RSS
Container Icon

::. Hijab Pandangan Yang Membawa Calon Isterinya Ke Islam .::


Ini adalah sebuah kisah yang diambil dari berbagai sumber. Sebuah kisah nyata yang sangat menarik dan inspiratif untuk bisa diambil pelajarannya bagi kita semua. Sebuah kisah, yang mungkin pada hari ini kita selayaknya bercermin pada diri kita masing-masing, apakah yang selama ini diri kita perbuat terhadap apa-apa yang Alloh larang?

Dan Allah SWT akan selalu menolong hamba-Nya yang sabar lagi ikhlas dalam menjalankan ketaatan kepada-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Berikut kisah yang disampaikan oleh Syaikh Muhammad Hassan (semoga Alloh menjaganya):

Firman Allah SWT:

قُلْ لِلْمُؤْمِنِينَ يَغُضُّوا مِنْ أَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوا فُرُوجَهُمْ ۚ ذَٰلِكَ أَزْكَىٰ لَهُمْ ۗ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا يَصْنَعُونَ
وَقُلْ لِلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُن إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا
Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat". (QS. An Nur : 30)
Dan Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. (QS. An Nur : 31)

Sebuah kisah dari seorang pemuda, salah satu dari pemuda muslim di Amerika, pemuda ini berasal dari Maroko, dia adalah pemuda Maroko yang sangat miskin. Dalam sebuah kunjungan, saya menanyakan tentangnya. Pemuda ini berusia sekitar 24 atau 25 tahun. Mereka menjawab: MasyaAllah, dia sekarang dalam kondisi baik, maka saya bertanya apa yang terjadi, mereka menjawab: dia kini menjadi seorang jutawan. Saya pun bertanya: jutawan? Apakah dia berjudi atau melakukan sesuatu?. Mereka menjawab: “Tidak, dia tidak melakukakannya”. Lalu apa yang telah terjadi??

Subhanallah, suatu hari dia berada dalam sebuah lift di salah satu gedung bertingkat, dan dengan kehendak Allah dalam elevator tersebut ada banyak orang didalamnya. Lalu semua orang keluar satu persatu hingga tinggallah hanya si pemuda tadi dengan seorang wanita Amerika yang sangat cantik, kemudian lift itupun bergerak ke atas hingga beberapa lantai. Pemuda tersebut tetap menatap lantai lift (Subhanalloh).

Disana hanya ada si pemuda dan si wanita tersebut, tapi dia tidak menatapnya sekalipun. Wanita itu cantik… yang itu merupakan fitnah yang kuat…, dan dia tidak pernah menatap wanita itu. Wanita itu (ketika mereka benar-benar berdua saat itu) merasa takut, karena khawatir mungkin saja akan diperkosa, tapi pemuda tersebut tidak menatapnya sama sekali. Wanita itu kemudian penasaran terus melihat gerak-gerik dan bagaimana dia tidak menatapnya. Dia merasa bingung dan heran. Wanita itu tapi tetap merasa sangat takut, maka sampailah mereka dilantai dimana pemuda tersebut keluar, maka dia pun keluar dari lift. 

Wanita tersebut mengikutinya dan memberhentikan si pemuda (pemuda tersebut di karuniai bahasa inggris yang lancar dan wajah yang bercahaya).
Wanita tersebut bertanya kepada si pemuda: “Apakah aku tidak cantik???”
Dia menjawab: “saya tidak tahu!! Saya tidak melihat kearahmu”
Wanita tersebut berkata: “Mengapa? Mengapa kau tidak menatapku?! Apa aku tidak cantik??!!”
Pemuda itu menjawab: “Agamaku melarangku dari hal itu”

(subhanalloh)

Wanita itu kemudian bertanya lagi kepada si Pemuda: “mengapa kau tidak mencoba mencium atau memperkosa(ku)?! ” (Naudzubillah)
Pemuda itu menjawab: “tidak,, saya berusaha untuk berlindung kepada Allah, saya takut pada Allah”
Wanita itu kemudian bertanya: Dimana Allah?? Dimana Allah yang begitu kau takuti itu?
Kemudian pemuda itu mulai menjelaskan beberapa kalimat tentang islam dan tauhid.
Wanita itu berkata: Islamkah yang melarangmu dari menatapku, tidak membiarkanmu melakukan tindakan-tindakan yang membahayakan?”
Dia berkata: “ya”. Dan dia kemudian menjelaskan kepadanya.
Wanita itu kemudian berkata: “maukah kau menikah denganku??”
Dia berkata: “saya seorang muslim, apa agamamu??”
Wanita itu berkata: “saya bukan seorang muslim”
Dia berkata: “hal ini tidak diperbolehkan”
Wanita itu berkata: “jika aku masuk kedalam agamamu, maukah kau menikah denganku??”
Dia berkata: “ya”
Wanita itu berkata: “apa yang harus aku lakukan??”
Dia berkata: “lakukan ini dan ini (sambil memberi saran)”

Maka Allah menjadikan laki-laki tersebut sebagai sebab wanita itu masuk islam, hanya dengan menundukkan pandangan. Ketahuilah dia hanya menundukkan pandangannya. Akankah para pemuda kita berpikiran seperti itu?? Suatu hal yang sangat jarang terjadi. Salah satu ajaran yang sangat berharga, dan hal ini mungkin sulit terjadi pada kita.


Dia (wanita) menikahinya (pemuda) dan memberikan semua kekayaannya, dan pemuda itupun mendapat keberuntungan yang besar sebagaimana saudara-saudara kita telah menceritakannya padaku,  pemuda ini dengan karunia Allah mempunyai seorang istri yang cantik. Maka hal ini menjadi  lebih baik daripada unta merah (harta yang berharga, pent) dengan sebab masuknya wanita itu ke dalam Islam, dan wanita itu juga mempunya semua kekayaan ini. Maka benarlah apa yang Allah katakan seperti yang Dia firmankan dalam Al-Qur’an: 

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu. (QS at-talaq ayat 3)

Saya bersumpah demi ALLAH, saya bersumpah demi Allah, barangsiapa yang takut pada Allah, Allah akan memnyediakan baginya apa-apa yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dia menundukkan pandangan dari apa yang Allah telah melarangnya.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Kebencian Yang Membawaku Ke Jalan Yang Benar .::


Tumbuh besar di Amerika, Anda akan menemukan nilai-nilai kristiani yang tersembunyi dan secara turun temurun bertahan di lingkungan masyarakat. Namun agama tidaklah berpengaruh cukup besar dalam keseharian mereka.

Sejak kecil, Nenek selalu mengajakku ke gereja di akhir pekan yang biasanya diisi dengan pelajaran Injil rutin dan begitu juga kemah musim panas. Seiring dengan bertambahnya usiaku, keterlibatanku di gereja pun semakin berkurang, waktuku kuhabiskan di sekolah, kegiatan olahraga, dan sebagainya. Aku selalu menonjol di bidang matematika dan sains selama masa sekolah, dan aku sangat tertarik dalam bidang tersebut.

Semasa SMA kuputuskan untuk meninggalkan agama sepenuhnya dan kemudian menjadi seorang atheis, khususnya setelah berdiskusi tentang beberapa hal dengan salah seorang guruku, yang sangat teguh dengan keyakinan atheisnya. Walaupun masih duduk di bangku SMA, dan umur yang masih 17 tahun, aku masuk militer. Saat itu nyatanya keputusan yang aku ambil tidak bertahan lama, pada masa itu juga imanku terasa diperbaharui, untuk menjadi umat kristiani yang terlahir kembali. Apabila kita meninjau kembali argumen yang sebenarnya dari kaum Atheis, tentang tidak adanya Tuhan, maka kita akan tahu ini adalah argumen yang dangkal.

Pada saat mereka menuduh kepercayaan akan adanya Tuhan adalah sangat tidak logis, di saat itu pula realita akan sains dan alam semesta menunjukkan fakta yang sebaliknya. Setelah melalui perjalanan pemikiran ini, akhirnya aku pun kembali membaca Injil tiap hari. Mulai aktif beribadah dan benar-benar menjadi religius.


Musim panas berlalu, peristiwa 9/11 pun terjadi. Di seluruh berita dan di setiap perkumpulan, semua orang selalu membicarakannya, tentang muslim yang mempercayai bahwa semakin banyak orang kafir yang ia bunuh, maka semakin baiklah tempatnya di surga. Hal ini sudah cukup menjadi alasan, bahwa tidak masuk akal jika ada orang yang tertarik atau bahkan terbesit keinginan untuk mengetahui betapa “Kejam” nya agama ini. Banyak orang yang kemudian berhenti pada titik ini, menumbuhkan rasa benci buta akan Islam, sebagaimana pula aku. Yah aku adalah selayaknya orang kulit putih militer Amerika, dengan kebencian yang sangat kuat terhadap Islam dan muslim. Semua ini berlanjut selama berbulan-bulan, dan kian mengeras oleh pemberitaan non-stop dari media tentang seluruh kejahatan Islam.

Tiga bulan berlalu ketika salah satu guru kami membuat penawaran, barang siapa diantara para muridnya yang bisa menghasilkan proyek orisinil dan cukup unik, maka otomatis akan dinyatakan lulus dari kelas yang ia ampu, hal ini disengaja untuk memancing kreativitas kami. Berkaitan dengan topik yang masih hangat, aku memilih membuat game tentang mencari dan membasmi Osama bin Laden, dan akhirnya berhasil menyelesaikan proyek ini lebih awal.

Karena deadline proyek ini masih ada seminggu lagi setelah liburan natal, maka aku berkesempatan untuk menambahkan beberapa detil di masa liburan. Salah satunya adalah detil berupa turban Osama bin Laden yang terbakar api. Namun saat aku mencari gambar-gambar pendukung fitur ini melalui Google, tanpa sengaja kutemukan beberapa artikel yang membuka pandanganku tentang Islam.

Masih teringat salah satu judul artikel yang kubaca saat itu, tentang bagaimana muslim percaya akan Nuh, Ibrahim, Musa, Yesus dan para nabi lainnya yang sebelumnya sudah aku kenal sejak kecil sebagai umat kristiani. Kisah-kisah ini adalah santapan harianku selama masih belajar Injil. Sebagai hamba kristen yang taat hal ini menarik perhatianku, bagaimana bisa mereka percaya dengan para nabi namun tidak menjadi kristiani?.

Proyek game yang sedang dikerjakan pun kusisihkan, yang pada akhirnya tidak pernah kusentuh lagi akibat sibuk dengan membaca artikel dan buku-buku. Kesibukan baruku ini jelas lebih baik dari pada para media dan berita yang membuat sensasi akan kebencian kami terhadap apa yang telah dilakukan oleh satu atau dua orang muslim. Tiap kali aku terbangun dari tidur, maka bacaan-bacaan agama kerap menemaniku sampai-sampai aku terlelap di tengah membaca. Rutinitas baru ini terus berulang selama masa liburanku itu.

Sangat menarik yang aku temukan di masa pencarianku melalui buku-buku itu, bahwa jika seseorang berkeinginan untuk menjadi pribadi yang religius serta membangun relasi dengan Tuhannya, maka pada umumnya ia akan mulai dari apa yang ia tahu dan menjadi pembela ajaran apapun dimana ia dibesarkan. Walaupun ajaran itu belum tentu mewakili kebenaran yang dicarinya. Untuk menjadi seorang kristiani yang sesungguhnya, aku butuh melihat lebih dalam tentang Islam dan agama lainnya. Sehingga pilihanku terhadap kristiani tidak hanya berdasar pada keyakinan bawaan semata.

Dalam sejarah awal masa-masa kristiani, kutemukan bahwa nilai dan ajaran asli Yesus bukanlah ajaran yang ditaati dan dipraktekkan oleh gereja, bahkan gereja menstandarisasi dogma mereka sembari membakar apapun (dan siapapun) yang menentang mereka. Aku terinspirasi bahwa semua ini adalah jalan kehendak dari Tuhan yang selalu Ia Lakukan, dalam rangka menyelamatkan kemurnian agama-Nya dan kesucian ajaran-Nya melalui rasul-Nya, yaitu Muhammad SAW yang lahir pada tahun 571 Masehi, ratusan tahun setelah majelis yang dimulai di Nicaea pada 325 M. Majelis yang sama yang melahirkan suatu ajaran, yang lebih kita kenal sebagai ajaran kristiani.

Alquran pun coba kupelajari dan begitu juga dengan fakta bahwa ia belum pernah diubah-ubah, tidak satu huruf pun!. Ini berita yang luar biasa sebagai seorang penganut kristiani, mengingat sugesti yang menimpa kami menekankan bahwa “roh kudus” sendirilah yang membimbing para penulis dan penyusun Injil. Sejarah menyangkal dan menunjukkan bahwa Injil telah diubah dan dirusak, bahkan tidak ada manuskript asli yang bisa dijadikan bukti dan konstribusi berarti. 

Berbeda dengan Injil, Al-Qur'an memberikan kesan interaksi langsung dengan Tuhan, bahasa asli yang berasal dari Tuhan itu sendiri, inilah yang kurasakan saat membacanya. Bukan dari orang yang melihat orang lain melakukan sesuatu, yang kemudian memberitahukannya kepada orang yang lainnya lagi, yang selanjutnya menulis surat kepada seseorang, sehingga disusunlah sebuah buku berasal dari surat-surat tersebut, dimana manuskript asli surat-surat itu kini telah hilang, dan buku itu akhirnya dibaca sebagai kisah narasi yang seakan dituturkan oleh pelakunya langsung.

Al-Qur'an di pihak lain adalah asli Kata-Kata Tuhan, seakan Ia sendiri yang menuturkannya padaku. Sebagai tambahan aku pun menyimak sejarah akan berbagai mukjizat yang benar-benar terjadi serta ramalan tentang Muhammad SAW dan Al-Qur'an.

Setelah melalui proses awal pencarian dan banyak membaca, timbul keinginan untuk menemui seorang muslim dan membahas tentang apa yang kutemukan dalam Islam. Aku tidak pernah bertemu dengan seorang muslim sebelumnya, maka segera kucari tahu tentang masjid yang ada, namun tidak ada satu masjidpun yang dekat dengan tempat aku tinggal. Aku pun mulai memanfaatkan internet dan chatting dengan para muslim melalui ruang chat IRC.

Aku sempat berdialog dengan muslim dari Asia, Eropa, bahkan para mu’allaf Spanyol yang tinggal di Amerika. Kutemukan beberapa detail dari keyakinan akan Islam melalui berbagai dialog ini, hingga aku sama sekali tak dapat memungkiri lagi akan kebenaran yang sungguh sangat jelas terlihat.


Status sebagai muslim belum kupegang, namun telah banyak keraguan yang membisiki telingaku “tapi kan kamu bukan orang Arab, Islam hanya untuk orang Arab” atau “apa kata teman-teman dan keluargamu nanti, apalagi setelah 9/11” dan seterusnya. Ini semua hanyalah gangguan dan riak kecil yang tidak ada hubungannya dengan bersikap jujur untuk mengikuti kebenaran Tuhan. Sehingga bisikan-bisikan itu pun akhirnya hilang dengan sendirinya. Aku adalah seorang muslim setelah bersaksi seorang diri di dalam kamarku “Tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah hamba dan utusan Allah” dan melanjutkan belajar melalui internet, online bersama muslim yang lain.

Salah satu dari beberapa muslim yang aku temui di internet bernama Joseph. Beliau juga warga Amerika kulit putih yang telah pensiun dari 20 tahun masa pengabdiannnya di angkatan laut. Ia cukup kaget setelah mendengar aku belum pernah bertemu langsung dengan satu orang muslim pun, seketika itu ia menyetir mobilnya untuk menemuiku dengan menempuh perjalanan darat 7 jam lamanya. Kami makan siang bersama, dan ia menghadiahkan beberapa buku kepadaku. Karena ia harus bekerja kembali esok hari, maka ia pulang di hari itu juga menempuh 7 jam perjalanan darat yang sama. 

Persaudaraan instan yang menjelma di antara dua orang pengikut kebenaran Tuhan, adalah keunikan tersendiri dalam Islam yang akan sulit dimengerti oleh orang lain, segala puji hanya bagi Allah (Alhamdulillah).

Alhasil kondisi keislamanku kusampaikan kepada teman-teman dan keluarga, respons yang kuterima sudah sesuai seperti yang aku duga. Kebanyakan dari mereka berlepas tangan dan tidak mau terlibat lagi dengan keputusan yang aku ambil, bahkan keluargaku sendiri menyebut aku teroris dan sebutan lain yang lebih buruk lagi. Namun ini semua hanyalah kesalahpahaman yang mereka telan dari hasil didikan media.

Berdasarkan info dari Joseph dan muslim yang lain, aku berangkat menuju Virginia dengan bis untuk mengunjungi kota berkomunitas muslim yang lebih besar dan beberapa masjid yang besar pula. Kejadian selanjutnya adalah latihan militer dasar yang kuikuti selama empat bulan. Latihan ini dilaksanakan pada liburan musim panas pertama setelah 9/11, yang menjawab alasan dan motivasi sebahagian peserta pelatihan saat itu adalah karena kebencian mereka kepada para muslim. 

Tentunya ini adalah pengalaman yang “unik” bagiku sebagai satu-satunya muslim di satuan kompi pelatihan militer kami di tahun itu. Lika-liku di kamp pelatihan ini sangat banyak, namun cobaan apapun yang kita tempuh selama itu masih dalam koridor syari’at Allah dan dengan tetap bersabar, maka ini hanyalah semakin menambah keimanan kita.

Aku pun kembali dari pelatihan militer, dan sebahagaian besar keluargaku berharap hal ini akan “memperbaiki” keadaanku. Tapi yang ada hanyalah kekecewaan karena melihat aku masih tetap seorang muslim. Sebuah masjid kecil aku temukan di area tempat tinggalku, namun jamaah yang aktif hanya dua orang saja. Aku pun sempat pindah dari rumah menginap di mobilku sendiri selama beberapa hari, hingga akhirnya seorang kenalan saudara muslim dari Virginia mengajakku untuk pindah bersamanya. 

Aku pun pindah ke Virginia dan memperoleh kesempatan belajar Islam lebih mendalam dan menjadi bagian dari komunitas masyarakat. Sejak saat itu aku mulai belajar Islam secara formal maupun non formal kepada banyak para pengajar Islam ditambah lagi dengan materi perbandingan agama. Di masa lalu semakin dalam aku belajar tentang ajaran kristiani, semakin lemah pula iman yang aku punya.

Sebaliknya dengan Islam, bertambahnya pengetahuanku hanya akan meningkatkan iman dan membuka cakrawala akan kesempurnaan Tuhan serta agama-Nya yang murni yang mencakup seluruh aspek kehidupan. Ketika kesalahpahaman terhadap Islam mengisolir pandangan sebahagian orang, di sisi lain Islam adalah ajaran yang sempurna, sistem yang lengkap, jalan hidup yang paripurna. Islam menawarkan petunjuk dan bimbingan moral, etika, nilai-nilai spiritual, dan tatanan sosial.

Semoga Allah memberi hidayah dan petunjuk-Nya bagi kita semua untuk mengikuti jalan-Nya yang lurus dengan penuh ketulusan, amin.


Sumber Dari : https://kisahmuslim.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Rumah Inggit Garnasih, Saksi Bisu Perjalanan Cinta Soekarno .::


Sebuah rumah di Jalan Inggit Garnasih Nomor 174, Ciateul, Kota Bandung, Jawa Barat, adalah saksi awal mula kisah asmara Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno. Sesuai namanya, rumah ini adalah kediaman Inggit Garnasih, istri pertama Soekarno.

Menurut sejarah yang dikemukakan oleh Romulo, staf Bagian Koleksi Museum Sribaduga, Soekarno muda tiba di Kota Bandung pada Juni 1921 dengan tujuan berkuliah di Technische Hoogeschool te Bandoeng atau yang sekarang dikenal dengan nama Institut Teknologi Bandung.

Melalui rekomendasi HOS Tjokroaminoto, Soekarno muda dititipkan di rumah salah satu saudagar dan anggota pergerakan Syarikat Islam Indonesia, Sanusi. Di rumah Jalan Inggit Garnasih Nomor 174, Ciateul, Kota Bandung, inilah Soekarno berkenalan dengan Garnasih, istri Sanusi.

Satu tahun Soekarno muda tinggal bersama Sanusi dan Garnasih dalam satu rumah kecil dengan 7 ruangan khusus. Akhirnya, bibit cinta terlarang pun tumbuh di antara Sekarno dan Garnasih.

"Dulu Ibu Inggit panggil Bung Karno dengan nama Kusno," tutur Romulo, Senin (8/6/2015).

Disebut terlarang, lanjutnya, lantaran Soekarno saat itu mencintai istri orang lain. Bukan hanya itu, usia Soekarno yang pada saat itu masih berusia 21 tahun terpaut cukup jauh dengan usia Garnasih yang telah mencapai 34 tahun.

Perselingkuhan antara Soekarno muda dan Garnasih mulai tercium oleh Sanusi. Hingga pada tahun 1922, Sanusi pun menceraikan Garnasih dan merelakannya untuk dinikahi oleh Soekarno muda.

Setahun kemudian, pada tanggal 24 Maret 1923 di Bandung, Soekarno akhirnya menikahi Garnasih secara resmi. Surat nikah antara Soekarno dan Garnasih terpajang di salah satu sudut di Rumah Bersejarah Inggit Garnasih.

Ada hal unik yang tercatat di dalam surat nikah tersebut, yaitu Soekarno dituliskan berusia 24 tahun dan Garnasih ditulis berusia 23 tahun. Padahal, seharusnya Soekarno pada saat itu berusia 22 tahun dan Garnasih berusia 35 tahun.

"Karena ada sebuah kendala, di pengadilan agama pada saat itu tidak memungkinkan istri lebih tua," ujarnya.

Selain karena alasan ikhlas untuk dinikahkan dengan sang Putra Fajar, Sanusi menceraikan Garnasih juga karena alasan lain, yakni menikah kembali dengan seorang perempuan di Medan, Sumatera Utara.


Masa pergerakan

Rumah tangga Soekarno bersama Garnasih berjalan harmonis. Garnasih selalu setia menemani Soekarno dalam pergerakan rakyat hingga akhirnya Soekarno menjadi buronan Pemerintah Kolonial Belanda karena dianggap berbahaya.

Pada masa-masa inilah, Garnasih mendapat nama "Inggit". Karena kecantikannya, di kalangan pemuda beredar ungkapan "Mendapat senyuman dari Garnasih bagai mendapat uang seringgit". Kata ringgit kemudian berubah menjadi Inggit yang kemudian disematkan di depan nama Garnasih.

Inggit Garnasih juga menemani sang Proklamator saat menjalani masa kelam. Pada tanggal 29 Desember 1929, ketika Soekarno berada di Yogyakarta, ia ditangkap dan ditahan di penjara Banceuy. Selain itu, Inggit Garnasih juga menemani Soekarno saat menjalani masa tahanan di penjara Sukamiskin, Bandung.

"Selama dipenjara di Sukamiskin, Ibu Inggit sangat berjasa karena dia yang menyelundupkan berbagai informasi kepada Soekarno tentang perjuangan rakyat," ujar Romulo.

Tidak hanya itu, Inggit Garnasih juga setia menemani lima tahun masa pengasingan Soekarno di Ende, Flores, pada tahun 1932 dan di Bengkulu pada tahun 1937. Keretakan rumah tangga mulai terasa di Bengkulu. Kala itu, Soekarno jatuh cinta kepada muridnya, Fatmawati.


"Sekitar tahun 60-an, Soekarno dan Inggit bercerai," tambah Romulo.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. 5 Kisah Cinta Dari Indonesia Yang Menjadi Pusat Perhatian Publik .::

 "Aku jatuh cinta kepadamu bukan karena penampilanmu, tapi karena kamu apa adanya..."

Kutipan tersebut mungkin tepat bagi mereka yang sedang dimabuk cinta. Tapi, bagaimana jika cinta yang terjadi itu tidak seperti yang dibayangkan oleh kebanyakan orang?

Lima "kisah cinta" di bawah ini terjadi pada tahun 2015. Ada yang diawali dengan cinta, ada pula yang diakhiri dengan cinta. Tapi yang pasti, semuanya mengundang perhatian yang besar dari publik...


Beli rumah sekaligus nikahi pemiliknya, mau?

Pada awal Maret 2015 lalu, jagat media sosial dihebohkan dengan sebuah iklan yang menawarkan sebuah rumah dengan luas 523 meter seharga Rp 999.000.000 di Randu Gunting, Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta.


Dalam iklan tersebut dituliskan "Penawaran Langka Abad Ini !!! Beli rumahnya bisa mengajak pemiliknya menikah (syarat dan ketentuan berlaku), hanya untuk pembeli serius dan tanpa nego".

Tak berselang lama, perempuan cantik warga Yogyakarta bernama Wina (40) mengakui, tagline yang ada di situs jual beli online memang benar adanya, dan bukan untuk mencari sensasi.

Wina mengaku memang sedang mencari suami dan benar-benar berniat menjual rumahnya. Hanya saja, perempuan ini tidak menyangka bahwa rumah yang diiklankannya itu bakal menjadi perbincangan hangat di medsos.

Dua bulan kemudian, nama Wina kembali terdengar. Dia dikabarkan telah menemukan lelaki yang mau membeli rumah, sekaligus menikahinya.

"Sudah, namanya Redi Eko, duda berusia 40 tahun, asli Lampung, tetapi ingin tinggal di Yogya, kapan itu menghubungi saya dan cocok," ucap Wina, pada Rabu 13 Mei 2015.

Namun, belum sempat rencana pernikahan terwujud, terungkap kabar mengejutkan. Eko ternyata sudah memiliki istri dan harapan Wina pun kandas.

Terakhir, pada bulan Oktober lalu, Wina baru menemukan tambatan hatinya. Dia menikah dengan pria asal Palembang, M Abdillah (38). Pasangan ini menikah pada 20 Oktober.

Wina pun mengatakan, suaminya tidak harus membeli rumah yang pada awal tahun dia iklankan. Pernikahan tersebut tanpa embel-embel itu, kata Wina.

"Tanpa harus beli rumah. Saya sudah cocok dan menerima Mas Abdi sebagai suami. Soal rumah ini, kita lihat perkembangannya," kata Wina.


Terkecoh alat bantu seks, Wanita Ini ternyata dinikahi Wanita juga

Pada pertenghan bulan Mei lalu, muncul berita menggelitik dari Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Ada seorang wanita berusia 20 tahun bernama Bersalina, yang mengadukan suaminya Ichal Saser (23) ke polisi.

Bersalina mengaku ke polisi bukan karena Ichal melakukan kekerasan dalam rumah tangga, tapi karena dia mencurigai suaminya itu ternyata perempuan juga.


Bersalina dan keluarganya merasa tertipu karena Ichal telah mengaku sebagai pria saat melamar pada pertengahan Juni tahun lalu. Padahal, belakangan Bersalina mendapati suaminya itu mengalami menstruasi.

Setiap bulan, sang istri menemukan bercak darah di celana dalam "suaminya" itu. Bersalina kemudian mulai melakukan penggeledahan dan menemukan alat bantu seksual berbentuk penis.

Dia meyakini alat bantu tersebutlah yang digunakan Ichal selama ini untuk berhubungan suami istri.

Menyusul laporannya tersebut, Bersalina pun harus menjalani serangkaian pemeriksaan di Mapolres Polewali Mandar. Hingga kini belum didapat kabar akhir dari perkara tersebut. 


"Pernikahan" sesama jenis bikin bingung warga di Boyolali


Syukuran atas "pernikahan" satu pasangan sesama jenis di Boyolali, Jawa Tengah, menjadi pergunjingan warga Desa Cluntang, Musuk, Boyolali.

Layaknya pesta pernikahan pada umumnya, Ratu Airin dan Dumani mengenakan baju layaknya sepasang pengantin. Namun yang berbeda, Karla yang berstatus lelaki menikahi Dumani yang juga lelaki warga Desa Musuk, Boyolali.

Syukuran itu berlangsung pada Sabtu 10 Oktober 2015 lalu. Poster berukuran sedang pun dipasang di belakang pelaminan dengan bertuliskan "Tasyakuran Bersatunya Ratu Airin Karla dan Dumani, Mohon Doa".

Setelah berita "pernikahan" ini menghebohkan warga, Ratu Airin Karla yang bernama asli Daroni (26) pun angkat bicara. Dia membantah acara tersebut sebagai pernikahannya dengan Dumani. 

Pengenaan kebaya dan pelaminan hanyalah latar untuk memenuhi nazar. Daroni pun menegaskan, acara itu bukan pernikahan, dan hanya acara tasyakuran.

"Saya tidak pernah mengurus izin pernikahan kok. Itu hanya syukuran saja dan mengundang beberapa warga dan teman-teman," kata Daroni.

Karla pun menyadari bahwa hukum di Indonesia tidak mungkin melakukan pernikahan sesama jenis.

Daroni dan Dumani sudah menjalin pertemanan selama sembilan tahun merasa cocok dan memilih untuk berbisnis dan hidup bersama.


Pernikahan Gay di Bali Yang Hebohkan Media Sosial

Sekitar pertengahan bulan September yang lalu, para pengguna media sosial dikagetkan dengan foto pernikahan sepasang pria yang diduga digelar di Bali.


Dalam rangkaian foto-foto itu terlihat seorang pria yang kemungkinan besar adalah seorang warga negara asing berdiri di sebuah pelataran yang dikelilingi kolam.

Pria itu mengenakan pakaian tradisional semacam beskap dan bawahan berupa kain berwarna biru serta mengenakan kalung rangkaian bunga.

Sementara itu, di hadapannya, seorang pria lain dengan pakaian serupa tengah berlutut di hadapan sepasang suami istri berusia lanjut yang kemungkinan adalah orangtua pria tersebut.

Di foto lain terlihat, kedua pria tersebut berpose mesra, berpegangan tangan, dan saling menempelkan dahi mereka.

Foto-foto itu juga disertai komentar yang isinya adalah ucapan selamat untuk pasangan yang tengah berbahagia dan diakhiri dengan tagar #loveknowsnolimits.


Rangkaian foto itu memicu isu pernikahan gay di Pulau Dewata, dan membuat gerah banyak pihak.

Bahkan Kepala Polda Bali Irjen Sugeng Priyanto pun terpaksa angkat bicara. Dia mengatakan, aparat kepolisian sudah menindaklanjuti kabar tentang adanya prosesi pernikahan di antara dua lelaki yang berlangsung di Ubud, Gianyar.

Polisi sudah meminta keterangan beberapa pihak terkait informasi yang awalnya berasal dari foto-foto yang menyebar di media sosial.

"Data awal yang bisa kita himpun dari kepolisian bahwa dua laki-laki ini, satu warga negara Amerika (Serikat) dan satunya warga negara Indonesia. Keterangan yang kita dapat bahwa mereka sudah menikah di Amerika. Kedatangannya ke Indonesia, ke Bali ini, mereka melakukan semacam perayaan," kata Sugeng.

Tak lama setelah menjadi perbicaraan di media sosial, foto-foto itu pun menghilang dari akun yang pertama kali mengunggah foto tersebut. 


Naryo, Lelaki Asal Ngabang yang Hidup Rukun dengan 9 Istri

Beberapa bulan lalu, nama Joko Setyo Sunaryo alias Naryo mendadak menjadi tenar di jagat media sosial Tanah Air. Pria kelahiran 21 Oktober 1977 ini terkenal lantaran memiliki sembilan orang istri dan dikaruniai 16 orang anak.


Uniknya pula, dari sembilan istri tersebut, enam di antaranya tinggal dalam satu rumah. Dua sudah tidak ada, sedangkan satu lagi sedang menyelesaikan pendidikan kedokteran di Belanda.

Naryo, warga Dusun Pulau Bendu, Desa Hilir Tengah, Kecamatan Ngabang, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, ini pun tak sungkan untuk berbagi cerita kehidupannya tersebut.

Bagi Naryo tak sulit hidup dengan sekian banyak istri. “Omong kosong, saya tidak menggunakan pelet. Asli kejujuran dan kebijaksanaan saya, makanya mereka mau untuk saya nikahi,” kata Naryo.

Naryo menikah untuk pertama kalinya pada tahun 1999. Bahkan, dari sembilan istri tersebut, tak satu pun yang menurut dia sulit untuk didapatkan.

Kini, Naryo sudah dikaruniai 16 orang anak. Bahkan ada dua anaknya yang dilahirkan dalam waktu yang hampir bersamaan. Kedua istri itu pun lalu bisa berbagi peran dengan bergantian memberi ASI kepada kedua bayi tersebut.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Curahan Hati Isteri Yang Di Madu 3 .::

Sahabat saat ini aku berada di tanah suci mekkah, dua kali sudah aku menginjakkan kakiku di tanah suci ini. Namun, yang kedua ini betapa lebih membuat aku sadar dari setiap akhlak kurang baik yang pernah aku torehkan dalam keluargaku tercinta, terlebih kepada dinda maduku.


Layaknya sebagai perempuan normal, terkadang terbersit dalam hati rasa ketidaksukaan dan ketidaknyamanan ketika sang suami tercinta meminta untuk ta'addud, namun betapa aku juga mendamba menjadi istri yang sami'na wa atha'na kepada Allah, Rasulullah dan suami.

Jadi apakah ini suatu keterpaksaan sebab agama hingga aku mengizinkan suamiku menikah lagi dengan pilihan dia sendiri, aku tidak tahu.

Wanita yang mau dinikahi suamiku adalah seorang gadis berusia 25 tahun, suamiku sendiri berusia 35 tahun dan aku, umurku 34 tahun.

Awal-awal suamiku kenal dengan gadis ini adalah dari jejaring facebook, suamiku merasa cocok dengan gadis ini, karena tidak ingin berlarut-larut dalam gelimang dosa yang terbalut dengan saling mengajak beramar ma'ruf maka dengan santun nya suamiku meminta izin kepadaku untuk menikahi gadis ini.

Tidak sekalipun suamiku berbohong kepada ku karena prinsip dia "Tidak patut seorang hamba berbohong sebab hanya akan mendatangkan kesia-siaan"

Berhari-hari aku belajar menata hati, menyiapkan perasaan dengan sebaik-baiknya untuk menerima permintaan suamiku yang sungguh meremukkan hati. Namun sekali lagi, aku benar-benar mencintai suamiku tidak mungkin aku membiarkan suamiku terus larut dalam rasa bersalahnya karena telah hendak mengakhiri kesalahan itu dengan jalan syar'i yaitu menikahi gadis itu.

Lihatlah suamiku betapa bijiksananya memiliki pemikiran seperti ini, itu berarti suamiku adalah seorang laki-laki yang bertanggung jawab atas segala perbuatan yang ia lakukan. Dan akhirnya akupun mengizinkan suamiku menikahi gadis itu dengan penuh kesedihan yang menghujam uluh hati, apakah aku tidak ikhlas? Apakah aku tidak ridha dengan suamiku menikah lagi? Percuma bahas ini, toh aku tidak bisa membiarkan suamiku dalam kekalutan berkecimpung kemaksiatan.

Alhamdulillah,,, istri yang dipilih suamiku ternyata dia adalah seorang wanita yang berakhlak baik. Cara pakaian dia yang syar'i, cara tutur bicara dia yang sopan, sungguh benar-benar tidak salah suamiku memilih matsna. Aku biasa memanggil dia dinda dan dia biasa memenggil aku yunda.

Betapa kami berdua sangat akrab layaknya kakak beradik, dia juga sungguh perhatian kepada kedua anak ku, tapi astagfirullah syaitan apa dulu yang nyangkut dalah hatiku, tidak sedikitpun rasa suka itu terbersit dalam hatiku, kebaikannya tak mampu mengalahkan rasa benci dan perih ku, hatiku berontak untuk memiliki madu.

Dua tahun pernikahan maduku dan suamiku belum juga dikaruniyai anak, sementara akupun juga tidak ada harapan lagi untuk mengandung. Maka aku mencari cara bagaimana aku bisa membalas sakit hatiku ini. Akhirnya ide itu muncul juga.

Dalam sebuah majlis ta'lim dimana biasa aku kajian dengan suami dan maduku, ada seorang akhwat yang masih gadis namanya lirna. Lirna ini sangat kagum sekali melihat keakraban kita bertiga, usia dia masih 20 tahun, dia juga tergolong dari keluarga yang kurang mampu, maka aku mendesak suamiku agar mau menikahi lirna ini.

Aku berhujjah agar bisa membantu perekonomian keluarga dia. Sebetulnya suamiku enggan untuk menikah lagi, dua sudah cukup baginya, tapi aku terus memaksa suami ku untuk menikahi lirna ini. Dari dulu suamiku tidak pernah menolak apa-apa yang aku minta, dan waktu itupun ketika aku meminta suamiku untuk menikahi Lirna, dia juga mengabulkan meski aku harus menunggu beberapa bulan.

Betapa aku sangat yakin kalau dinda maduku akan juga merasakan sakit yang sama persis dengan yang aku alami semasa dulu ketika suamiku menikahi dia,inilah yang aku inginkan yaitu membalas sakitku.

Ideku berjalan dengan lancar, suami sudah mau mengabulkan permintaanku, dan keluarga lirna juga setuju. Aku meminta agar suami tidak memberitahukan perihal ini kepada maduku, aku sendiri yang akan memberitahunya, dengan beralasan agar aku dan maduku semakin akrab.

Ketika hari ijab qabul akan berlangsung aku melihat wajah maduku yang penuh dengan tanda tanya besar, aku juga melihat kebingungan yang menyelimuti dirinya, mungkin dia tidak berani tanya sama orang lain tentang berita yang sudah beredar dikampung kami,bahwa suami kami akan menikah lagi.

Dengan perasaan gundah dia beranikan diri bertanya kepadaku, apakah benar suami kami akan menikah lagi, dan aku jawab ya. Remuk sudah hati maduku ini, tanpa sebelumnya diberitahu, air mata itu telah menggenang dipelupuk matanya,mungkin dia merasa sangat terhina. dan ini yang ku inginkan, yaaa balas dendam ku telah terpenuhi.


"Barakallahuu lakumaa wabarah 'alaikuma wajama'aa bainakumaa fii khair, abi, dek Lirna semoga menjadi pernikahan yang sakinah mawaddah warahmah, Amin Ya Rabb," kata-kata ini yang muncul dari mulut maduku.

Senyum di bibirnya menambah keindahan wajahnya, gemulai cara dia berjalan seperti tiada rasa benci, madu ku ridha dengan pernikahan suami. Seharusnya aku banyak berteladan pada maduku, tentang keikhlasan dan kesabarannya. Tapi tidak, waktu itu, aku benar-benar benci dia, dan benci ini selalu aku tutupi.

Malam itu ketika acara resepsi pernikahan suamiku dengan dek Lirna selesai dan juga para tamu undangan sudah pulang. Maduku dinda menghampiri aku, memberitahu bahwa bapaknya meninggal dunia, dengan lembut aku berkata.

"Dinda malam ini adalah malam bahagia Abi dengan madu kita dek Lirna, tegakah kita akan merusak malam yang indah ini bagi mereka, dinda sabar ya... tunggu sampai tiga hari, nanti kita sama-sama kasih tahu Abi, sabar ya,, semoga Allah meridhai segala amal perbuatan semasa hidup bapak . amin ya Rabb.

"Hah betapa aku sangat bahagia, ketika melihat air mata menetes dari pelupuk mata maduku itu, aku tahu hatinya sangat pedih melihat suami yang nikah lagi tanpa pemberitahuan terlebih dulu, dan kini bapaknya meninggal dunia, sementara dia tidak bisa melihat jenazahnya. lengkap sudah kebahagiaan malam itu, aku sangat puas menyakiti maduku,.
Namun... Ketawadhu'an dan kesabaran itu selalu bersama maduku dinda, diantara istri-istri suamiku hanya maduku dinda ini yang sibuk mengurus rumah tangga kami,seperti bersih-bersih rumah, nyuci baju, pokoknya sama persis dengan seorang pembantu, hanya saja dia tidak pandai memasak seperti aku dan maduku dek Lirna.

Suamiku sepertinya juga tidak seperduli dulu sama dia, hmmmm betapa aku adalah wanita yang beruntung bisa mengambil simpati suamiku.

Mungkin jika aku sudah jadi dia, alangkah malang nasibku jadi istri kedua yang sudah tidak diperdulikan lagi sama suami,pastilah sangat kesepian,tidak ada anak yang menemani dalam kesendiriaan, namun sekali lagi dia adalah matsna yang shalihah,dia tidak mengukur kesepian itu sebab ketidak pedulian suami, kesendirian sebab tidak ada momongan,dia cukup bahagia bisa menjadi istri yang patuh sama suami, membantu aku momong anak-anakku dan ridha atas perlakuan suami, baginya sudah lebih dari cukup.

Aku tahu persis kesedihan itu menyemburat dibalik wajah maduku dinda, terlebih ketika dek Lirna madu kita mengabarkan ada janin dalam kandungannya, sebulan kemudian dalam rahimku pun ada janin juga, Subhanallah aku hamil,,, alangkah bahagianya kami, aku dan madu ku dek Lirna.
Saat itu kami berempat kumpul dalam rumahku. Abi ingin mengajak dua istrinya untuk mengunjungi tanah suci Mekkah, maka undian pun dilaksanakan, dengan melipat kertas yang di dalam sudah tertera nama kita bertiga, aku, maduku dinda, dan maduku dek Lirna.

Ketiga lipatan kertas itu kami masukkan kedalam botol lalu kita kocok, dan mengeluarkan dua kertas dari dalam nya. kemudian kami buka lipatan kedua kertas itu, ada namaku dan nama maduku dinda.
" Aku nyidam, pingin ketanah suci ." ucap maduku dek Lirna.

"Kalau begitu dek Lirna aja yang berangkat, biar aku yang dirumah ngurus anak-anak" jawab maduku dinda.

"Dinda... kan yang keluar nama dinda?." bantahku.

"Yunda,, gak apa-apa, kasian janin dek Lirna. Semoga janin yunda dan dek lirna kelak nanti jadi anak shalih atau shalihah yang patuh kepada kedua orang tuanya dan agamanya ,, Aamiin Ya Rabb."

Aku masih ingat senyum itu terus mengembang di antara bibir maduku dinda, tulusnya kata-kata yang ia ucapkan, menyejukkan jiwaku hingga rasa iba mulai menyergap relung hatiku.

Akhirnya Aku, Abi dan madu ku dek Lirna lah yang berangkat ke tanah suci. Di tanah suci wajah maduku dinda seperti hantu yang terus membuntutiku, selama ini aku menjadi madu yang terjahat bagi dirinya, aku tidak bisa menjadi penopang yang membuat dia nyaman, selalu saja kusakiti hatinya, sungguh hatinya penuh dengan goresan-goresan luka yang menyayat, sekali lagi dia tidak pernah membalas, dia hanya diam, diam dan diam.

Apalagi akhir-akhir ini suami juga jarang sekali memperhatikan maduku dinda. Apakah dia protes dengan kelakuan kami? Tidak sahabat! Maduku adalah seorang wanita shalihah yang selalu membawa kemaslahatan bagi keluarga kami.

Maduku dinda, kurus badannya tidak seperti aku dan maduku dek Lirna, mungkin terlalu banyak melakukan pekerjaan rumah sementara dia rajin puasa sunnah.

Asal kalian tahu, nafkah yang diberikan suami itu separuhnya untuk aku dan maduku dek Lirna, maduku dinda selalu bilang uang nya lebih dari cukup sebab kebutuhan tidak banyak, tidak ada anak, belum lagi dia juga dapat bayaran dari mengajar dimajlis ta'lim kami. Aku dan maduku dek Lirna bahagia menerima uang nafkah itu.

Waktu itu ketika kami pulang dari tanah suci, aku dapat kabar kalau ibu {maduku dinda} wafat. Aku menyarankan agar dinda maduku mengabarkan hal ini pada suami{supaya kita bisa bareng-bareng ta'ziyah}, namun dinda maduku tidak mau, dia bilang." Setiap yang bernyawa pasti akan mati.

Hari ini adalah hari istimewa kalian bertiga, pasti kalian sangat bahagia,dan lagi pula kalian juga capek, tidak mungkin aku mengabarkan hari duka keluargaku dihari bahagia ini, cukup do'a yang akan menyertai perjalanan ibu ku ke alam keabadian." Aku nangis mendengar jawaban dinda maduku yang sungguh tegar itu.
Saat itu ketika maduku dek Lirna melahirkan disusul kemudian aku juga melahirkan, wahhh dinda maduku sangat sibuk sekali mondar-mandir kesana-kemari, memenuhi setiap kebutuhan kami, juga membersihkan apa-apa yang kotor dirumah kami, betapa capeknya aku membayangkan, belum lagi dia juga harus mengajar.

Saat badan nya capek, keseimbangan badan pun juga menurun, maduku dinda dibentak oleh suami, karena menjatuhkan gelas kenang-kenangan dari sahabatnya, kata-kata kurang baik juga keluar dari mulut suami.

Dinda maduku langsung duduk bersimpuh dengan buliran-buliran air mata, kemudian maduku minta maaf lalu pergi mengajar ke majlis.
Malam itu udara begitu dingin, dan di malam itu juga terakhir kalinya aku menatap wajah maduku yang sendu. Maduku dinda datang kerumah sambil membawa seplastik bungkusan lemmet, enak sekali. Wajahnya seperti bercahaya, lain dari hari-hari biasa, malam itu maduku dinda juga terlihat cantik, meski tanpa make up.

Dengan kata-kata yang selalu terdengar santun dia bertanya." Yunda, apakah aku pernah membuat hati yunda sedih?" tersentak kaget aku dengan pertanyaan dinda maduku itu, lalu dia terus melanjutkan kata-katanya."

Wanita yang tercipta sebagai pelengkap dan pelipur lara bagi seorang laki-laki, entah selama aku jadi istri Abi, apakah aku sudah melayani dia dengan sebaik dari pelayanan yang paling baik, aku tidak pernah tahu, karena Abi tidak pernah menegurku belakangan ini, yunda,, sampaikan salam maafku kepada Abi jika nanti beliau pulang, dan aku juga minta maaf kepada yunda jika ada salah kata dan tingkah laku yang tidak berkenan di hati yunda, sampaikan maafku kepada dek Lirna juga, sekarang aku pulang dulu yunda terimakasih banyak atas semuanya, Assalamu'alaikum...,"


Esok harinya hingga matahari di ujung kepala, dinda maduku tak kunjung kerumahku, biasanya pagi-pagi sekali dia datang ke rumah membantu aku melayani anak-anak dan bersih-bersih rumah.
Aku menyuruh suami untuk datang ke rumah maduku dinda, dan ketika suami telah di sana, suami mendapati maduku dinda dalam sujud berbalut mukena telah meninggal dunia. Suami pingsan taksadarkan diri terlebih setelah menemukan buku diari milik dinda maduku....

*******

Bismillah.....

Inilah aku dan kehidupanku, aku tahu dunia hanya singgahan sementara dan alam yang kekal abadi tengah menunggu, inilah aku dan kehidupanku, setiap taqdir yang tergores tidak luput dari hikmah didalamnya.

Aku perempuan lemah dengan segala kekurangan mengharap suatu keberkahan yang bisa membuat rumah tangga kami dalam limpahan rahmat MU ya Rabb. Mungkin aku masih belum pantas dikarunia seorang anak, ini taqdir yang mesti aku jalani, walau terkadang hati menangis, merintih mendamba seorang anak yang bisa menjadi kebanggaan orang tua.

Inilah aku dan kehidupanku, aku perempuan lemah yang setiap yang ada didiri dan jiwaku adalah atas kendali MU, lalu apakah aku salah jika Aku tidak bisa menumbuhkan janin dalam rahimku?

Aku tidak punya kekuatan untuk melakukan itu,aku tidak punya apa-apa,aku bukan apa-apa dan aku perempuan yang papa, tanpa rahmat MU ya Rabb, tidak mungkin aku bisa bertahan sampai detik ini, betapa aku sangat bersyukur setiap kebahgian yang datang dalam keluarga kami, ENGKAU obati rasa rindu memiliki anak dengan hadirnya bayi-bayi mungil dari rahim maduku.

Sungguh ENGKAU maha tahu, Engkau tidak memberi apa yang kami minta, namun ENGKAU memberi apa yang kami butuhkan, Rabb ampuni aku saudari-saudari ku terlebih suamiku yang aku cintai, dia tidak bermaksud begitu,dia tidak sengaja tidak memperdulikan aku,
Engkau MAHA tahu ya Rabb.

Setelah ini aku berharap semoga suamiku labih baik lagi terhadap saudari-saudariku. Pasti suamiku sangat bahagia memiliki madu-madu seperti mereka yang mampu memberikan apa yang dia minta, sekali lagi inilah taqdir MU ya Rabb, aku lebih bahagia disisi MU bertemu kekasih-kekasih MU, semoga suami ku ridha dengan kepergian ku, Aamiin Ya Rabb.....

~Dinda~


Masih banyak lagi tulisan-tulisan dalam diari maduku, namun suami tak mampu lagi membaca tiap lembar-lembar isinya, suami, aku dan maduku dek Lirna sangat merasa bersalah telah memperlakukan maduku dinda tidak adil, sungguh rasa bersalah itu mengiringi hari-hari kami, tapi kami ridha dan Semoga Allah subhanahu wata'ala, memberi kelapangan kepada kami semua, dan mengampuni dosa-dosa kami, semoga kami bisa menjadi manusia yang lebih baik lagi,, Aamiin....


Sumber dari : http://www.wajibbaca.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS