Huda al-Niran dan Arafat Mohamad Tahar |
Sanaa, Kisah cinta Huda al-Niran, 22, wanita Arab Saudi dan Arafat Mohamad Tahar, 25, pria Yaman yang ditentang keluarga mereka membuat heboh dunia Arab. Kisah mereka sepertinya halnya kisah roman "Romeo dan Juliet" karya William Shakespare.
Huda Al-Niran, seorang gadis berkewarganegaraan Arab Saudi kabur ke Yaman saat akan dinikahkan dengan pemuda hasil perjodohan keluarganya. Gadis muda ini nekad pergi ke Yaman untuk mendatangi sang kekasih Arafat, tapi tindakan Huda berbuntut panjang karena Ia masuk ke negara Yaman secara Ilegal. Baru sesaat melepas rindu dengan sang kekasih, Hudapun di tangkap dan dijebloskan kedalam penjara. Berita "Kawin Lari" yang melibatkan dua negara ini sontak mendapat perhatian dari warga Arab Saudi dan Yaman.
Hakim sempat meminta Huda menceritakan alasannya nekat menerobos perbatasan dan menjadi imigran gelap diYaman. Tahar bahkan mengajukan permohonan ke pengadilan di Sanaa, Yaman, agar kekasihnya yang nekat menyeberangi perbatasan Saudi bisa tinggal bersamanya di Yaman.
Wanita Yaman yang menyerukan pengadilan mengabulkan permintaan Huda |
Perjuangan pasangan itu bahkan menuai dukungan luas di Yaman. Gambar mereka muncul di berbagai stiker dan spanduk di luar gedung pengadilan di Sanaa. Keluarga Niran bersikeras tidak mengizinkan putrinya menikah dengan Tahar di Yaman.
Tahar pun termotivasi berjuang ke pengadilan, karena kekasihnya berani meninggalkan negaranya demi bisa hidup bersamanya, di Yaman. Di pengadilan, Tahar bahkan menolak bantuan pengacara yang ditawarkan Kedutaan Saudi, karena khawatir ada tekanan yang berakibat gadis pujaannya dipulangkan ke Saudi.
”Ini adalah kasus kemanusiaan, dan tidak harus meningkatkan ketegangan antara kedua negara,” kata Abdel al- Qadi Rakib, pengacara non-pemerintah, kemarin, seperti dilansir Daily Mail.
Rakib kepada Human Right Watch mengatakan, Niran melarikan diri dari Arab Saudi ke Yaman dengan kekasihnya Tahar, setelah keluarganya tidak mengizinkan mereka menikah. Rakib curiga otoritas Saudi menekan Sanaa agar memulangkan gadis itu.
Kasus itu kini jadi perhatian Human Rights Watch yang berbasis di New York. Pada tanggal 19 November 2013 lalu, HRW mendesak Pemerintah Yaman untuk tidak memulangkan Niran ke Saudi, dengan pertimbangan hidupnya bisa terancam. ”Dia (Niran) takut mengalami kekerasan fisik dari anggota keluarganya, jika dia kembali ke Arab Saudi,” bunyi pernyataan badan Hak Asasi Manusia yang berkedudukan di New York.Huda Al-Niran akan mendengarkan keputusan hakim pada 1 Desember nanti.
0 comments:
Post a Comment