RSS
Container Icon

::. Nabi Idris AS : Melihat Surga Dan Neraka .::

Meskipun tidak terlalu banyak dibahas dalam Al-Quran, Namun, kisah Nabi Idris as ini tidak kalah menyimpan pelajaran hidup bagi manusia. Nabi Idris as adalah keturunan keenam dari Nabi Adam as yang mendapatkan hak kenabian dari Allah SWT. Menurut kitab tafsir, Nabi Idris hidup 1.000 tahun setelah meninggalnya Nabi Adam as.

Kisah-kisah Nabi Idris juga akan membuat kagum siapapun yang membaca atau mengetahuinya. Allah SWT menganugerahi Nabi Idris as dengan kepandaian dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, seperti matematika dan astronomi. Nabi Idris as juga diketahui sangat ahli dalam membuat alat-alat kebutuhan manusia.

Kepintaran yang dimiliki oleh Nabi Idris as ini mewarnai kisah-kisah Nabi Idris selama hidupnya. Kepintaran Nabi Idris ini bisa jadi mungkin nanti akan menginspirasi kita untuk menjadi orang yang lebih pintar. Karena apapun yang terangkum dalam kisah-kisah nabi pasti selalu bisa menularkan hal-hal baik.

* Tamu Untuk Nabi Idris as

Tahukah kita bahwa kisah-kisah Nabi Idris ini menawarkan sesuatu hal yang unik? Bahwa keseharian Nabi Idris as. salah satunya diisi dengan menjahit. Ya, kenyataannya memang demikian. Seperti tercantum dalam riwayat Ibnu Abbas, yang mengatakan bahwa “Daud adalah seorang pembuat perisai, Adam seorang petani, Nuh seorang tukang kayu, Idris seorang penjahit dan Musa adalah penggembala.” (HR. al-Hakim). Kisah-kisah nabi Allah ternyata menggambarkan keseharian para nabi yang tidak jauh dengan kehidupan manusia.

Masih dalam rangkaian kisah-kisah Nabi Idris, diceritakan bahwa setiap kali beliau memasukkan jarum untuk menjahit pakaian, tidak pernah beliau luput dari mengucapkan tasbih. Nabi Idris as juga merupakan sosok yang selalu berpuasa. Amal dan ibadahnya yang luar biasa, mengundang keinginan malaikat maut (Izrail) untuk berjumpa dengan beliau.

Atas izin Allah SWT, Malaikat Izrail pun datang menemui Nabi Idris as dalam sosok seorang laki-laki yang rupawan. Tanpa mengetahui sosok asli yang menjadi temannya ini, Nabi Idris as mengajak malaikat untuk melakukan perjalanan mengelilingi alam sekitar. Kisah-kisah Nabi Idris memang penuh dengan cerita menarik.

Dalam kisah-kisah Nabi Idris as diceritakan bahwa tak terasa, sudah empat hari mereka bersiar-siar bersama dan menjadi sahabat. Nabi Idris menemukan kejanggalan pada diri temannya itu. Beliau merasa, tingkah laku temannya ini amat berbeda dengan sifat-sifat manusia biasa. Akhirnya, beliau pun tidak dapat menahan hasrat ingin tahunya. Lalu, terjadilah percakapan ini :

Nabi Idris as: “Wahai tuan, bolehkah saya tahu, siapakah tuan yang sebenarnya?”
Malaikat Izrail: “Saya adalah Malaikat Maut.”
Kaget sekali Nabi Idris mendengar jawaban teman barunya itu.
Nabi Idris as: “Apakah tuan datang untuk mencabut nyawaku?” tanyanya lagi.
Malaikat Izrail: (tersenyum) “Tidak, saya datanghanya untuk menziarahimu dan Allah SWT. telah mengizinkan niatku.” Kemudian, Nabi Idris as pun minta permohonan yang tidak mungkin diminta manusia biasa sekarang ini.
Nabi Idris as: “Wahai malaikat maut, kabulkanlah satu permintaanku kepadamu. Cabutlah nyawaku, kemudian tuan mohonkan kepada Allah SWT agar menghidupkan aku kembali, supaya aku dapat menyembah Allah setelah aku merasakan dahsyatnya sakaratul maut.”
Malaikat Izrail: “Sesungguhnya saya tidaklah mencabut nyawa seorang pun, melainkan hanya dengan izin Allah.”

Kemudian, Allah SWT memerintahkan kepada Malaikat Izrail agar memenuhi permohonan Nabi Idris as Maka dicabutnyalah nyawa Nabi Idris as saat itu juga.

Ketika Malaikat Izrail melihat kematian Nabi Idris as itu, ia pun menangis. Dengan perasaan iba dan sedih, ia memohon kepada Allah SWT agar menghidupkan kembali sahabatnya itu. Sungguh, Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Allah pun menghidupkan kembali Nabi Idris as. Kematian Nabi Idris yang hanya sementara ini juga terangkum dalam kisah-kisah Nabi Idris.

* Melihat Surga Dan Neraka

Nabi Idris as adalah salah satu nabi yang pernah melihat surga dan neraka. Setelah permintaannya dikabulkan Allah SWT, Nabi Idris as. memohon untuk diperlihatkan surga dan neraka kepadanya. Atas izin Allah, Malaikat Izrail pun mengajak beliau untuk melihat dua tempat yang akan menjadi persinggahan terakhir bagi manusia itu. Dalam kisah-kisah Nabi Idris tersebut secara jelas dituliskan bahwa hal itu memang benar-benar terjadi.

Masih dalam kisah-kisah Nabi Idris. Diceritakan bahwa pertama-tama, malaikat membawa Nabi Idris as. ke tempat paling mengerikan, yaitu neraka. Baru sampai di dekat pintu neraka, Nabi Idris as. pingsan karena melihat penjaga pintu neraka yang wajahnya amatlah mengerikan. Beliau menyaksikan penjaga pintu neraka itu menyeret dan menyiksa manusia-manusia yang durhaka terhadap perintah Allah SWT semasa hidupnya. Belum pernah beliau menyaksikan tempat paling mengerikan selain neraka. Tak kuasa menyaksikan berbagai kengerian, Nabi Idris as. pun meninggalkan tempat itu dengan tubuh yang lemas.

Selesai mengunjungi neraka, kisah-kisah Nabi Idris juga menggambarkan keadaan di surga. Malaikat Izrail pun membawa Nabi Idris as.ke surga. Dikatakan bahwa malaikat penjaga pintu surga, yaitu Malaikat Ridwan,memiliki sosok yang rupawan. Malaikat Izrail pun memberi salam kepadanya. Malaikat Ridwan amat sopan dan ramah. Wajahnya yang berseri-seri mempersilakan mereka untuk memasuki surga.

Ketika melihat isi surga, beliau pun hampir pingsan. Namun, kali ini bukan karena takut atau ngeri, melainkan karena takjub akan pesona dan keindahan tempat ini. Dikatakan bahwa beliau melihat sungai-sungai mengalir jenih seperti kaca. Di pinggir sungai tersebut, tumbuh pepohonan yang batangnya berkilau-kilau karena terbuat dari emas dan perak.

Beliau juga melihat istana-istana pualam yang diperuntukkan bagi penghuni surga. Nabi Idris as pun tak kuasa menahan keterpukauannya. Berkali-kali beliau mengucap “Subhanallah, Subhanallah, Subhanallah…”

Nabi Idris as. bahkan meminum air surga yang luar biasa nikmatnya. Berulang kali, ia mengucap “Alhamdulillah” setelah meminum air tersebut. Saat mengelilingi surga, beliau ditemani oleh para bidadari yang cantik dan anak-anak muda yang tampan. Gambaran keindahan yang dimiliki surga benar-benar menjadi pengalaman berharga Nabi Idris yang tertulis dalam kisah-kisah Nabi Idris.

Setelah puas melihat surga, tibalah waktunya pergi bagi Nabi Idris untuk kembali ke bumi. Tapi ia tidak mau kembali ke bumi. Hatinya sudah terpikat keindahan dan kenikmatan surga Allah SWT. 

“Saya tidak mau keluar dari surga ini, saya ingin beribadah kepada Allah sampai hari kiamat nanti,” kata Nabi Idris.
“Tuan boleh tinggal di sini setelah kiamat nanti, setelah semua amal ibadah dihisab oleh Allah, baru tuan bisa menghuni surga bersama para Nabi dan orang yang beriman lainnya,” kata Malaikat Izrail.
“Tapi Allah itu Maha Pengasih, terutama kepada Nabi-Nya. Akhirnya Allah SWT mengkaruniakan sebuah tempat yang mulia di langit, dan Nabi Idris as menjadi satu-satunya Nabi yang menghuni surga tanpa mengalami kematian. Waktu diangkat ke tempat itu, Nabi Idris berusia 82 tahun.

Firman Allah SWT : 
“Dan ceritakanlah Idris di dalam Al-Qur’an. Sesungguhnya ia adalah orang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi, dan kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi.” (QS Al-Anbiya:85-86).

Pada saat Nabi Muhammad saw. sedang melakukan perjalanan Isra’ Mi’raj ke langit, beliau bertemu Nabi Idris. “Siapa orang ini?” Tanya Nabi Muhammad kepada Jibril yang mendampinginya waktu itu."Inilah Idris," jawab Jibril. Nabi Muhammad mendapat penjelasan Allah tentang Idris dalam Al-Qur’an Surat Al-Anbiya ayat 85 dan 86, serta Surat Maryam ayat 56 dan 57.

Wallahu a’lam..
Semoga kita semua kelak akan menjadi penghuni surga-Nya wahai sahabat sekalian.. Mari perbanyak amal kebaikan dan jangan lupa pula berdo’a selalu mengharap kepada Allah Yang Maha Memberi.. Insya Allah, semoga bermanfaat...

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Sampai Jumpa Disurga .::

Dari Rajâ` bin ‘Umar an-Nakha’iy, dia berkata,
“Di Kufah ada seorang pemuda berparas tampan, sangat rajin beribadah dan sungguh-sungguh. Dia juga termasuk salah seorang ahli zuhud. Suatu ketika, dia singgah beberapa waktu di perkampungan kaum Nukha’ lalu tanpa sengaja matanya melihat seorang wanita muda yang berparas elok nan rupawan. Ia pun tertarik dengannya dan akalnya melayang-layang kerananya. Rupanya, hal yang sama dialami si wanita tersebut. Pemuda ini kemudian mengirim utusan untuk melamar si wanita kepada ayahnya namun ayah wanita tersebut memberitahukannya bahwa dia telah dijodohkan dengan anak saudaranya (sepupunya). Keadaan ini membuat keduanya begitu tersiksa dan terhiris.


Lalu si wanita mengirim utusan kepada si pemuda ahli ibadah tersebut berisi pesan, ‘Sudah sampai ke telingaku perihal kecintaanmu yang teramat dalam kepadaku dan cobaan ini begitu berat bagiku disertai liputan perasaanku terhadapmu. Jika berkenan, aku akan mengunjungimu atau aku permudahkan jalan bagimu untuk datang ke rumahku. Lantas dia berkata kepada utusannya itu, ‘Dua-duanya tidak akan aku lakukan. Dia kemudian membacakan sepotong ayat dari Al-quran, firman-Nya,
‘Sesungguhnya aku takut siksaan pada hari yang agung jika berbuat maksiat kepada Rabbku.’ (Q.s.,az-Zumar:13)
Aku takut api yang lidahnya tidak pernah padam dan jilatannya yang tak pernah diam.

Tatkala si utusan kembali kepada wanita itu, dia lalu menyampaikan apa yang telah dikatakan pemuda tadi, lantas berkatalah si wanita, ‘Sekalipun yang aku lihat dari dirinya demikian namun rupanya dia juga seorang yang amat zuhud, takut kepada Allah? Demi Allah, tidak ada seorang pun yang merasa dirinya lebih berhak dengan hal ini (rasa takut kepada Allah) dari orang lain. Sesungguhnya para hamba dalam hal ini adalah sama.

Kemudian dia meninggalkan gemerlap dunia, membuang semua hal yang terkait dengannya, mengenakan pakaian yang terbuat dari bulu (untuk menampakkan kezuhudan) dan fokus dalam ibadah. Sekalipun demikian, dia masih hanyut dan menjadi kurus kering kerana cintanya terhadap si pemuda serta perasaan kasihan terhadapnya hingga akhirnya dia meninggal dunia kerana memendam rasa rindu yang teramat sangat kepadanya.

Sang pemuda tampan pun sering berziarah ke kuburnya. Suatu malam, dia melihat si wanita dalam mimpi seolah dalam penampilan yang amat bagus, seraya berkata kepadanya, ‘Bagaimana khabarmu dan apa yang engkau temukan setelahku.?’ Si wanita menjawab,
Sebaik-baik cinta, adalah cintamu wahai kekasih, Cinta yang menggiring kepada kebaikan dan berbuat baik
Kemudian dia bertanya lagi, ‘Ke mana kamu akan berada.?’ Dia menjawab,
Ke kenikmatan dan hidup yang tiada habisnya, Di syurga nan kekal... Milik yang tak pernah punah
Dia berkata lagi kepadanya, ‘Ingat-ingatlah aku di sana kerana aku tidak pernah melupakanmu. Dia menjawab, ‘Demi Allah, akupun demikian. Aku telah memohon Rabbku, Mawla-Ku dan kamu, lantas Dia menolongku atas hal itu dengan kesungguhan. Kemudian wanita itupun berpaling. Lantas aku berkata kepadanya, ‘Kapan aku akan dapat melihatmu.?’ Dia menjawab, ‘Engkau akan mendatangi kami dalam waktu dekat. 

Rupanya benar, pemuda itu tidak hidup lama lagi setelah mimpi itu, hanya tujuh malam. Dan, setelah itu, dia pun menyusul, berpulang ke rahmatullah. Semoga Allah merahmati keduanya.


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Pesan Cinta Dari Surga .::

Pada suatu musim haji Abu Sulaiman Ad Darany pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji dan berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Di tengah perjalanan, dia berjumpa dengan seorang pemuda yang bagus dan pakaiannya kemas. Pemuda tersebut memberi salam dan dijawab oleh Abu Sulaiman dan teman-temannya.

