Kornea Mata, 2 Ginjal, Hati, dan Pankreas. Andrea Mongiardo yang mendapatkan donor hati meninggal dunia pada 2017. Pun Silvia Ciampi yang mendapatkan donor pankreas. Namun, pendonor lain masih sehat sampai sekarang.

Keputusan Green untuk mendonorkan organ Nicholas pun mengubah Italia saat itu. Tidak hanya di Italia. Namun juga di seluruh Eropa. Pasalnya, saat itu Italia menjadi negeri yang paling buncit untuk urusan donor organ. Tetapi dalam semalam semua itu berubah.

Nicholas pun menjadi terkenal di seluruh Italia. Dia mendapat penghormatan di Negeri Pizza itu. Tercatat ada lebih dari 120 lokasi yang menjadikan Nicholas sebagai label mereka. Mulai jalan, taman, tempat bermain, sekolah, monumen, jembatan, theater, bahkan pohon.

”Nicholas adalah anak baik yang selalu inginkan yang terbaik. Jadi, ketika Anda bersamanya, maka Anda ingin melakukan yang terbaik. Jika pilihannya adalah marah dengan mereka yang melakukan kejahatan itu atau membantu orang lain, saya yakin Nicholas akan memilih yang kedua,” kata Green.

Green menambahkan, ketika keenam penerima donor tersebut bertemu dengannya kali pertama, seorang penerima donor tidak bisa datang karena dirawat di RS, situasinya sangat mengharukan. ”Ada yang tersenyum, menangis, dan bahkan terdiam. Namun mereka semua hidup. Sebagian dari mereka berada di ujung kematian. Dan, momen itu menunjukkan kepada saya betapa ini adalah hal yang besar.”

Green kembali ke Italia dua tahun sekali untuk meningkatkan pemahaman mengenai donor organ. Dia pun bertemu dengan mereka yang mendapatkan donor dari Nicholas. Salah satunya Maria Pia Pedala. Pedala sedang koma akibat gagal ginjal saat Nicholas meninggal. Dia pun didiagnosis akan meninggal pula. Namun, ginjal Nicholas mengubahnya. Pedala menikah dua tahun kemudian dan dua tahun setelahnya melahirkan anak lelaki yang diberi nama Nicholas.

Andrea & Nicholas
Penerima jantung Nicholas, Andrea Mongiardo meninggal awal tahun ini, namun bagi Green Mongiardo memiliki jantung tiga kali lebih lama dibanding Nicholas. ”Anak lelaki saya meninggal pada 1994. Namun, jantungnya baru berhenti berdetak tahun ini.”


Sumber Dari : http://www.jawapos.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Penyesalan Isteri Yang Ditinggal Suami .::

Ummu Salamah ra. (Istri Rasulullah SAW) meriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad SAW pernah bersabda: “Seorang perempuan, yang ditinggal mati suami dan sang suami tersebut senang padanya, akan masuk Surga,(HR. Bukhari dan Muslim).


Engkau mungkin kini telah berbahagia, di pangkuan Yang Maha Esa dan bisa saja tengah tersenyum kepadaku untuk memberikanku sepercik semangat. Ya Allah, jika memang bisa sampaikan bahwa diriku disini baik-baik saja. Aku yang kini sendiri dan hanya bergantung kepada-Mu ya Allah karena memang dia yang pernah ada disini telah pergi secepat itu.

Namun aku tak bersedih, hanya saja suamiku yang kini telah tiada dan penyesalanku yang terus ada. Ini adalah kisah nyata di kehidupanku. Seorang suami yang kucintai yang kini telah tiada. Begitu besar pengorbanan seorang suamiku pada keluargaku. Begitu tulus kasih sayangnya untukku dan anakku.

Suamiku adalah seorang pekerja keras. Dia membangun segala yang ada di keluarga ini dari nol besar hingga menjadi seperti saat ini. Sesuatu yang kami rasa sudah lebih dari cukup. Aku merasa sangat berdosa ketika teringat suamiku pulang bekerja dan aku menyambutnya dengan amarah,tak kuberikan secangkir teh hangat melainkan kuberikan segenggam luapan amarah.

Selalu kukatakan pada dia bahwa dia tak peduli padaku, tak mengerti aku, dan selalu saja sibuk dengan pekerjaannya. Tapi kini aku tahu. Semua ucapanku selama ini salah. dan hanya menjadi penyesalanku karena dia telah tiada. Temannya mengatakan padaku sepeninggal kepergiannya bahwa dia selalu membanggakan aku dan anakku di depan rekan kerjanya.

Dia berkata, “Setiap kali kami ajak dia makan siang, mas Anwar jarang sekali ikut kalau tidak penting sekali, alasannya selalu tak jelas. Dan lain waktu aku sempat menanyakan kenapa dia jarang sekali mau makan siang, dia menjawab, “Aku belum melihat istriku makan siang dan aku belum melihat anakku minum susu dengan riang. Lalu bagaimana aku bisa makan siang.” Saat itu tertegun, aku salut pada suamimu. Dia sosok yang sangat sayang pada keluarganya. Suamimu bukan saja orang yang sangat sayang pada keluarga,tapi suamimu adalah sosok pemimpin yang hebat. Selalu mampu memberikan solusi-solusi jitu pada perusahaan.”

Aku menahan air mataku karena aku tak ingin menangis di depan rekan kerja suamiku. Aku sedih karena saat ini aku sudah kehilangan sosok yang hebat.

Teringat akan amarahku pada suamiku, aku selalu mengatakan dia slalu menyibukkan diri pada pekerjaan,dia tak pernah peduli pada anak kita. Namun itu semua salah. Sepeninggal suamiku. Aku menemukan dokumen2 pekerjaannya. Dan aku tak kuasa menahan tangis membaca di tiap lembar di sebuah buku catatan kecil di tumpukan dokumen itu, yang salah satunya berbunyi :

“Perusahaan kecil CV. Anwar Sejahtera di bangun atas keringat yang tak pernah kurasa. Kuharap nanti bukan lagi CV. Anwar Sejahtera, melainkan akan di teruskan oleh putra kesayanganku dengan nama PT. Syahril Anwar Sejahtera. Maaf nak, ayah tidak bisa memberikanmu sebuah kasih sayang berupa belaian. Tapi cukuplah ibumu yang memberikan kelembutan kasih sayang secara langsung. Ayah ingin lakukan seperti ibumu. Tapi kamu adalah laki-laki. Kamu harus kuat. Dan kamu harus menjadi laki-laki hebat. Dan ayah rasa,kasih sayang yang lebih tepat ayah berikan adalah kasih sayang berupa ilmu dan pelajaran. Maaf ayah agak keras padamu nak. Tapi kamulah laki-laki. Sosok yang akan menjadi pemimpin, sosok yang harus kuat menahan terpaan angin dari manapun. Dan ayah yakin kamu dapat menjadi seperti itu.”

Membaca itu, benar-benar baru kusadari betapa suamiku menyayangi putraku. Betapa dia mempersiapkan masa depan putraku sedari dini. Betapa dia memikirkan jalan untuk kebaikan anak kita.

Setiap suamiku pulang kerja. Dia selalu mengatakan, “Ibu capek? Istirahat dulu saja.”

Dengan kasar kukatakan, “Ya jelas aku capek, semua pekerjaan rumah aku kerjakan. Urus anak, urus cucian, masak, ayah tahunya ya pulang datang bersih.”

Sungguh, bagaimana perasaan suamiku saat itu. Tapi dia hanya diam saja. Sembari tersenyum dan pergi ke dapur membuat teh atau kopi hangat sendiri. Padahal kusadari. Beban dia sebagai kepala rumah tangga jauh lebih berat di banding aku. Pekerjaannya jika salah pasti sering di maki-maki pelanggan. Tidak kenal panas ataupun hujan dia jalani pekerjaannya dengan penuh ikhlas.

Suamiku meninggalkanku setelah terkena serangan jantung di ruang kerjanya. tepat setelah aku menelponnya dan memaki-makinya. Sungguh aku berdosa. Selama hidupnya tak pernah aku tahu bahwa dia mengidap penyakit jantung. Hanya setelah sepeninggalnya aku tahu dari pegawainya yang sering mengantarnya ke klinik spesialis jantung yang murah di kota kami. Pegawai tersebut bercerita kepadaku bahwa sempat dia menanyakan pada suamiku:

“Pak kenapa cari klinik yang termurah? Saya rasa bapak bisa berobat di tempat yang lebih mahal dan lebih memiliki pelayanan yang baik dan standar pengobatan yang lebih baik pula.”

Dan suamiku menjawab, “Tak usahlah terlalu mahal. Aku cukup saja, aku ingin tahu seberapa lama aku dapat bertahan. Tidak lebih. Dan aku tak mau memotong tabungan untuk hari depan anakku dan keluargaku. Aku tak ingin gara-gara jantungku yang rusak ini mereka menjadi kesusahan. Dan jangan sampai istriku tahu aku mengidap penyakit jantung. Aku takut istriku menyayangiku karena iba. Aku ingin rasa sayang yang tulus dan ikhlas.”

Tuhan, maafkan hamba Tuhan, hamba tak mampu menjadi istri yang baik. Hamba tak sempat memberikan rasa sayang yang pantas untuk suami hamba yang dengan tulus menyayangi keluarga ini. Aku malu pada diriku. Hanya tangis dan penyesalan yang kini ada.

Saya menulis ini sebagai renungan kita bersama. Agar kesalahan yang saya lakukan tidak di lakukan oleh wanita-wanita yang lain. Karena penyesalan yang datang di akhir tak berguna apa-apa. Hanyalah penyesalan dan tak merubah apa-apa.

Banggalah pada suamimu yang senantiasa meneteskan keringatnya hingga lupa membasuhnya dan mengering tanpa dia sadari. Banggalah pada suamimu, karena ucapan itu adalah pemberian yang paling mudah dan paling indah jika suamimu mendengarnya. Sambut kepulangannya di rumah dengan senyum dan sapaan hangat. Kecup keningnya agar dia merasakan ketenangan setelah menahan beban berat di luar sana.

Sambutlah dengan penuh rasa tulus ikhlas untuk menyayangi suamimu. Selagi dia kembali dalam keadaan dapat membuka mata lebar-lebar. Dan bukan kembali sembari memejamkan mata tuk selamanya.

Teruntuk suamiku.

Maafkan aku sayang.
Terlambat sudah kata ini ku ucapkan.
Aku janji pada diriku sendiri teruntukmu.
Putramu ini akan kubesarkan seperti caramu.
Putra kita ini akan menjadi sosok yang sepertimu.
Aku bangga padamu, aku sayang padamu.

Istrimu.


Sumber Dari : http://www.wajibbaca.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Sophia Benner : Bocah 2 Tahun Yang Tidak Membedakan Warna Kulit Dalam Memilih Boneka .::


Biasanya balita cewek Saat diminta memilih mainan yang disuka, pasti akan lebih suka memilih boneka. Yap, boneka telah menjadi salah satu mainan wajib buat anak cewek. Apalagi, jika boneka tersebut adalah boneka yang cantik dan menggemaskan.

Seorang balita bernama Sophia Benner adalah salah satu anak yang juga suka dengan boneka. Dikutip dari laman metro.co.uk, Sophia merupakan anak dari keluarga kulit putih. Beberapa waktu lalu, balita tersebut diajak sang bunda yakni Brani ke toko mainan di sekitar rumahnya. Brani ingin memberikan hadiah untuk Sophia. Untuk itulah, ia membawa putrinya tersebut ke toko mainan dan memintanya memilih mainan apapun yang ia suka.

Sophia pun memilih mainan kesukaannya. Ia memilih salah satu boneka berkulit hitam dan begitu antusias membawanya ke meja kasir agar sang bunda segera membayarnya. Tetapi, saat Sophia membawa boneka tersebut ke kasir, sang kasir tak lantas memberi tahu berapa uang harus ia bayar untuk boneka tersebut.

Sang kasir bertanya kepada Sophia kenapa ia memilih boneka kulit hitam. Wanita tersebut mengatakan ada banyak boneka yang lebih cantik dan bagus dengan kulit putih di toko itu. Ia berkata ke Sophia bukankah sebaiknya Sophia mengembalikan boneka kulit hitam ke raknya dan mengambil boneka dengan kulit putih saja?

Sebelum menjawab pertanyaan sang kasir, Sophia menjawab pertanyaan kasir dengan jawaban yang begitu menyentuh hati dan dalam sekejap berhasil membuat kasir tak bisa berkata apa-apa lagi. Balita manis tersebut berkata, “Dia cantik. Dia sangat manis. Dia sama dengan kita. Jika aku menjadi dokter, dia pun bisa menjadi dokter. Tidak ada yang buruk darinya. Dia gadis yang cantik dan aku juga cantik. Dia punya rambut yang cantik, aku juga. Aku suka dia. Aku tak mau menukarnya.”

Mendengar jawaban sang buah hati, Brani mengaku sangat tersentuh dan bangga dengannya. Selama ini, ia selalu mengajarkan buah hatinya bahwa manusia di dunia ini sama. Perbedaan warna kulit tidak boleh menjadi alasan untuk membedakan atau membenci orang lain. Walau pun berbeda, Brani selalu menekankan gagasan pada buah hatinya bahwa semua orang sebenarnya sama. Kalau pun berbeda, di antara perbedaan tersebut pasti ada kelebihan dan kekurangan masing-masing dari setiap orang tersebut.

Brani menceritakan pengalamannya ini ke akun sosial pribadinya yakni facebook. Sejak diposting beberapa hari yang lalu, pengalaman ini setidaknya telah dibagikan oleh netter lebih dari 15 ribu kali. Postingan ini bahkan mendapat like lebih dari 125 ribu netter dan mendapat komentar positif sebanyak ribuan kali.


Sumber Dari : http://beritakompas.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Woralop : Gelandangan Thailand Yang Mendapatkan Pekerjaan Setelah Mengembalikan Dompet Yang Ia Temukan .::

Seorang gelandangan bernama Woralop, 44 tahun, di Thailand, cuma punya uang sembilan baht atau senilai Rp 3.500 di sakunya ketika dia menemukan sebuah dompet kulit bermerek mahal berisi 20 ribu baht atau Rp 7,6 juta serta beberapa kartu kredit. Uang itu cukup untuk membeli makanan atau menyewa tempat tinggal selama sepekan, bahkan mungkin sebulan, tapi dia memutuskan mengembalikan dompet itu. Apa yang dilakukan Waralop kemudian berbuah manis.

Seandainya kita menemukan dompet berisi uang banyak, apakah kita akan mengambilnya, menyerahkannya ke polisi, atau meminta imbalan? Pertanyaan itu menguji nilai moral yang kita miliki. Tapi bagi orang yang sudah mencapai titik paling rendah dalam hidupnya, jawaban atas pertanyaan itu cukup jelas. Waralop mengatakan dia bahkan tidak terpikir untuk mengambil dan menyimpan uang serta dompet itu, setelah melihat si empunya menjatuhkannya secara tidak sengaja. Waralop tidak sempat mengejar si empunya dompet. Dia kemudian membawa dompet itu ke kantor polisi terdekat.

Si pemilik dompet bernama Niity Pongkriangyos, 30 tahun, tidak sadar dia sudah kehilangan benda itu. Polisi kemudian menghubunginya dan mengatakan dompetnya sudah ditemukan. Ketika tahu dompetnya ditemukan oleh seorang gelandangan dan seluruh isinya masih utuh, dia sangat terkejut.


"Saya sangat kaget ketika polisi mengatakan dompet saya ditemukan padahal saya tidak tahu dompet itu hilang. Kalau saya di posisi dia (Waralop) saya mungkin akan mengambilnya," ujar pria pengusaha muda itu kepada wartawan, seperti dilansir situs Oddity Central, Rabu (31/8).

"Dia hanya gelandangan dan cuma punya urang receh di sakunya tapi dia mengembalikannya. Itu menunjukkan perbuatan mulia dari orang yang sangat jujur. Itulah yang saya cari."


Meski menawari imbalan sebesar Rp 750 ribu kepada Woralop atas jasanya menemukan dompet, pengusaha muda itu akhirnya memutuskan memberikan dia pekerjaan di pabriknya di Bangkok. Woralop kemudian sangat senang dengan tawaran itu dan menerimanya.

Dengan bekerja di pabrik Pongkriangyos, Woralop digaji sebesar Rp 4 juta dan mendapat fasilitas memadai.


"Saya sangat bersyukur diberi kesempatan sebaik ini dan mengubah hidup saya. Sekarang saya bisa tidur nyaman di kasur dan itu membuat saya bahagia," kata Woralop.


"Saya berterima kasih kepada Nitty dan Tarika (pacar Nitty) atas kebaikan mereka kepada saya."

Tarika kemudian memajang foto Woralop di media sosial dan mengatakan kepada media Thailand, Woralop adalah contoh nyata dari kebaikan yang kita perbuat kepada orang lain.

"Jika kita baik pada orang lain maka orang pun akan baik kepada kita," kata Tarika.


Sumber Dari : https://www.merdeka.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Sulaiman Al-Rajhi : Pendiri Bank Al-Rajhi Yang Memilih Menjadi Miskin Agar Lebih Bahagia .::

Berbeda dengan kebanyakan orang yang bekerja banting tulang untuk menebalkan kantong pribadi, Sulaiman Al-Rajhi malah menyumbangkan seluruh harta yang dimilikinya. Miliarder Arab Saudi ini memilih untuk jatuh miskin dengan memberi semua hasil jerih payahnya, termasuk uang tunai, saham dan properti kepada yang lebih membutuhkan.

Dikutip dari detikNews, Sulaiman Al-Rajhi merupakan pendiri bank Islam terbesar di dunia bernama Bank Al-Rajhi dan perusahaan terbesar di Arab Saudi. majalah Forbes pernah menobatkan Sulaiman Al-Rajhi sebagai orang ke-120 terkaya di dunia. Kekayaannya sampai dengan tahun 2011, tercatat berjumlah US$ 7,7 miliar.

Ia hanya sempat mengenyam pendidikan hingga sekolah dasar. Akan tetapi dengan tangan dinginnya, Sulaiman Al-Rajhi mampu mengelola saham utama di Bank Al-Rajhi. Melalui bank itu, Sulaiman Al-Rajhi berupaya melawan segala bentuk kemiskinan terhadap rakyat kecil.

Saham tersebut kemudian dibagikan kepada anak-anaknya, yakni Saleh, Sulaiman, Abdullah dan Mohammed untuk dibagikan lagi ke keturunan selanjutnya. Sulaiman Al-Rajhi tidak sukses dalam hitungan malam. Hampir 30 tahun lamanya dia berupaya untuk menghubungkan nilai-nilai Islam dari Arab Saudi dengan Kristen dari negara barat dalam prinsip ekonomi.


Selain sukses di dunia perbankan, Sulaiman Al-Rajhi juga memiliki kebun kurma terluas di daerah Qasim dekat Riyadh, Arab Saudi. Kebun seluas 5.466 hektar yang ditumbuhi sekitar 200 ribu pohon kurma ini bahkan masuk Guinnes World Book Record.

Akan tetapi, pria berusia 96 tahun ini memilih mewakafkan ladang nan luas ini kepada Yayasan Al Khairiyyah. Menariknya setiap bulan Ramadan, buah-buah kurma dari ladang ini dibawa ke Masjidil Haram Makkah dan Masjidil Al Nabawi Madinah untuk menu buka puasa.

Kebun ini bukanlah satu-satunya kebun yang dimiliki oleh Al-Rajhi. Ada tiga perkebunan kurma lainnya yang juga ia wakafkan untuk bulan Ramadan.

Setiap hari Sulaiman Al-Rajhi harus bekerja keras dan tidak pernah lupa memulai serta menutup harinya dengan beribadah. Dia juga senantiasa berkegiatan sesuai jadwal sehari-hari yang sudah disusunnya sebagai pedoman aktivitas.


Dia juga pernah dianugerahi penghargaan King Faisal International Prize oleh Kerajaan atas segala kerja kerasnya. Akan tetapi, siapa nyana jutawan ini pernah jatuh miskin sebanyak dua kali dalam hidupnya. Akan tetapi, kondisi melarat yang pernah dialaminya itu justru kian mengubah pandangan Sulaiman Al-Rajhi.

Ia pun memantapkan diri untuk melepas semua harta untuk hidup bahagia, tenang dan damai. Baginya, seluruh kekayaan materi yang dia miliki semata-mata titipan Tuhan yang kapan saja bisa ditarik kembali.

Oleh karena itu, tanpa beban atau berat hati Sulaiman Al-Rajhi melepas semua kekayaan yang dimiliki kepada anak-anaknya yang berjumlah 32 orang. Tanpa sepeser pun uang yang tersisa pada dirinya hanyalah pakaian sehari-hari.


Meski demikian, Sulaiman Al-Rajhi dapat menikmati hidupnya dengan tentram. Bahkan dia yakin dengan cara seperti inilah dirinya dapat mengikat tali persaudaraan dengan keluarga.


Sumber Dari : http://silahkanshare.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS