Selalu
berbuat baik dan menolong sesama makhluk Tuhan yang membutuhkan adalah hal
wajib yang harus kita lakukan. Dan memang pada sejatinya manusia adalah makhluk
sosial, dimana seorang manusia tidak bisa hidup dan berdiri sendiri, kapan pun
dan dimana pun pasti saja kita sebagai manusia membutuhkan bantuan orang lain
meskipun itu tidak direncanakan sekali pun.
Namun,
sebenarnya untuk berbuat baik kepada sesama dan menolong mereka yang
membutuhkan tidak ada patokan keadaan ataupun umur yang ditentukan. Apapun
keadaan kita dan berapa pun umur kita bukanlah suatu halangan. Seperti salah
satu contoh seorang tuna wisma yang akan kita bahas kisahnya di bawah ini,
meskipun kita tahu bahwa seorang tuna wisma hidup dalam segala keterbatasan tetapi
itu bukanlah suatu halangan dan alasan untuk ia berbuat baik. Dimana apa yang
dilakukan oleh seorang tuna wisma tersebut mampu menggetarkan hati semua orang
yang mengetahui kisahnya, dan sikap baik darinya juga mampu membuka mata mereka
yang selama ini tidak mau membantu dan menolong orang yang membutuhkan. Untuk
lebih jelasnya mari kita simak kisahnya di bawah ini.
Menemukan
Bayi Di Tempat Sampah
Xiong
Jianguo adalah seorang gelandangan yang selama ini hidup di kolong jembatan di
kota Nanchang, China. Ia merupakan lelaki paruh baya yang pekerjaan
sehari-harinya adalah memunguti botol plastik untuk bisa dijual. Nah, pada
suatu hari ketika ia sedang mencari botol bekas di sebuah tempat pembuangan
sampah, ia dengan tidak sengaja mendengar sebuah tangisan bayi. Dengan
hati-hati pria tersebut mencari asal suara tangisan bayi tersebut, dan tidak
lama dari itu ia menemukan seorang bayi perempuan dalam sebuah kotak dengan
dibaluti oleh selimut. Ia sangat terkejut dengan apa yang ditemukannya
tersebut, dan ia meyakini bahwa bayi tersebut lahir dari sebuah keluarga yang
tidak menginginkannya.
Ketika
melihat keadaan bayi yang tidak berdosa ini tidak berdaya, rasa kemanusiaan
Xiong Jianguo tergugah. Karena kasihan, pria ini kemudian membeli sebuah botol
dan memberikan bayi tersebut minum. Dengan kebaikan hatinya, pada saat itu ia
merasa ingin merawatnya serta membesarkannya, ia tidak peduli bagaimana pun
keadaannya dan berapa berat tantangan yang harus ia hadapi di depan, namun ia
berjanji pada dirinya sendiri bahwa ia akan terus merawat dan membesarkan anak
itu hingga pada akhirnya anak tersebut dapat hidup mandiri.
Meskipun
di daerahnya tersebut ada panti asuhan, tetapi ia tidak ingin mempercayakan
bayi yang ia temukan itu pada panti asuhan, karena pria tersebut tidak
mempercayai bahwa panti asuhan bisa memberikan tempat tinggal yang baik.
Membesarkan
Bayi Tersebut Dengan Penuh Kasih Sayang
Yanyan,
itulah nama sederhana yang diberikan oleh Xiong Jianguo kepada bayi yang ia
temukan tersebut. Sejak memutuskan untuk merawat bayi tersebut, sejak itulah ia
mulai memberikan kasih sayang yang penuh seperti seorang ayah kandung kepada
anaknya. Karena Xiong Jianguo merasa bahwa tanggungan hidupnya bertambah, ia
kemudian bekerja semakin giat lagi dalam setiap harinya. Ia bekerja tanpa
mengenal rasa lelah, semua jalan ditelusurinya untuk mencari botol-botol bekas,
berangkat pagi dan pulang sore sudah tidak dipikirkannya lagi yang terpenting
dirinya bisa menghidupi anak yang ditemukannya tersebut. Sungguh luar biasa apa
yang dilakukan oleh Xiong Jianguo, pada zaman sekarang ini tentunya saangat
susah untuk bisa menemukan orang sepertinya. Pasalnya kebanyakan orang pada
saat ini rela membantu hanya demi sebuah upah tertentu.
Semakin
hari Yanyan semakin tumbuh besar dan menjadi balita yang sehat. Pada saat itu,
umur Yanyan sudah pantas untuk masuk sekolah, namun karena tidak memiliki
alamat yang jelas pada saat itu dirinya tidak bisa sekolah. Namun meskipun
begitu, niat belajar dari bocah tersebut tidaklah padam, ia tetap belajar
membaca, menulis serta berhitung dari ayah angkat yang sangat menyayanginya
tersebut. Tidak hanya itu, para gelandangan yang ada disekitarnya juga selalu
membantunya, bahkan ia belajar membaca puisi dari mereka.
Meskipun
ia dibesarkan dengan keadaan yang serba terbatas, mungkin juga kurang asupan
vitamin seperti anak pada umumnya tetapi Yanyan sangat brilian, menurut ayah
dan orang-orang sekitarnya ia dapat dengan cepat belajar dan memahami apa yang
sebelumnya ia belum ketahui. Meskipun kita tahu tinggal di jalanan tidaklah
mudah, tetapi Yanyan tidak pernah mengeluh sama sekali dan tentunya sifat
tersebut ditanamkan oleh sang ayah tercinta.
Pada
suatu saat kisah kebaikan Xiong Jianguo diketahui oleh semua orang, bahkan ada
seorang reporter yang mengunjungi mereka. Pada saat itu, reporter tersebut
menemukan kondisi yang sangat mengharukan dari Yanyan, dimana ia memiliki bekas
gigitan nyamuk disekujur tubuhnya. Lebih dari itu, Yanyan juga mengakui bahwa
tidak jarang mereka kekurangan makan dalam setiap harinya. Namun, gadis kecil
tersebut mengatakan dengan ceria, "Apapun dan bagaimanapun yang terjadi,
setiap tahun tepatnya pada hari ulang tahunku, dimana pada saat itu ayah
menemukan dan menyelamatkanku, aku mendapatkan kue kecil dan kemudian pergi ke sebuah
studio untuk berfoto dan mengabadikan hari itu agar aku memiliki kenangan
".
Sungguh
luar biasa, meskipun mereka hidup dalam keterbatasan tetapi keduanya bisa hidup
bahagia dan juga saling melengkapi. Dan memang kebahagiaan tidak dapat diukur
dari berapa banyak uang atau kekayaan yang dimiliki saat ini, tetapi seberapa
besar kita mensyukurinya.
Nah,
sahabat apa yang dilakukan oleh Xiong Jianguo patut kita jadikan contoh, karena
meskipun hidup dalam keterbatasan tetapi ia memiliki hati yang sangat baik dan rela
menolong sesama yang membutuhkan. Seburuk apapun keadaan kita tetapi berbuat
baik terhadap sesama adalah hal yang perlu di lakukan. Semoga anda
terinspirasi.
Sumber Dari : http://bisikan.com
0 comments:
Post a Comment