Kanibalisme merupakan sebuah fenomena di mana
satu makhluk hidup makan makhluk sejenis lainnya. Misalkan anjing yang memakan
anjing atau manusia yang memakan manusia. Kadang-kadang fenomena ini disebut
anthropophagus (Bahasa Yunani anthrôpos, “manusia” dan phagein,
"makan"). Secara etimologis kata “kanibal” merupakan kata pungutan
dari Bahasa Belanda yang pada gilirannya memungut dari Bahasa Spanyol;
“canibal” yang berarti orang dari Karibia. Di daerah ini oleh penjelajah
ditemukan fenomena ini.
Berikut ini adalah informasi menarik dari 7 suku kanibal paling berbahaya di dunia yang sampai saat ini masih terdengar keberadaanya.
1.
Suku Karibia
Nama suku inilah yang menjadi sebutan untuk
orang yang memakan orang lain. Suku ini diketahui merupakan suku pertama di
dunia yang melakukan praktek kanibalisme. Oleh para pelaut biasa disebut “The
Carib people of the Lesser Antilles”. Nama ini diberikan oleh colombus dalam
catatannya dengan menyebut nama “caniba” (yang merupakan kata lain dari kariba
yang artinya “orang yang memakan orang”). Para suku karibia ini biasanya
melakukan kanibalisme kepada musuhnya,namun semenjak masuknya agama kristen
kesana,perlahan lahan budaya itu mulai hilang.
2. Suku Aztec
Suku Aztec tidak diragukan lagi sebagai suku
yang paling brutal sebelum ditemukannya benua amerika oleh colombus. Mereka
melakukan ribuan pengorbanan menggunakan manusia tiap tahunnya. Korban biasanya
dicabut jantungnya yang masih dalam keadaan berdetak selagi hidup. Lalu
tubuhnya dijadikan masakan untuk dimakan beramai-ramai.
3.
Suku Asli Amerika
Pada masa awal penaklukan benua amerika, banyak
sejarawan bercerita bahwa suku-suku Indian di Amerika melakukan praktek
kanibalisme. Walaupun sekarang masih jadi perdebatan namun banyak yang mengaku
memiliki bukti praktek kanibalesme oleh suku-suku Indian. Contohnya suku indian
karankawa di texas, pada tahun 1768 seorang pendeta yang berasal dari spanyol
menyaksikan dan merekam ritual yang dilakukan karankawa kepada musuhnya yang
disandera. Mereka mengelilingi korban tersebut dan secara bergantian memotong
kulit/daging korbannya lalu memakan nya di depan mata korbannya.
4.
Suku-suku di Afrika
Penduduk di benua ini masih melakukan praktek
kanibalisme sampai saat ini. Walaupun secara kasat mata tidak pernah terlihat,
banyak saksi mata melaporkan adanya aktivitas perdagangan organ tubuh manusia
disana. Disertai bukti banyak warga pendatang yang hilang saat
berlibur/melintas disana. Biasanya penculikan dilakukan oleh orang-orang
kriminal. Disebutkan juga, pada saat perang Kongo ke 2 dan perang sipil di
Liberia dan Sierra Leone sering terjadi aksi kanibalisme disana.
5.
Suku Fiji
Budaya kanibalisme juga diketahui telah menyebar
di kawasan Polinesia dan Melanesia. Sebagai contoh, Fiji dikenal sebagi pulau
para kanibalisme. Seorang kepala suku fiji mengakui telah memakan 875 orang dan
sangat membanggakannya.
6.
Suku Korowai
Korowai
adalah suku yang baru ditemukan keberadaannya sekitar 35 tahun lalu di
pedalaman Papua. Berpopulasi sekitar 3000 orang. Suku terasing ini hidup di
rumah pohon yang disebut Rumah Tinggi. Beberapa rumah bahkan bisa mencapai
ketinggian 50 meter dari permukaan tanah. Suku Korowai adalah salah satu di
daratan Papua yang tidak menggunakan koteka.
Suku korowai di Papua, Indonesia ini diketahui
sebagai suku yang masih tersisa di dunia dan melakukan kanibalisme hingga saat
ini. Mereka biasanya memakan anggota sukunya yang dicurigai sebagai penyihir.
Biasanya mereka memakan otaknya selagi masih dalam keadaan hangat. Kediaman
mereka biasanya berada diatas pohon yang tinggi berguna untuk melindungi dari
musuh-musuhya.
7. Suku Maori
Suku maori di Selandia Baru merupakan suku
kanibal yang pernah terdokumentasikan dengan sangat baik. Kanibalisme sudah
menjadi bagian dari kebudayaan maori,dan mereka tidak pernah berhenti memakan
musuhnya. Ketika kapal Inggris, The Boyd, berlabuh dan para awaknya membunuh
anak dari kepala suku maori, para pejuang suku maori membalas dendam dgn
membunuh dan memakan 66 awak kapal tersebut.kejadian ini yang akhirnya terkenal
sebagai “body massacre”.
1 comments:
seram dahhh...
Post a Comment