"Dari mana anda?" tanya Abu Sulaiman
"Saya dari Iraq" jawabnya
"Bolehkah saya pergi bersama rombongan tuan?"
"Boleh."

Maka pemuda itu pun bergabung dengan Abu Sulaiman yang sama-sama ingin menuju ke Makkah. Sepanjang perjalan pemuda tersebut sentiasa membaca Al Qur'an dan bila berhenti istirahat pula terus mengerjakan sholat. Pada waktu siang dia berpuasa dan waktu malam diisinya dengan sholat, Dzikir dan Munajat kepada Allah SWT. Di kala orang lain sedang rehat atau tidur dia terus beribadah tidak berhenti-henti. Begitulah kebiasan pemuda itu yang dikerjakannya sampai ke Makkah. Dia kelihatan tidak letih atau malas bahkan dari hari ke hari semakin rajin dan giat sehingga orang yang melihatnya merasa kagum.

Setelah beberapa hari berjalan sampailah Abu Sulaiman ke tanah suci Makkah dan masing-masing sibuk dengan urusan mereka. Begitu juga dengan pemuda salih itu akan berpisah dengan Abu Sulaiman. Namun sebelum berpisah Abu Sulaiman ingin bertanya kepadanya mengenai kerajinnannya:
"Wahai anakku, aku lihat engkau begitu giat melakukan ibadah tidak kenal letih. Apakah yang mendorong engkau berbuat demikian ?" tanya Abu Sulaiman
"Wahai Abu Sulaiman jangan mencaci aku dalam perkara ini. Sesungguhnya aku telah bermimpi di dalam tidurku aku melihat bangunan-bangunan Syurga yang dibuat dari batu bata emas dan perak, aku lihat pula di dalam istana itu bidadari-bidadari yang sangat cantik tidak pernah aku lihat wajah secantik itu sebelumnya. Salah seseorang di antara mereka tersenyum kepada ku dan berkata: "Wahai pemuda! Bersungguh-sungguhlah engkau kerana Allah dalam meminangku. Aku berharap agar aku akan menjadi milikmu dan engkau menjadi milikku." Setelah itu aku pun terjaga.

Demikianlah si pemuda menceritakan mimpinya yang sangat menarik. Dan mimpi itu pulalah yang membuatnya begitu bersungguh-sungguh tidak kenal letih dalam beribadat kepada Allah SWT. Karena barang siapa yang bersungguh-sungguh maka dia  pasti memperolehi manfaatnya. Setelah mendengar kisah tersebut Abu Sulaiman menjadi tertarik dan memintanya agar mendo'akan untuk dirinya. Kemudian dia pun pergi.

Sahabat yang dirahmati Allah, Allah SWT secara jelas menceritakan di dalam Al-Qur'an bahwa balasan untuk orang-orang yang bertaqwa adalah balasan Syurga seluas langit dan bumi di hari akhirat nanti. Kenikmatan di dalam Syurga yang banyak di gambarkan di dalam al-Qur'an adalah kecantikan dan keindahan para bidadari. Bidadari yang akan menjadi isteri-isteri orang-orang Mukmin di Syurga nanti. Dibawah ini saya sertakan juga beberapa sifat-sifat bidadari yang diceritakan didalam al-Qur'an.
  1. "Di sisi mereka ada bidadari-bidadari yang tidak liar pandangannya dan jeli matanya, seakan-akan mereka adalah telur (burung unta) yang tersimpan dengan baik." (Qs. Ash-Shaaffaat [37]: 48-49)
  2. "Dan pada sisi mereka (ada bidadari-bidadari) yang tidak liar pandangannya dan sebaya umurnya." (Qs. Shaad [38]: 52)
  3. "Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 56)
  4. "Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 58)
  5. "Di dalam syurga itu ada bidadari-bidadari yang baik- baik lagi cantik-cantik." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 70)
  6. "(Bidadari-bidadari) yang jeli, putih bersih, dipingit dalam rumah." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 72)
  7. "Mereka tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni syurga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 74)
  8. "Mereka bertelekan pada bantal-bantal yang hijau dan permadani-permadani yang indah." (Qs. Ar-Rahmaan [55]: 76)
  9. "mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (Qs. Ath-Thuur [52]: 20)
  10. "Dan ada bidadari-bidadari bermata jeli, laksana mutiara yang tersimpan baik." (Qs. Al-Waaqi’ah [56]: 22-23)
  11. "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung, dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan, penuh cinta lagi sebaya umurnya." (Qs. Al-Waaqi’ah [56]: 35-37)

Nabi Muhammad SAW bersabda maksudnya : "Setiap lelaki yang masuk Syurga akan diberi 72 bidadari; tidak peduli pada umur berapa dia mati, ketika dia masuk Syurga dia akan menjadi seorang berumur 30 tahun dan tidak akan tambah tua. Lelaki di Syurga akan diberi keperkasaan yang sama dengan keperkasaan seratus orang lelaki." (Hadis Riwayat Tirmizi)

Firman Allah SWT maksudnya : "Sungguhnya orang-orang yang bertaqwa berada dalam Syurga dan kenikmatan, mereka bersuka ria dengan apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka; dan Tuhan mereka memelihara mereka dari azab Neraka. (Dikatakan kepada mereka): "Makan dan minumlah dengan enak sebagai balasan dari apa yang telah kamu kerjakan", mereka bertelekan di atas dipan-dipan berderetan dan Kami kawinkan mereka dengan bidadari-bidadari yang cantik bermata jeli." (Surah ar-Rahman ayat 70-77)

Diriwayatkan bahawa Rasulullah SAW bersabda maksudnya : "Allah SWT telah menciptakan wajah-wajah bidadari terdiri dari 4 warna; putih, hijau, kuning dan merah. Dan tubuhnya diciptakan dari za'faran, misik dan kafur. Dan rambutnya diciptakan dari cengkeh. Bahagian tubuhnya mulai dari kaki sampai lutut tercipta dari za'faran. Dari lutut sampai buah dada tercipta dari anbar. Dari leher sampai kepala tercipta dari kafur. Andaikata meludah ke dunia, maka ludahnya akan menjelma menjadi misik. Pada setiap dadanya tertulis nama suaminya dan nama dari nama-nama Allah s.w.t.. Pada setiap tangannya mengenakan 10 gelang dari emas, memakai cincin sebanyak 10 pada jari-jarinya, memakai 10 perhiasan gelang kaki dari mutiara dan permata."

"Sekurang-kurangnya penduduk syurga itu memiliki 80,000 pelayan dan dikahwinkan dengan 72 isteri (bidadari). Mereka diberi kekuatan 100 orang ketika makan, minum dan senggama. Dicipta bidadari secara langsung oleh Allah SWT dan bukan melalui proses kelahiran. Kejelitaan digambarkan seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan. Yang sentiasa dara lagi sebaya umurnya, cantik, manja, rindu dan amat mencintai suaminya. Yang suci dari sebarang kotoran, haid, nifas, kencing dan air mani. Sopan menundukkan pandangan, tidak pernah disentuh oleh mana-mana jin atau manusia sebelum mereka."

"Sangat putih kulitnya. Bermata jeli, anak mata hitam pekat bagaikan mata bayi yang baru dilahirkan, bahkan lebih jernih dan lebih becahaya. Lebar matanya disertai bulu mata bagaikan sayap burung yang sedang terbang. Mempunyai betis yang tembus, yang sangat indah mata melihat sehingga boleh terlihat sumsum betis dari belakang dagingnya. Mempunyai kelembutan seperti lembutnya selaput telur di dalam telur yang melekat di kulit luar. Dikurniakan Allah SWT cahaya pada wajah seperti bulan purnama. Cahaya serta bau harum semerbak pada tubuh mereka dapat memenuhi dunia antara langit dan bumi. Sedangkan tutup kepala bidadari itu lebih baik dari dunia dan seisinya."

Kisah mengenai kecantikan bidadari yang diceritakan Allah SWT dalam al-Qur'an dan hadis-hadis Nabi SAW adalah sebagai motivasi kepada orang-orang Mukmin supaya merasai dan menganggap hidup di dunia ini adalah sementara saja dan kehidupan di hari akhirat adalah kehidupan yang kekal abadi dan kenikmatan sebenarnya adalah disana bukan di dunia ini. Jauhilah segala kemungkaran kerana nikmat di dunia ini adalah menipu dan tidak kekal lama. Mereka yang terpesona dengan nikmat di dunia dan sanggup melakukan kemungkaran akan menderita di hari akhirat nanti yang di sediakan azab oleh Allah SWT.

Setiap orang Mukmin yang sentiasa berjihad dan berjuang di jalan Allah dengan ikhlas untuk mencari keredhaan-Nya maka 72 orang bidadari sedang menantinya disana, dan mereka tidak sabar-sabar menanti kedatangan suami-suami mereka yang masih berada didunia lagi. Bidadari-bidadari yang berada di Syurga marah kepada isteri orang Mukmin di dunia yang menyakiti hati bakal suami-suami mereka kerana isteri yang di dunia ini adalah sementara saja sedangkan bidadari-bidadari yang di Syurga adalah isteri-isteri yang kekal abadi untuk orang-orang Mukmin. Isteri yang solehah pula akan menjadi ketua bidadari di Syurga nanti dan kecantikannya akan dapat mengatasi kecantikan bidadari.

Ya, sahabatku, dunia ini adalah tempat beramal tiada balasan. Di akhirat adalah tempat balasan tiada amal. Oleh itu beramallah kamu di tempat yang tiada balasan semoga kamu berbahagia di tempat yang tiada amal. Di tempat yang tiada amal itu adalah balasan Syurga yang sungguh nikmat tidak boleh dibayangkan dengan fikiran dan tidak pernah dilihat dengan mata dan tidak pernah didengar dengan telinga. Para bidadari menanti kalian di sana insya'Allah. 



Kepada para Muslimah, ketahuilah bahawa Allah SWT juga telah berfirman, wanita solehah, akan menjadi ketua bidadari kelak di syurga, dan mereka akan memiliki kecantikan dan keindahan lebih dari bidadari syurga itu sendiri...Allahu wa Rasululuhu Alam (Allah dan Rasul juga yang lebih mengetahui)...
Daripada Ummu Salamah, isteri Nabi SAW, katanya(di dalam sebuah hadis yang panjang): Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Adakah wanita di dunia lebih baik atau bidadari?” “Wanita di dunia lebih baik daripada bidadari sebagaimana yang zahir lebih baik daripada yang batin.” Baginda menjawab, Aku berkata, “Wahai Rasulullah! Bagaimanakah itu?” Baginda menjawab, “Dengan solat, puasa dan ibadat mereka kepada Allah, Allah akan memakaikan muka-muka mereka dengan cahaya dan jasad mereka dengan sutera yang berwarna putih, berpakaian hijau dan berperhiasan kuning….(hingga akhir hadis)” (riwayat al-Tabrani).

Dunia akhir zaman ini sememangnya penuh dengan cubaan, dugaan. Cabaran, dugaan inilah yang akan menyukarkan usaha kita sebagai hamba Allah SWT untuk menjadi berubah kepada yang lebih baik. Akan tetapi, siapa tahu kita bakal memperolehi hidayah ketika sedang dalam usaha mendekatkan kembali diri kita dengan Allah SWT. Sekian. 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Wanita Bumi Yang Dicemburui Bidadari Surga .::

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda : “ Selalu wasiatkan kebaikan kepada para wanita. Karena mereka diciptakan dari tulang rusuk, dan bagian yang paling bengkok dari jalinan tulang rusuk islah tulang rusuk bagian atas. Jika kalian paksa diri untuk meluruskannya, ia akan patah. Tetapi jika kalian mendiamkannya, ia akan tetap bengkok. Karena itu, wasiatkanlah kebaikan kepada para wanita. (HR. Al-Bukhari)

Wanita adalah sebuah maha karya Allah. Dibalik kelembutannya ada kekuatan yang dapat menggerakkan sebuah laju peradaban. Islam dengan segala kemuliaannya telah berhasil meletakkan dengan ideal posisi kaum wanita dalam gempita kehidupan.

Dan fakta sejarah pun mengungkapnya dengan elok, bahwa di setiap keberhasilan orang-orang besar selalu ada wanita-wanita kuat di belakangnya. Tapi, tidak semua wanita berkenan menempati posisi-posisi itu. Dengan hadirnya racun-racun demokrasi, omong kosong HAM atau bualan feminisme, wanita telah kehilangan karakter-karakter dasar kemanusiaannya. Fungsi-fungsi wanita telah terdistorsi dari letak fitrahnya.

Namun, di tengah kerusakan pemahaman yang semakin kuat, ada sebagian wanita yang tetap menjunjung tinggi martabat mereka. Memelihara nilai-nilai kefitrahan mereka sebagai seorang hamba. Pengorbanan dan perjuangan telah menjadikan para wanita-wanita ini bak bidadari-bidadari surga yang Allah segerakan kehadirannya. Inilah wanita-wanita yang membuat resah para bidadari-bidadari Surga karena kemuliaannya. Menerbitkan cemburu di ufuk hati para bidadari Surga.


** IBU : Oase Cinta Yang Tak Akan Kering

" Makan malamlah bersama Ibumu hingga ia senang. Hal itu lebih aku senangi daripada haji sunnah yang kamu kerjakan " (Al-Hasan bin Amr Rahimahullahu)

Hijrah bukan semata keputusan ideologis-teologis, lebih jauh hijrah adalah sebuah keputusan psikologis, terlebih dalam konteks di saat kita dalam posisi seorang anak. Dan hal inilah yang dirasakan oleh seorang sahabat Rasulullah SAWDari Abdullah bin Amr bin al-Ash ra seorang lelaki mendatangi Rasulullah SAWAku berjanji setia kepadamu wahai Rasulullah untuk berhijrah. Tetapi aku meninggalkan orang tuaku dalam keadaan terus menangis. Ucap lelaki itu. Maka Rasulullah SAW menjawab, "Pulanglah kepada keduanya. Buatlah keduanya tertawa sebagaimana kamu telah membuatnya menangis." (HR. Muslim)

Ibu, adalah representasi bidadari surga yang paling terang. Hatinya adalah oase cinta kehidupan yang menyejukkan, airnya bening dan tak pernah menemui kekeringan. Kasih sayang dan pelukannya adalah hembus angin kedamaian. Jasa-jasanya takkan pernah dapat terbilang, sekalipun dengan formula-formula canggih matematika atau fisika modern.

Imam Bukhari dalam Shahih Al Adabul Mufrad No.9 meriwayatkan dari Abdullah bin Umar R.a, bahwa suatu hari Abdullah bin Umar R.a melihat seorang menggendong Ibunya untuk tawaf di Ka’bah dan ke mana saja sang Ibu menginginkan. Kemudian orang tersebut bertanya, “Wahai Abdullah bin Umar, dengan perbuatanku ini apakah aku sudah membalas jasa ibuku?”“Belum, setetespun engkau belum dapat membalas kebaikan kedua orang tuamu” Jawab Abdullah bin Umar R.a

Pada kisah lain yang diceritakan Abul Faraj Rahimahullahu. Sesungguhnya seorang laki-laki datang kepada Umar R.a lalu berkata, Sesungguhnya aku mempunyai ibu yang sudah tua renta. Dia tidak menunaikan keperluannya kecuali punggungku yang menjadi tanggungannya. Apakah aku sudah membuatnya ridha dan bisa berpaling darinya? Apakah aku sudah menunaikan kewajiban kepadanya? Umar R.a menjawab, Belum”. “Bukankah aku telah membawanya dengan punggungku dan aku merelakan hal itu untuknya.” tukas lelaki itu. “Tapi, dia telah melakukannya dan dia berharap agar engkau hidup dan tetap berada di pangkuannya. Sebaliknya, engkau melakukannya dan berharap untuk segera berpisah dengannya,” tegas Umar R.a, sehingga membuat orang itu tak lagi sanggup mengeluarkan kata-kata.

Sebesar apapun pengorbanan yang kita berikan pada Ibu, se-zarah pun tak akan dapat menggantikan pengorbanan yang diberikan ibu kepada kita. Dengan memahami bahwa bakti dan pengorbanan kita tak akan pernah bisa membalas kebaikan ibu, semoga bisa menyadarkan kita untuk selalu memahami dan menyelami keinginannya.

Di dunia ini, tak akan pernah kita temukan cinta kasih seindah cinta kasih seorang Ibu. Tentang hal ini dengan apik Imam Adz Dzahabi rahimahullahu menguraikan, Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan yang serasa sembilan tahun. Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya. Dia telah menyusuimu dengan air susunya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu. Dia bersihkan kotoranmu dengan tangan kanannya, dia utamakan dirimu atas dirinya serta atas makanannya. Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu. Dia telah memberikanmu semua kebaikan, dan apabila kamu sakit atau mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan kesedihan yang panjang. Dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang mengobatimu, dan seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka ia akan meminta supaya kamu hidup dengan suara yang paling keras. 

Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlaq yang tidak baik. Dia selalu mendoakanmu agar mendapat petunjuk, baik di dalam sunyi maupun ditempat terbuka. Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu. Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar. Engkau puas dalam keadaan ia haus. Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu. Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat. Begitu berat rasanya bagimu memeliharanya, padahal itu urusan yang mudah…

Ibu, benar-benar bidadari Surga yang Allah turunkan dengan segera. Maka, sampaikanlah kepadanya betapa kita mencintainya, dan berterima kasihlah atas seluruh hidup yang telah dan akan diberikannya kepada kita. Semoga Allah mengampuni dosanya, memberkahi usianya, dan mengumpulkan kita kembali dalam surgaNya.


** WANITA SALIHAH : Pesona Diatas Pesona


Ia mutiara terindah dunia
Bunga terharum sepanjang masa
Ada cahaya diwajahnya, betapa indah pesonanya.
Bidadari bermata jelipun cemburu dibuatnya
Kelak, Ia menjadi bidadari surga terindah dari yang pernah ada (Hanan)

Wanita Salihah (Ilustrasi)
Ya, bidadari surga yang Allah segerakan berikutnya adalah wanita shalihah. Konteks tulisan ini sama sekali bukan tentang fisik. Kita hanya akan membahas hal-hal substansial yang bernama kesalehan. Untuk itu, cukuplah dialog penuh ibrah antara Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha dan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam yang didokumentasikan oleh Imam Ath-Thabrani sebagai pecut penyemangat, pengobar ruh kesalehan.

Ummu Salamah Radhiyallahu ‘Anha berkata, Wahai Rasulullah, Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam jelaskanlah kepadaku firman Subhanahu wa Ta’ala tentang bidadari-bidadari yang bermata jelita. (QS. Ad-Dukhan: 54) Beliau menjawab, “Bidadari yang kulitnya putih, matanya jeli dan lebar, rambutnya berkilau seperti sayap burung nasar.”

Aku berkata lagi, Jelaskan kepadaku tentang firman Allah, “Laksana mutiara yang tersimpan baik.” (Al-Waqi’ah: 23) Beliau menjawab, Kebeningannya seperti kebeningan mutiara di kedalaman lautan, tidak pernah tersentuh tangan manusia.

Aku berkata lagi, "Wahai Rasulullah, Jelaskan kepadaku firman Allah, "Didalam surga-surga itu ada bidadari-bidadari yang baik-baik lagi cantik-cantik. " (Ar-Rahman : 70) beliau menjawab, "Ahklaqnya baik dan wajahnya cantik jelita."

Aku berkata lagi, " Jelaskan kepadaku firman Allah, "Seakan-akan mereka adalah telur (Burung Onta) yang tersimpan dengan baik." (Ash-Shaffat : 49) Beliau menjawab, "Kelembutannya seperti kelembutan kulit yang ada dibagian dalam telur dan terlindung kulit telur bagian luar, atau yang biasa disebut putih telur."

Aku berkata lagi, Wahai Rasulullah, jelaskan kepadaku firman Allah, Penuh cinta lagi sebaya umurnya (Al-Waqi’ah: 37) Beliau menjawab, Mereka adalah wanita-wanita yang meninggal di dunia pada usia lanjut, dalam keadaan rabun dan beruban. Itulah yang dijadikan Allah tatkala mereka sudah tahu, lalu Dia menjadikan mereka sebagai wanita-wanita gadis, penuh cinta, bergairah, mengasihi dan umurnya sebaya.”

Aku bertanya, “Wahai Rasulullah, manakah yang lebih utama, wanita dunia ataukah bidadari yang bermata jeli” Beliau menjawab, Wanita-wanita dunia lebih utama daripada bidadari-bidadari yang bermata jeli, seperti kelebihan apa yang tampak daripada apa yang tidak tampak.

Aku bertanya, Karena apa wanita dunia lebih utama daripada mereka?” Beliau menjawab, “Karena shalat mereka, puasa dan ibadah mereka kepada Allah. Allah meletakkan cahaya di wajah mereka, tubuh mereka adalah kain sutera, kulitnya putih bersih, pakaiannya berwarna hijau, perhiasannya kekuning-kuningan, sanggulnya mutiara dan sisirnya terbuat dari emas. Mereka berkata, “Kami hidup abadi dan tidak mati, kami lemah lembut dan tidak jahat sama sekali, kami selalu mendampingi dan tidak beranjak sama sekali, kami ridha dan tidak pernah bersungut-sungut sama sekali. Berbahagialah orang yang memiliki kami dan kami memilikinya.

Aku berkata, Wahai Rasulullah, salah seorang wanita di antara kami pernah menikah dengan dua, tiga, atau empat laki-laki lalu meninggal dunia. Dia masuk surga dan mereka pun masuk surga pula. Siapakah di antara laki-laki itu yang akan menjadi suaminya di surgaBeliau menjawab, Wahai Ummu Salamah, wanita itu disuruh memilih, lalu dia pun memilih siapa di antara mereka yang akhlaqnya paling bagus, lalu dia berkata, “Wahai Rabb-ku, sesungguhnya lelaki inilah yang paling baik akhlaqnya tatkala hidup bersamaku di dunia. Maka nikahkanlah aku dengannya”. Wahai Ummu Salamah, akhlaq yang baik itu akan pergi membawa dua kebaikan, dunia dan akhirat.

Keshalihan dan akhlaq baiklah sumber kemuliaan, semoga kita dapat meraihnya. Aamiin.


Sumber Dari : http://inspirasi-islami.tumblr.com

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

::. Wanita Itu Ibuku .::

Sebulan lagi kita akan Merayakan hari Ibu. Mari berbagi dihari ibu, Semoga kisah dibawah ini bisa memberikan pencerahan bagi kita semua...

Ini adalah sebuah kisah lama yang patut dibaca dan direnungkan berkali-kali betapa baiknya ibunda kita, bagaimana besarnya pengorbanan ibunda kita dan seterusnya.

Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, tahun pastinya sudah lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan elektronik. Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Seorang anak yang cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat kaum hawa yang mengenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah dipromosikan ke posisi manager. Gajinya pun lumayan.Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor.

Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman-teman kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan perempuan single. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Di rumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit di bagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini terlihat seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.

Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be. Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat, seperti membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Bahkan wanita tersebut juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu-satunya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be. Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya.

Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali). Hal ini membuat A be menjadi  uring-uringan di rumah.

Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Di dalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah.

Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun. Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya.

Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa dibendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang ibupun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. “Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”. Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja ke supermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang,  A be tetap tidak perduli.


Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini ke dalam media cetak dan elektronik. Semoga cerita ini bermanfaat…


  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS